Harga Kopi Terus Naik Dilevel Tertinggi, Hal ini Perlu Diketahui Para Petani Kopi Indonesia dan Timor Leste

Category: Ekonomi | Posted date: Senin, 29-Jul-2024 09:32 | Updated date: 2024-07-29 09:41:56 | Posted by: Dodo Hawe



HELOTIMORLESTE.COM - Indonesia saat ini diperkirakan dihadapkan adanya krisis kopi, lantaran pasokan kopi dari Vietnam akan tersendat hingga akhir 2024.

Sehingga dampaknya harga kopi di negara ini bakal mengalami kenaikan, dan pergerakan harga kopi sudah dirasakan.

Vietnam merupakan negara produsen kopi terbesar di dunia mengalami gagal panen akibat kekeringan dan ancaman pola cuaca La Nina.

Tak hanya di Vietnam situ asi ini juga akan membebani negara-negara penghasil kopi di Asia Tenggara termasuk Indonesia sendiri yang mengalami lebih banyak curah hujan sehingga menghambat produksi kopi.

Baca juga: Para Petani Kopi Timor Leste Menginginkan Pengakuan UNESCO

Akibatnya situasi ini akan memperburuk pasokan global, baru-baru ini harga kopi robusta, telah melonjak ke level tertinggi sejak tahun 1970.

Dilansir dari Refinitiv, harga kopi robusta kontrak berjangka per Juli 2024 di London sempat menyentuh level tertinggi pada penutupan perdagangan Kamis (25/4/2024) di level US$4.304 per ton atau sekitar Rp70 juta (US$= Rp 16.250).

Diinformasikan, sepanjang tahun ini, harga kopi robusta telah mencatatkan kenaikan sebesar 47% hingga perdagangan Senin (29/4/2024) di level US$4.164 per ton.

Akibat mahalnya kopi robusta, seiring beralihnya pemanggang kopi arabika ke biji kopi yang lebih murah, sementara robusta digunakan untuk campuran kopi sangrai yang didominasi arabika.

Baca juga: Data Ekspor Kopi Timor Leste Terus Menurun, Peringatan Dari Peneliti Timor Leste untuk Melakukan Langkah Tepat

Kenaikan harga kopi ini tentu menguntungkan para petani kopi di dunia, termasuk Indonesia ataupun Timor Leste, seperti Indonesia sendiri termasuk 3 besar negara penghasil kopi di dunia.

Sementara di Timor Leste industri lopi merupakan pendapatan ekonomi dan sumber mata pencaharian penting bagi hampir 20 persen rumah tangga di negara itu.

Ketua Luigi Lavazza SpA Giuseppe Lavazza dilansir dari Bloomberg memprediksi harga kopi diprediksi akan naik hingga pertengahan tahun 2025, hal ini sejalan dengan kelangkaan pasokan dari produsen utama.

Baca juga: Data Ekspor Kopi Timor Leste Terus Menurun, Peringatan Dari Peneliti Timor Leste untuk Melakukan Langkah Tepat

Tentang kenaikan kopi ini, para produsen atau para petani kopi harus mengetahui, jika terjadi kenaikan yang diperkirakan akan terjadi hingga pertengahan tahun 2025.

Turunnya produksi kopi didunia tidak mampu mengimbangi permintaan yang tinggi hingga kondisi ini memaksa harga kopi mengalami kenaikan ke level tertinggi.

Di Indonesia sendiri ada 5 daerah penghasil kopi terbaik yakni Sumatera, Jawa, Sulawesi, Bali dan Flores, sedang di Timor Leste beberapa distrik penghasil kopi antara lain di seperti Ermera, Ainaro, Atsabe, Dukarai, Maubisse, Eileu, Manufahi dan Letefoho semuanya menghasilkan kopi dalam jumlah cukup besar di banding distrik lain.

Baca juga: Dokumen Komersialiasi Kopi Timor Leste Dibutuhkan, Karena Kopi Merupakan Produk Penting Timor Leste

Kualitas kopi Indonesia tidak kalah penting bersaing dengan kopi Brasil maupun Vietnam, ini yang membuat harga kopi Indonesia mampu terdongkrak naik level tertinggi sejak awal tahun 2024.

Begitu juga di Timor Leste, meskipun negara ini hanya memiliki produk kopi yang kecil, namun negara ini memiliki produk kopi organik yang tidak dimiliki negara lain.

Pasar kopi organik didunia akan terus mengalami kenaikan, pada tahun 2022 lalu kebutuhan kopi organik dunia mencapai US$ 8,4 miliar, dan itu terus naik.

Baca juga: Presiden Asosiasi Kopi Timor Serukan Mejaga Kualitas Kopi Timor Leste Agar Diperhitungkan di Pasar Global

Menurut data analisa imarcgroup.com kebutuhan pasar akan terus naik hingga tahun 2028 hingga sebesar US$14,3 miliar.

Sedangkan produksi kopi Timor Leste menurut Wakil Ketua Asosiasi Kopi Timor Leste (ACTL) produksin kopi di Timor Leste dari tahun ke tahun terus menurun, dampak dari pohon kopi yang semakin tua.

Produksi kopi setelah Timor Leste lepas dari Indonesia tahun 1999 produksinya bisa mencapai 12.00 ton kopi kulit merah.

Baca juga: Alasan Kopi Timor Leste Tetap Paling Enak di Dunia, Meskipun Bijinya Dicuri Negara Lain

Namun hingga tahun 2022 produksi terus menurun antara 6.000 hingga 9.000 ton per tahun, akibat pohon kopi yang sudah tua.

Sementara untuk pengelolaan kopi di Timor Leste, diolah secara tradisional, tanpa menggunakan bahan-bahan lain.

Tradisi pengolahan Timor Leste adalah menggunakan pengolahan basah, tidak seperti daerah penghasil kopi di Indonesia seperti Sumatera dan Sulawesi yang secara historis digiling basah.

Baca juga: Impor Kopi Timor Leste ke Indonesia Cukup Besar, Meskipun Indonesia Sendiri Penghasil Kopi Terbesar Ketiga di dunia

Perbedaan antara yang dikupas basah dan yang diproses basah mungkin tampak sangat kecil perbedaan. Keduanya dipetik, dikupas kulitnya, difermentasi dan dicuci.,

Perbedaannya adalah kopi yang dikupas basah dikeluarkan dari perkamen saat masih dalam kelembaban tinggi (25% atau lebih) kemudian dikeringkan di teras sebagai biji hijau terbuka. **