Impor Kopi Timor Leste ke Indonesia Cukup Besar, Meskipun Indonesia Sendiri Penghasil Kopi Terbesar Ketiga di dunia

HELOTIMORLESTE.COM - Impor Kopi Timor Leste ke Indonesia Cukup Besar, Meski Negara ini Produsen Kopi Terbesar Ketiga di Dunia

Kopi asal Timor Leste ternyata memiliki pasar tersendiri di Indonesia, khususnya di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pada bulan Agustus 2023 lalu jumlah impor kopi dari Timor Leste tujuan NTT mencapai 1.384 ton, jumlah ini merupakan tertinggi produk impor dari Timor Leste sepanjang tahun 2023.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bali, NTB dan NTT mengungkap nilai impor kopi dari Timor Leste menghasilkan penerimaan sebesar Rp 0,61 miliar atau 83,51 persen dari bea masuk periode Agustus 2023.

Baca juga: Mengenal Kopi Catimor, Persilangan Kopi Hibrida de Tomor dengan Caturra Kolombia

Dengan demikian devisa impor per Agustus 2023 tercatat USD 0,96 juta atau tumbuh sebesar 248,73 persen atau USD 0,68 juta, apalagi didorong impor kopi dari Timor Leste itu.

Secara akumulatif devisa impir sampai dengan bulan Agustus 2023 mencapai USD 40,44 juta.

Seperti kita ketahui potensi kopi dari Timor Leste memang cukup besar, pada tahun 2022 pada Januari hingga Agustus 2022 negara ini mengekspor sebanyak 92.000 ton produk kopi.

Baca juga: Ekspor Kopi Indonesia Tahun 2023/2024 Menurun Hingga Sepertiga, Khusus Jenis Kopi Robusta

Dari produk kopi sebanyak itu, dikirim ke beberapa negara termasuk ke Indonesia untuk jenis kopi arabika dan robusta.

Seperti kita ketahui setiap tahun ekspor kopi Timor Leste menyumbang sekitar USD 12 juta untuk pendapatan negara Timor Leste.

Kopi pertama kali dipernalkan di Timor Leste oleh Bangsa Portugis pada tahun 1860 ketika menjajah wilayah ini.

Dengan cepat kopi dari Timor Leste ini menjadi komoditas utama ekspor hingga mengalahkan kayu cendana.

Baca juga: Ekspor Kopi Timor Leste Nomor Tiga di China, Ungguli Australia, Jepang dan Inggris

Menurut USAUD (lembaga pembangunan internasional Amerika Serika menyebut kisah bantuan kopi di Timor Leste oleh lembaga ini sejak tahun 1994.

Ketika itu USAID menyakini pemerintah Indonesia untuk meringankan kendali atas industri kopi kecil di Timor Leste.

Perkembangan kopi Timor Leste memang tak lepas dari Indonesia dimana negara ini sebelumnya merupakan bagian dari Indonesia.

Dilansir dari usaid.gov, pemerintah era Suharto melonggarkan cengkeramannya, USAID membantu National Cooperative Business Association (NCBA) mengorganisir 450 petani kopi menjadi apa yang sekarang menjadi Cooperatíva Café Timor (CCT), eksportir kopi terbesar di Timor Leste dengan setidaknya 24.000 anggota petani.

Baca juga: Produksi Kopi Vietnam Tahun 2023/2024 Meningkat, Namun Ekspor Kopi dari Negara itu Diperkirakan Menurun, ini Masalahnya

CCT juga merupakan pemberi kerja utama perempuan sebagai persentase dari staf tetapnya dengan 40 persen dari 580 pekerja perempuan

Sementara itu, Amerika Serikat adalah salah satu mitra dagang utama Timor Leste dan pelanggan untuk kopi dan rempah-rempah CCT.

Termasuk McCormick & Co. untuk rempah-rempah dan Starbucks untuk kopi bersertifikat Timor Fair Trade.

Baca juga: Tinjauan Tentang Kopi Timor Leste Ada yang Ditanam di Atas Ketinggian 1600 Mdpl Hingga Persilangan Alami Varietas Kopi

Starbucks membeli kopi CCT pertamanya pada tahun 1996. Dari kopi, petani bisa menerima uang dan langsung menggunakannya, tidak seperti pendapatan lain seperti minyak.

Bahkan hingga saat ini Starbucks telah menampilkan 2 biji kopi utuh dari Timor Leste, East Timor Peaberry dan Tatamilau Timor Timur.

Bahkan kini kedai kopi global terus mengincar kopi Timor Leste setiap panan karena memiliki cita rasa yang khas dan kualitasnya juga meningkat.

Baca juga: Rasa Unik Kopi Timor Leste, Disebabkan Karena Beberapa Faktor ini

Sementara penghasil kopi terbesar di Timor Leste ada kawasan Distrik Ermera yang menyumbang setengah dari produk kopi Timor Leste.

Namun ada sejumlah penghasil kopi pentingnya lainnya di distrik Ainaro, Maubisse, Aileu, Manufahi, Liquica dan Bobonaro. **