Helotimorleste- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau para ibu untuk tidak membebani anak-anak mereka dengan tanggung jawab finansial di masa tua. Hal ini dapat menimbulkan apa yang disebut 'generasi sandwich', di mana individu terjepit antara kewajiban merawat orang tua dan anak-anak mereka sendiri.
Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, menekankan pentingnya persiapan mandiri untuk masa pensiun.
Baca juga: Rokok Mentol Berbahaya, Namun Pemerintah Biden Menunda Pelarangan Merokok Karena Ketakutan
"Setelah orangtua menginvestasikan pendidikan pada anak-anak, jangan mengharapkan mereka untuk menjadi penopang finansial di hari tua," ujar Friderica, yang akrab disapa Kiki, dalam sebuah acara di Gedung Perpustakaan Nasional Salemba, Jakarta Pusat.
Kiki menambahkan, "Jika anak-anak ingin memberikan dukungan finansial sebagai bentuk bakti, itu adalah bonus. Namun, kita harus siap secara finansial untuk masa tua kita sendiri."
Baca juga: Humor Si Sugi, Anda Akan Tertawa Setelah Berpikir, Tapi Jangan Lambat Mikirnya
Untuk itu, OJK mendorong ibu-ibu untuk menjadi lebih berdaya dan mandiri finansial. Beberapa strategi yang disarankan termasuk memulai bisnis sendiri atau berinvestasi dalam berbagai instrumen keuangan.
Namun, Friderica juga menekankan bahwa tidak semua ibu harus merasa terpaksa untuk memiliki bisnis di usia lanjut. Sebagai alternatif, berinvestasi dapat menjadi cara lain untuk mencapai kemandirian finansial.
Untuk diketahui OJK telah menyelenggarakan acara edukasi keuangan untuk perempuan dan pelaku UMKM, serta meningkatkan inklusi dan literasi finansial melalui berbagai program, termasuk POJK No. 3 tahun 2023 tentang Peningkatan Inklusi dan Literasi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan untuk Konsumen dan Masyarakat.
Program-program ini diharapkan dapat mendukung pemberdayaan perempuan dan menghargai kontribusi mereka dalam mendorong kemajuan bangsa.***