Category: Nasional -> Hukum & Kriminal | Posted date: Rabu, 9-Aug-2023 19:24 | Posted by: Ugu
HELOTIMORLESTE.COM - Kecanduan bukan cuma narkoba, minuman keras tetapi juga obat hal itu terjadi di desa Mulyajaya, kecamatan Kutawaluya, kabupaten Karawang, Jawa Barat. Hebohnya lagi, kecanduan itu menimpa anak-anak sekolah dasar hingga nenek-nenek.
Seperi diwartakan jawapos.com, Rabu 9 Agustus 2023, persoalan iktu yang menyebabkan kepala Mulyajaya, Endang Macan Kumbang, menjadi pusing tujuh keliling.
Dia mengatakan bahwa warganya dari anak-anak sekolah dasar (SD) hingga nenek-nenek pada kecanduan eximer dan tramadol, dua obat ini masuk jenis terlarang.
Kepala desa itu menambahkan bahwa kejadian kitu bermula, saat dirinya menerima laporan dari warga bahwadesanya, ada seorang bandar narkoba yang bebas beroperasi mengedarkan obat-obatan terlarang itu.
Baca juga: Perilaku Semakin Sadis, Penganiayaan Sesama Pelajar Terjadi di Jember Hingga Pidie Aceh
Menurut si palapor, bandar obat terlarang itu secara bebas bekerliaran dan sangat terbuka menjual barang-barang terlarang seperti eximer dan tramadol.
Mendengar laporan itu, Endang terkejut., Ia tidak tinggal diam, segera melakukan investigasi mendalam dan menemukan beberapa bukti kasus kecanduan itu.
Dari hasil investaigasinya, dia memperoleh bukti memang banyak warganya yang kecanduan obat terlarang itu. Dia juga berhasil menemukan dan mengamankan sejumlah obat-obatan terlarang dari tangan bandar tersebut.
Baca juga: Ketua Parlemen Nasional Timor Leste Bertemu Dengan Ketua Parlemen Indonesia, Membahas Masalah ini
Cara menjualnya, pelaku menawarkan obat-obatan tersebut secara gratis kepada anak-anak, tetangga dan siapapun yang membutuhkannya. Pelaku mengatakan bahwa obat-obatan tersebut dapat meningkatkan stamina dan semangat kerja.
Lewat cara kitu, mulailah obat tersebut mulai digemari orang-orang yang membutuhkan dan menyebar dengan cepat melalui mulut ke mulut di kalangan para petani.
Banyak warga tergoda untuk mencoba obat tersebut sebelum melakukan aktivitas pertanian mereka.
Baca juga: Mahasiswa UNTL Menggelar Suvei di Perbatasan Timor Leste, untuk Melihat Kondisi Masyarakat di Sana
Namun, hal yang paling mengkhawatirkan adalah fakta bahwa pelaku menjual obat-obatan terlarang ini kepada berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak SD dan bahkan para lansia.
Menurut bu Kades itu, sekarang ini setidaknya 150 warga desanya kecanduan mengonsumsi obat-obatan terlarang tersebut. Desa Mulyajaya bependuduk 2.758 jiwa, 90 persen adalah berprofesi sebagai petani. ***