HELOINDONESIA.COM - Presiden Timor Leste, José Ramos-Horta mengadakan pertemuan resmi pertamanya dengan Paus Fransiskus di Basilika Santa Marta di Vatikan, Senin (22/1/2024).
Pertemua Presiden Ramos Hota ini, merupakan pertemuan pertamanya sejak ia terlih menjadi Kepala Negara Timor-Leste.
"Beliau (Paus Fransiskus) senang dengan Timor-Leste. Beliau mencintai dan mengawasi situasi serta menegaskan keinginannya untuk mengunjungi Timor-Leste," kata Presiden Ramos Horta, seperti dilansir kantor berita Tatoli, Selasa (23/1/2024).
Baca juga: Paus Fransiskus Bertemu dengan Presiden Ramos Horta
Terkait kunjungan ini, Presiden Horta mengatakan kepastian rencana kunjungan di Dili Timor Leste tergantung dari pertemua delegasi Vatikan dengan Gereja Katolik Dili nanti.
Rencanya delegasi Vatikan akan berkunjung ke Dili pada Januari 2024 ini, guna mempelajari dan memastikan persiapan kunjungan Paus Fransiskus ke Dili nanti.
Usai berdiskusi tentang situasi di Timor-Leste, kedua pemimpin ini juga membahas situasi global, termasuk situasi di Myanmar.
Baca juga: Paus Fransiscus Mengatakan Dia Menderita Bronkitis Akut dan Menular
"Yang Mulia sangat prihatin dengan krisis kemanusiaan dan militer yang belum terselesaikan," tegas Presiden Ramos-Horta.
Solusi dari seluruh permasalahan yang dibahas dalam pertemuan ini adalah melalui mediasi dan negosiasi, untuk mencegah pecahnya perang saudara, seperti di Gaza dan Ukraina.
Pertemuan ini juga membahas permasalahan utang global negara-negara terbelakang, termasuk negara-negara kecil seperti Timor-Leste.
Baca juga: Ikan Paus Biru yang Melintasi Timor Leste Kini Kurus Kurang Gizi
"Yang Mulia juga mengapresiasi hubungan antara Gereja dan Negara yang berjalan secara independen dan tidak saling mengganggu, namun berkolaborasi secara institusional sebagai warga Timor," ungkapnya.
Sebagai kepala negara Romos Horta selalu bangga bisa membawa Timor-Leste mendunia, walaupun negara kita kecil, tapi terkenal dan dihormati di dunia.
Presiden Horta menambahkan, yang mulia Paus sejak awal selalu mendampingi rakyat Timor dalam perjuangan kemerdekaannya, dan mengakui pengorbanan mereka.
"Termasuk kekaguman mereka terhadap rekonsiliasi Timor Leste dengan Indonesia, meski luka masih membekas di hati mereka," jelas Ramos Horta.