Helo Timor Leste

Tujuan Kunjungan Paus Fransiskus ke Timor Leste dan Negara Tetangga

Rabu, 21 Aug 2024 17:35
    Bagikan  
Paus Fransiskus
Angelus

Paus Fransiskus - Kunjungan paling lama dan paling jauh bagi Paus Fransiskus

HeloTimorLeste- Paus Fransiskus, yang baru-baru ini terlihat menggunakan kursi roda saat menuju Marseille, Prancis pada bulan September 2023, akan melakukan perjalanan penting ke Asia dan Oseania dari tanggal 2 hingga 13 September. Kunjungan ini menandai perjalanan terpanjang selama masa kepausannya, tidak hanya dalam hal jarak yang ditempuh tetapi juga durasi berada di luar Vatikan.

Tujuan Kunjungan Paus Fransiskus

Perjalanan ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura ini memiliki fokus utama pada perdamaian, dialog antaragama, serta kepedulian sosial dan lingkungan. Di setiap negara, Paus berusia 87 tahun ini akan menghadapi tantangan yang unik dari segi agama, ekonomi, dan sosial.

1. Indonesia: Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia menjadi persinggahan pertama Paus. Walaupun umat Katolik hanya berjumlah sekitar 3% dari populasi, Paus Fransiskus melihat Indonesia sebagai contoh penting dalam mempromosikan dialog antaragama. Hubungan antara Muslim dan Kristen di Indonesia relatif damai, namun tren segregasi yang mengkhawatirkan telah muncul, dengan beberapa kelompok ingin tinggal di lingkungan khusus agama tertentu. Paus Fransiskus diharapkan akan menyoroti pentingnya persaudaraan antarumat beragama dan menekankan perlunya kerukunan dalam keberagaman.

2. Papua Nugini: Papua Nugini, di mana 98% populasinya beragama Kristen, akan menjadi tujuan kedua. Kunjungan ini juga bersifat pribadi bagi Paus Fransiskus, yang berencana mengunjungi Pastor Martin Prado, seorang misionaris yang bekerja di daerah terpencil di pesisir barat laut Papua Nugini. Paus ingin menyaksikan langsung upaya misionaris di wilayah tersebut, sekaligus menyampaikan pesan kepedulian terhadap lingkungan hidup.

3. Timor Leste: Negara ini adalah satu-satunya negara dengan mayoritas Katolik dalam rencana perjalanan Paus, dengan sekitar 96% penduduknya memeluk agama tersebut. Di sini, Paus Fransiskus akan menyampaikan rasa terima kasihnya atas peran Gereja Katolik dalam pendidikan, kesehatan, dan perawatan sosial di Timor Leste, yang meskipun miskin, memiliki ikatan yang kuat dengan Vatikan.

4. Singapura: Singapura, negara dengan keberagaman agama yang luar biasa, juga akan menjadi tempat penting dalam perjalanan Paus. Di negara ini, Paus Fransiskus akan bertemu dengan kaum muda dalam acara dialog antaragama, menekankan pentingnya kerukunan dan pemahaman lintas agama di dunia yang semakin pluralistik. Selain itu, ia akan mengunjungi beberapa penduduk miskin dan orang tua di panti jompo sebagai bentuk solidaritas dan perhatian gereja terhadap mereka yang membutuhkan.

Sejarah Kunjungan Paus ke Asia Tenggara dan Oseania

Paus Fransiskus bukanlah paus pertama yang mengunjungi negara-negara ini. Santo Yohanes Paulus II pernah mengunjungi Indonesia pada tahun 1989 dan juga mengunjungi Timor Leste pada masa perjuangan kemerdekaannya. Beliau juga mengunjungi Papua Nugini dua kali pada tahun 1984 dan 1995. Singapura juga pernah menerima kunjungan singkat dari Santo Yohanes Paulus II pada tahun 1986.

Kunjungan Paus Fransiskus ini menjadi kelanjutan dari tradisi panjang Vatikan dalam mempromosikan dialog lintas budaya dan agama, serta memberikan perhatian khusus pada masyarakat di pinggiran dunia Katolik. Paus berharap, kunjungannya kali ini tidak hanya mempererat hubungan antara Vatikan dan negara-negara yang dikunjungi, tetapi juga menegaskan pentingnya persatuan dalam keberagaman, perhatian terhadap lingkungan, serta solidaritas dengan mereka yang kurang beruntung.

Sumber Berita Angelus