Helo Timor Leste

Rokok Mentol Berbahaya, Namun Pemerintah Biden Menunda Pelarangan Merokok Karena Ketakutan

Ugu - Ragam
Sabtu, 27 Apr 2024 20:47
    Bagikan  
Rokok mentol
Istimewa

Rokok mentol - Pelarangan rokok mentol di tunda

Helotimorleste- Pemerintah Biden telah memutuskan untuk menangguhkan lagi penerapan larangan rokok mentol. Keputusan ini diambil di tengah adanya tekanan politik dan keberatan dari sebagian pendukung yang berpendapat bahwa larangan merokok mentol tidak proporsional dan mempengaruhi perokok Afrika-Amerika yang cenderung memilih produk mentol.

Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, Xavier Becerra, menyatakan pada hari Jumat, 27 April 2024 mengatakan bahwa regulasi ini telah mendapatkan perhatian yang belum pernah terjadi sebelumnya dan telah menerima respons yang sangat banyak, termasuk dari berbagai kelompok hak sipil dan keadilan. Becerra menambahkan bahwa masih diperlukan lebih banyak dialog, yang akan membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.

Baca juga: Humor Si Sugi, Anda Akan Tertawa Setelah Berpikir, Tapi Jangan Lambat Mikirnya

Namun pejabat federal menegaskan bahwa larangan ini masih bisa diberlakukan dalam tahun ini, para profesional kesehatan masyarakat menyatakan kekecewaan mereka karena larangan yang telah dibahas sejak era Obama masih terus ditinjau, dan selalu tertunda.

Ditulis Washingtonpost, David Margolius, direktur kesehatan masyarakat Cleveland, menyampaikan melalui pesan teks bahwa penundaan ini sangat disayangkan. Di Cleveland, sekitar 35% orang dewasa merokok, angka yang tiga kali lebih tinggi dari rata-rata nasional, dan merokok adalah penyebab utama kematian. "Ini adalah penundaan selama 15 tahun," ujarnya.

Baca juga: Madonna 66 Tahun Queen Of Pop, Pamer 6 Anak-anaknya yang Bakat Seniman

Para ahli kesehatan masyarakat dan aktivis hak sipil telah berulang kali mendesak Presiden Biden untuk mengimplementasikan larangan ini, yang seharusnya sudah diberlakukan pada musim panas tahun lalu namun mendapat perlawanan dari industri tembakau.

Pada tahun 2009, Kongres dan administrasi Obama melarang rokok beraroma lainnya namun membiarkan rokok mentol tetap dijual, yang dikonsumsi oleh sekitar 19 juta orang Amerika. Rokok mentol sangat diminati oleh komunitas Afrika-Amerika – lebih dari 80% perokok Afrika-Amerika memilih rokok mentol pada tahun 2020, dibandingkan dengan 34% perokok kulit putih, berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Rokok mentol dianggap lebih adiktif karena meningkatkan efek nikotin dan menciptakan sensasi dingin yang membuat asap lebih mudah dihirup.

Baca juga: Penelitian Terbaru India Perokok Elektronik Memiliki Risiko Gagal Jatung Sebesar 19 Persen

Yolonda C. Richardson, presiden dan CEO Kampanye untuk Anak-Anak Bebas Tembakau, dan Derrick Johnson, presiden dan CEO NAACP, menyatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa tidak ada alasan untuk menunda kebijakan yang telah diteliti selama lebih dari 12 tahun, didukung oleh bukti ilmiah yang kuat, dan dapat menyelamatkan ratusan ribu nyawa. Mereka menegaskan bahwa setiap penundaan akan berdampak fatal, terutama bagi nyawa orang Afrika-Amerika.

Pejabat federal sebelumnya telah memuji inisiatif ini sebagai bagian dari kampanye anti-kanker Biden, yang bertujuan untuk mengurangi risiko kanker, penyebab kematian nomor dua terbesar di Amerika Serikat.

Namun ada salah satu alasan penundaan yang kuat datang dari penasihat politik telah memperingatkan bahwa Biden mungkin akan kehilangan dukungan (kehilangan suara) saat pemilihan umum yang dilakukan bulan November 2024, jika melarang produk rokok mentol yang populer di kalangan komunitas Afrika-Amerika.***