Kurun Waktu 21 Tahun Pemerintah Timor Leste Hanya Membangun 32 Saluran Irigasi Pertanian, Sudahkan Mencukupi?

Category: Nasional | Posted date: Jumat, 6-Oct-2023 18:46 | Updated date: 2023-10-06 19:05:55 | Posted by: Dodo Hawe



HELOTIMORLESTE.COM - Banyaknya lahan pertanian terbengkelai di Timor Leste lantaran kuranya pembangunan saluran irigasi yang mengairi lahan pertanian di wilayah Timor Leste.

Bahkan di Timor Leste banyak lahan sawah yang berubah menjadi ladang yang terbengkelai akibat rusaknya irigasi sehingga tidak ada pengairan untuk sawah.

Seperti keluhan yang disampaikan oleh salah satu petani di Pos Administrasi Tilomar, Kotamadya Covalima, Sebastiao Bosco agar pemerintah memperhatikan masalah ini.

Salah satu permintaannya adalah memperbaiki pengairan Damuk di Desa Ai-Oan dan Salele Agung di di Sadahur, Desa Maudemo.

Baca juga: Peluang Para Petani Timor Leste, Pemerintah Siapkan Dana US 6 Juta Dollar untuk Membeli Produk Pertanian

"Dengan diperbaikinya pengairan atau irigasi, maka aktivitas pertanian dapat terlaksana oleh warga, yang sebelumnya sudah menjalankan ladang karena air mencukupi," ujar Sebastiao.

Tetapi sekarang banyak ladang yang kini terbengkalai, karena pengairan dan irigasi di daerah itu sudah tidak ada lagi.

"Banyak ladang kami yang terbengkalai di posko administrasi Tilomar karena kami menghadapi permasalahan seperti kekurangan air dan kurangnya irigasi," kata Sebastiano Bosco seperti dilansir kantor berita Tatoli, Senin (11/9/2023).

Baca juga: TOMAK Lakukan Percobaan untuk Membantu Peningkatan Produksi Pertanian

Sementara Direktur Nasional Pertanian dan Hortikultura, Lucio R Ribeiro mengatakan saat ini Pemerintah Timor Leste melalui Kementerian Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan (MAPPF) telah membangun 32 irigasi di Wilayah Nasional Timor-Leste.

Sejak tahun 2002 hingga 2023 pemerintah hanya mampu membangun 32 irigasi untuk menjamin pasokan air dasar ke sawah para petani demi ketahanan pangan di Timor – Leste.

Sayangnya dari 32 irigasi tersebut ada yang sudah rusak akibat perubahan iklim dan ada pula yang masih baik namun kondisi fisiknya tidak mendukung.

Baca juga: Inspirasi untuk Anda, Pemuda Timor Leste ini, Akan Bawa Teknologi Pertanian Jepang ke Negaranya

"MAPPF telah mendata irigasi dan ditemukan semuanya tidak berkondisi sehingga perlu dilakukan rehabilitasi," ujarnya.

Dikatakan, rehabilitasi irigasi akan dibangun secara bertahap untuk menjamin pasokan air dasar ke sawah petani untuk menjamin ketahanan pangan di Timor Leste.

Tahun ini Timor Leste membangun dan merehabilitasi 13 irigasi yang terdiri dari dua irigasi modern di Lospalos, Laivai (Lautem) dan Venilale (Baucau) yang masih berjalan proyeknya.

Dari 13 irigasi tersebut, terdapat 11 irigasi sedang dan dua irigasi modern besar yang masih dalam proses pengerjaan hingga sekarang.

Baca juga: Ahli Pertanian Australia Kunjungi Timor Leste

Dilansir kantor berita Tatoli, dua irigasi modern besar ada di Baluhuto di Lautem (Lavai) dan satu lagi di Galata, Baucau Venilale.

Sementara, 11 irigasi sedang direhabilitasi di Kotamadya Viqueque, Manatuto, Manufahi, Bobonaro, Covalima termasuk Oecusse.

"Anggaran konstruksi irigasi Baluhuto dan Galata berasal dari JICA senilai $11 juta dan untuk setiap konstruksi dan anggaran rehabilitasi 11 irigasi berasal dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) tahun 2023 senilai $350.000 lebih," pungkasnya. **