Helo Timor Leste

Fakta Sungai di Timor Leste Mengalir, Kawasan Selatan Lebih Melimpah Air di Banding Utara

Noemio Falcao - Nasional
Selasa, 11 Apr 2023 20:31
    Bagikan  
Fakta Sungai di Timor Leste Mengalir, Kawasan Selatan Lebih Melimpah Air di Banding Utara

Pengairan pertanian di Viqueque. foto: ig @timor_leste_agora

HELOTIMORLESTE.COM - Timor Leste sebuah negara yang bertangga Indonesia perbatasan dengan Kupang, Ibukota Nusa Tenggara Timur NTT.

Timor Leste atau dikenal dengan Timor Leorosa'e ini memiliki luas wilayah 15.006 km2 yang membujur ke Timor Pulau Timor bangian Timur.

Menurut catatan dari wikipedia.org, Timor Leste memiliki sekitar 100 sungai yang berasal dari dataran tinggi yang posisinya rata-rata di tengah dan bermuara ke pesisir baik ke arah Selatan maupun ke arah Utara.

Karakter sungai di Timor Leste mengalir dengan cepat dengan debet air yang deras.

Hal ini disebabkan karena sungai di Timor Leste rata-rata bercirikhas pendek, mengingat Pulau Timor sendiri kecil.

Sungai terpanjang di Timor Leste adalah North Laclo dengan panjang sekitar 80 km atau 50 mil.

Sedangkan DAS (daerah aliran sungai) terbesarnya adalah Loes total luasnya 2.184 km2, atau hampir 15 persen dari luas negara dan 9 persen di antaranya berasal dari aliran Indonesia.

Pembagian saluran drainase berarah dari barat daya ke ara timur laut sepanjang pegunungan tengah di Timor Leste.

 Ibaratnya Timor Leste ini dibelah oleh pegunungan di tengah Pulau Timor.

Sehingga hujan yang turun di bagian utara air akan mengalir ke Utara, dan hujan di bagian selatan air mengalir ke Selatan.

Negara Bumi Lorosae ini seca luas dibagi menjadi dua belas unit hidrologi, pengelompokan daerah aliran sungai atau cekungan drainase mirip secara klimatologi dan fisiofrafis.

Setiap unit hidrologi terdiri dari sejumlah sungan, secara total terdapat 20 sistem sungai utama di Timor Leste dimana 12 sungai di Utara dan 17 di kawasan Selatan.

Sempitnya wilayah Timor Leste dari utara ke selatan membuat sungai di sini tidak mengalir terus menerus.

Bahkan sebagian sungai di Timor Leste memiliki jalur yang pendek sehingga mudah mengering bahkan mengering sepanjang tahun, sehingga tidak ada pelayaran sungai.

Pada saat hujan turun air mengalir ke sungai kemudian menghilang begitu saja, pada musim kemarau sungai fana membentuk kenangan air.

Wilayah bagian selatan Timor Leste memiliki jumlah sungai yang lebih banyak, dan banyak ditemukan sungai abadi.

Bagian selatan ini selain ditemukan banyak sungai abadi, karena tangkapan air lebih besar, karena musim penghujan lebih panjang.

Wilayah Timor Leste juga sudah mendapat kajian dari Bank Dunia pada tahun 20218 yang masuk dalam Kajian dan Peta Jalan Sektor Air Timor Leste.

Laporan itu berbunyi:
Iklim muson menghasilkan aliran sungai yang sangat bervariasi dari puncak musim hujan dan banjir bandang hingga aliran musim kemarau yang rendah atau tidak sama sekali.

Di sepanjang garis pantai utara terdapat banyak tangkapan sungai yang lebih kecil yang bersifat semi-permanen atau sementara, mengalir dalam waktu singkat dalam musim hujan setelah peristiwa hujan deras.

Hal ini kontras dengan pantai selatan di mana musim hujan bimodal dan curah hujan yang lebih tinggi telah menghasilkan banyak sungai besar permanen yang memiliki aliran puncak yang tinggi di musim hujan, yang berkurang menjadi aliran dasar selama musim kemarau . 
Sepanjang waktu, aliran bawah permukaan terjadi di bawah dasar sungai berkerikil dan berbatu di sebagian besar sungai, dan pada musim kemarau, aliran ini dapat mewakili aliran utama di dalam sungai, khususnya di daerah dataran rendah.

Sementara di wilayah selatan Timor Leste terjadi musim hujan lebih lama, menyebabkan air tidak mampu ditampung air secara maksimal.

Oleh karena itu, air meluap ke daratan hingga membentuk genangan dan menjadi rawa-rawa dan laguna yang dikenal dengan coiloes.

Sementara pantai utara hanya sedikit delta karena sebagian besar sungai dipenuhi kerikil hingga dekat pantai.

Sayangnya banyak sungai di Timor Leste tercemar limbah yang dihasilkan dari rumah dan bangunan indusri ringan.

Hal ini bisa mendorong terjadinya penyebaran penyakit, jika dibiarkan terus menerus.

Apalagi mayoritas penduduk menggunakan air sungai untuk mencuci pakaian, makanan, mandi maupun keperluan rumah tangga lainnya. (*)