Helo Timor Leste

The New York Times Gugat Microsoft dan OpenAI Miliaran Dolar AS

Ugu - Ekonomi
Jumat, 29 Dec 2023 22:32
    Bagikan  
The NYT
Istimewa

The NYT - The New York Times menggugat ChatGPT

HELOINDONESIA.COM -

Kantor berita internasional asal Amerika Serikat, The New York Times, menggugat raksasa teknologi Microsoft dan perusahaan kecerdasan buatan (AI) OpenAI pada pekan ini. Gugatan tersebut dilayangkan atas dugaan pelanggaran hak cipta atas artikel-artikel berita milik The New York Times yang dipakai untuk melatih kecerdasan buatan OpenAI, tanpa izin dan tanpa pemberian royalti.

Dalam dokumen gugatan yang diajukan ke pengadilan distrik selatan kota New York, The New York Times menyebut bahwa "jutaan" artikel berita milik mereka dipakai untuk melatih mesin pembelajaran bahasa (large language model/LLM). Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dari chatbot ChatGPT dan sejenisnya.

Baca juga: Banyak Orang Menduga Rokok Elektrik Lebih Sehat dari Rokok Konvensional, Ini Faktanya

ChatGPT adalah chatbot yang dikembangkan oleh OpenAI. Microsoft merupakan salah satu investor besar dari OpenAI. Microsoft juga memiliki chatbot lainnya yang bernama Copilot, yang juga ditenagai dengan teknologi ChatGPT.

The New York Times tidak menyebut berapa angka kerugian yang mereka alami atas dugaan pelanggaran hak cipta oleh Microsoft dan OpenAI. Namun, mereka mengatakan bahwa tergugat harus bertanggung jawab atas "kerugian dari pelanggaran hukum serta kerusakan aset perusahaan yang nilainya bisa mencapai miliaran dollar AS."

Baca juga: Seri Bengkel Motor : Vantagens da Motocicleta de Garupa em Comparação Com a Motocicleta Automática Para Estradas de Montanha

Selain menuntut ganti rugi, The New York Times juga meminta pengadilan supaya Microsoft dan OpenAI memusnahkan aneka chatbot (bisa Copilot atau ChatGPT) yang mengambil sumber informasi dari berita-berita yang tayang di The New York Times.

Sebelum menggugat Microsoft dan OpenAI, The New York Times telah bertemu dan berdiskusi dengan kedua perusahaan tersebut pada April lalu untuk mencari solusi atas permasalahan yang bisa terjadi, terutama dari produksi konten di aspek Generative AI, mulai dari hak cipta, royalti, dan berbagai hal lainnya. Namun, diskusi ini disebut tidak membuahkan hasil, sehingga The New York Times terpaksa harus melayangkan gugatan ke pengadilan.

Baca juga: EV Hyundai Ioniq 5 VS Xiaomi SU7 Siapa yang Unggul?

Juru bicara OpenAI, Lindsey Held, mengatakan pihaknya sebenarnya terus bekerja sama dengan para penerbit berita terkait pemakaian teknologi AI. Ia juga mengatakan pihaknya kecewa atas langkah hukum yang dilakukan The New York Times.

Microsoft, sebagai salah satu pihak yang digugat The New York Times, menolak untuk berkomentar atas gugatan hak cipta ini.

Gugatan yang dilakukan The New York Times kemungkinan akan berdampak pada model bisnis dan pemakaian teknologi AI, terutama Generative AI, di masa depan. Apabila The New York Times menang atas Microsoft dan OpenAI, maka hal ini akan menjadi preseden penting bagi media-media lain untuk menuntut perusahaan-perusahaan teknologi yang menggunakan konten mereka tanpa izin.

Selain itu, gugatan ini juga bisa membuat kompetitor kompetitor Microsoft dan OpenAI, seperti Google, Apple, hingga Amazon, lebih unggul di aspek AI. Sebab, teknologi Microsoft dan OpenAI sedang "dijegal" oleh The New York Times.

Baca juga: Agar Brosur, PosterTidak Dibuang, Bahkan Disimpan Setahun, Orang Akan Selalu Ingat

Berikut adalah beberapa poin penting dari gugatan The New York Times terhadap Microsoft dan OpenAI:

- The New York Times menggugat Microsoft dan OpenAI atas dugaan pelanggaran hak cipta atas artikel-artikel berita milik The New York Times yang dipakai untuk melatih kecerdasan buatan OpenAI.

- Gugatan ini dilayangkan karena Microsoft dan OpenAI tidak memiliki izin dan tidak memberikan royalti kepada The New York Times atas penggunaan artikel-artikel berita mereka.

- The New York Times meminta ganti rugi miliaran dollar AS dan meminta Microsoft dan OpenAI untuk memusnahkan aneka chatbot yang mengambil sumber informasi dari berita-berita yang tayang di The New York Times.

Gugatan ini kemungkinan akan berdampak pada model bisnis dan pemakaian teknologi AI, terutama Generative AI, di masa depan.***