HELOTIMORLESTE.COM - Baru-baru ini beredar kabar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menggantikan Nicke Widyawati di kursi Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Saat ini, Ahok merupakan Komisaris Utama Pertamina, jabatan yang dia emban sejak 2019.
Kabar tersebut santer terdengar, terlebih Nicke dan Ahok terlihat menyambangi kantor Menteri BUMN @erickthohir, meski pada waktu berbeda.
Ahok diketahui menyambangi Kementerian BUMN pada Selasa 18 Juli 2023 kemarin, sementara Nicke datang hari ini, Kamis 20 Juli 2023.
Erick menegaskan hingga saat ini belum ada pergantian posisi di kursi petinggi Pertamina. Meski begitu, dia menilai penyegaran dalam jabatan sebuah BUMN hal biasa., seperti diunggah dalam akun instagram @kumparancom, Sabtu 22 Juli 2023.
"Saya rasa tour of duty bisa saja terjadi, tapi saya belum bisa mengkonfirmasi kalau memang itu sudah ada keputusan," kata Erick saat ditanya kabar tersebut usai bertemu mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/7).
Ercik Thohir menegaskan bahwa soal tour of duty itu b isa terjadi, "Tetapi saya jelaskan saya belum bisa konfirmasi, kalau itu memang sebuah keputusan," katanya dalam sebuah video yang diunggah akun instagram @kumparancom, Sabtru 22 Juli 2023.
Baca juga: Cintya Harus Merangkak Jajakan Rempeyek Keliling Kampung, Mengais Sesuap Nasi di Surabaya
"Apakah pergantian dalam kepemimpinan akan terjadi? Sampai hari ini belum!" tegasnya lagi.
"Kemarin saya bertemu bu Nicke (Dirut Pertamina sekarang), bicara soal Rekind. Bicara konsep soal penyelematan konsep Rekind itu, Pupuk Indonesia akan injeksi dana. Lalu ada PNM dan restrukturisasi juga. Tetapi tentu juga butuh dukungan dari Pertamina untuk memberikan proyek EPC," kata Erick Thohir lagi. EPC adalah Engineering Procurement Construction yaitu pengembangan bidang tersebut secara bertahap di industri migas, pembangkit listrik dan energi.
Baca juga: Dua Wanita Telanjang Diarak di Lapangan Lalu Diperkosa Secara Massal, Modi: Mempermalukan India
Selanjutnya Menteri BUMN itu mengaskan, "Saya kemarin bertemu Pak Ahok, untuk menyamakan persepsi mengenai Plumpang (proyek refininery Pertamina)," tegasnya.
"Di lapangan harus kita lihat, lha kalau itu nambah kilang. dengan keterbatasan lahan, lalu kilangnya dibangun dimana? Ini kan perlu diskui." kata dia bertanya.
Ereick mengatakan bahwa dirinya sering memanggil komisaris utama, dirut Pertamina dengan konteks yang berbeda-beda. ***