HELOTIMORLESTE.COM - Kunci kapal mata-mta canggih Tiongkok adalah pada radarnya. Mari kita bahas terlebih dahulu tentang radar phased array aktif , yang merupakan bagian penting dari kontrol elektromagnetik. Dalam hal ini, bahan yang digunakan oleh Amerika Serikat terutama adalah silikon karbida dan galium arsenida .
Silikon karbida digunakan dalam pesawat peringatan dini , seperti E2D dan E7A, sedangkan galium arsenida digunakan dalam jet tempur, seperti F22 dan F35. Namun dalam hal galium nitrida , Amerika Serikat tidak terlalu aktif, dan hanya menggunakannya sedikit pada versi F/A-18E/F yang telah ditingkatkan, dan area radarnya masih kecil.
Mengapa Amerika Serikat memilih ini? Karena pada saat itu, silikon karbida lebih kuat daripada galium nitrida dalam banyak aspek, seperti ketahanan suhu tinggi, ketahanan radiasi, kekerasan tinggi, dll., dan teknologi persiapannya sudah matang.
Selain itu, galium nitrida mahal pada saat itu, tidak semurah sekarang. Jadi, Amerika Serikat lebih menyukai silikon karbida. Tetapi mereka tidak menyadari bahwa galium nitrida memiliki dua keunggulan utama: kinerja frekuensi tinggi yang baik dan pemrosesan yang mudah.
Meskipun Amerika Serikat selalu menjadi yang terdepan dalam penelitian galium nitrida, mereka melangkah terlalu jauh dalam desain mereka dan menambahkan sistem mikroprosesor, yang pada gilirannya membatasi kinerja galium nitrida. Di pihak Tiongkok, karena beberapa alasan khusus, memilih galium nitrida, dan itu juga mendorong pengembangan teknologi terkait.
Sekarang, Tiongkok telah menempuh jalan panjang dalam penerapan galium nitrida, dan Amerika Serikat baru saja mulai mengganti radar galium nitrida dalam skala besar.
Baca juga: Kecanggihan Kapal Mata-mata Tiongkok (1): AS dan Sekutunya Unjuk Kekuatan PLA Senang
Di sisi lain, kemampuan Angkatan Laut Tiongkok untuk melakukan pengintaian elektronik di wilayah laut yang begitu jauh menunjukkan bahwa kemampuan tempur jarak jauhnya telah ditingkatkan secara signifikan.
Amerika Serikat selalu menganggap Pasifik Barat sebagai halaman belakangnya sendiri, dan sekarang kemunculan Angkatan Laut Tiongkok yang sering di wilayah laut ini memiliki dampak psikologis yang tidak dapat diremehkan pada militer AS.
Tentu saja, Tiongkok sangat menyadari niat jahat dari latihan militer "RIMPAC 2024" yang dipimpin AS. Wu Qian, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok, telah lama menegaskan posisinya: "AS berusaha menakut-nakuti militer Tiongkok melalui apa yang disebut latihan militer, yang merupakan tugas yang sama sekali mustahil."
Rakyat Tiongkok tidak memancing masalah, tetapi mereka tidak takut akan hal itu. Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok memiliki cukup kemauan dan kemampuan untuk melindungi kepentingan intinya. Upaya AS untuk memaksa Tiongkok membuat konsesi melalui latihan dan cara lain pasti akan sia-sia.
Sebaliknya, seringnya "unjuk kekuatan" Amerika Serikat tidak membuktikan apa pun kecuali memperlihatkan kecemasannya dalam mempertahankan hegemoni militernya.**