Iran Disebut Sita Kapal Kargo Terkait Israel di Selat Hormuz

Category: Internasional | Posted date: Sabtu, 13-Apr-2024 20:39 | Posted by: Satwika Rumeksa



HELOINDONESIA.COM - Pasukan Iran mengambil alih kapal Portugis "MCS ARIES" di Selat Hormuz pada hari Sabtu, menurut media Israel.

Kapal tersebut saat ini sedang berlayar melalui Teluk Persia, menurut situs pelacakan kapal, Marine Traffic. Kapal itu menuju ke arah India.

MSC adalah manajer dan operator komersial MSC ARIES, kata perusahaan pelayaran internasional Zodiac Maritime dalam sebuah pernyataan.

"MSC bertanggung jawab atas semua aktivitas kapal termasuk pengoperasian dan pemeliharaan kargo. Hak kepemilikan atas kapal tersebut dipegang oleh Gortal Shipping Inc sebagai pemodal dan telah disewakan kepada MSC untuk jangka panjang. Gortal Shipping Inc berafiliasi dengan Zodiac Maritime, kata Zodiac Maritime Shipping Company, yang sebagian dimiliki oleh pengusaha Israel Eyal Ofer.

Ada 20 warga Filipina di kapal tersebut.

Baca juga: Iran vs Israel (2-Habis): Tel Aviv Bisa Rata dengan Tanah Akibat Serangan Rudal Balistik

Media yang dikelola pemerintah Iran menyatakan bahwa Garda Revolusi telah menyita kapal MSC Aries, dan mengatakan kapal itu "terkait dengan Israel" dan sedang dipindahkan ke perairan teritorial Iran.

Helikopter pasukan khusus angkatan laut Garda menaiki kapal berbendera Portugis dan menyitanya, media pemerintah Iran melaporkan.

Sejumlah media mengutip video yang dilaporkan dilihat secara eksklusif oleh Associated Press yang menunjukkan sebuah helikopter menyerbu sebuah kapal di dekat Selat Hormuz pada hari Sabtu. Seorang pejabat pertahanan Timur Tengah dilaporkan mengatakan kepada stasiun televisi tersebut bahwa Iran berada di balik serangan itu.

Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan "Iran akan menanggung konsekuensi karena memilih untuk memperburuk situasi ini lebih jauh," sebagai tanggapan atas laporan penyitaan MSC Aries.

Pada Selasa, Kepala Angkatan Laut Garda Revolusi, Alireza Tangsiri, mengatakan pihaknya dapat menutup Selat Hormuz jika dianggap perlu.

Dia menyatakan bahwa Iran melihat kehadiran Israel di UEA sebagai ancaman, karena UEA menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada 2020 sebagai bagian dari "Perjanjian Abraham" yang disusun AS.

Kelompok Houthi yang didukung oleh Iran di Yaman telah mengganggu perdagangan global dengan menyerang aktivitas kargo di Laut Merah selama berbulan-bulan. Mereka menargetkan kapal-kapal yang berhubungan dengan Israel sebagai balasan atas operasi Israel di Gaza.

Presiden AS Joe Biden menyatakan pada Jumat bahwa ia memperkirakan Iran akan melakukan serangan terhadap Israel "bisa lebih cepat dari yang dinanti", sambil memberikan peringatan kepada Teheran untuk tidak melanjutkan langkah-langkahnya.**