Presiden Kamar Dagang dan Industri Timor Leste Mengeluhkan, Pemberian Subsidi Terhadap Truk Barang Tujuan NTT
HELOTIMORLESTE.COM - Presiden Kamar Dagang dan Industri Timor Leste (CCI-TL) mengeluhkan adanya subsidi yang diberikan kepada truk pengangkut barang dari Timor Leste untuk dijual ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di Indonesia.
Keprihatinan tersebut terungkap ketika Presiden CCI-TL, Jorge Manuel de Araujo Serrano, usai bertemu Presiden José Ramos-Horta di Istana Kepresidenan Nicolau Lobato di Bairru-Pité, Selasa (16/04/2024).
Menurut Jorge, masalah yang perlu diketahui adalah truk-truk yang masuk ke perbatasan membawa barang-barang dari NTT untuk dijual di sini.
Baca juga: Kebijakan Ekonomi Biru Timor Leste, Upaya Memperluas Kawasan Perlindungan Laut Timor Leste
"Kemudian kembali mendapatkan subsidi angkutan yang diberikan pemerintah Timor Leste. Kami mohon semua juga mengawal situasi ini," kata Jorge Manuel de Araújo Serrano seperti dilansir media lokal hatutan.com, Selasa (16/4/2024).
Kekhawatiran ini diungkapkan oleh para pengusaha Timor sebagai jawaban atas pertanyaan para jurnalis mengenai intervensi CCI-TL terhadap kenaikan harga beras.
Meskipun pemerintah telah memberikan subsidi hingga $4 juta kepada lima perusahaan untuk menormalisasi kenaikan harga beras di Timor Leste.
Oleh karena itu, menurut dia, CCI-TL tidak mempunyai kemampuan mengendalikan kenaikan harga beras yang masih menjadi kekhawatiran masyarakat Timor-Leste dan dunia saat ini.
Terkait hal itu MKI Kementerian Perdagangan dan Perindustrian (MKI) belum mendapat informasi mengenai subsidi beras yang diberikan pemerintah, dan CCI-TL telah mengidentifikasi bahwa barang tersebut dijual di NTT.
Sementara Menteri Perdagangan dan Perindustrian, Filipus Nino Pereira berjanji akan memastikan kebenaran masalah tersebut bersama tim MKI yang ditempatkan di perbatasan untuk mengetahui kebenarannya.
"Saya kira akan kita selidiki. MKI menilai perilaku tersebut karena ada masyarakat yang mau menggunakan subsidi untuk mencari pekerjaan," kata Menteri Filipus Nino Pereira kepada Hatutan.com di Istana Negara, Rabu (17/04/2024).
Pemerintah menyatakan, jika ada pengusaha yang teridentifikasi terlibat dalam kegiatan tersebut, MKI akan mengambil tindakan tegas berdasarkan landasan hukum yang tepat agar hal serupa tidak terulang kembali.
Seperti kita ketahui menurut catatan helotimorleste.com pada bulan Februari 2024 setidaknya ada sekitar 600 truk yang mengangkut barang-barang ekspor ke Timor Leste melalui perbatasan Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala PLBN Motaain (PLBN) Motaain NTT, Engelberthus Klau menjelaskan bahwa ekspor dari Motaain sebesar Rp55.834.876.726 dicatat dari sekitar kurang lebih 600 truk pengangkut dengan total volume berat sebesar 3.919.831 kilogram atau sekitar 3,9 juta ton. **
Terpopuler
Jawaban Shin Tae-yong Terkait Peluang Indonesia Mengalahkan Uzbekistan
Artis Meisya Siregar Kasih Saran Generasi Z, Terkait Membeli Rumah Hingga Investasi
Wood Australia Mendapatkan Kontrak Studi Konsep untuk Ladang Greater Sunrise yang Berbasis di Timor Leste
Anak Arnie Teves Diduga Menyuap Pejabat Timor Leste
Madonna 66 Tahun Queen Of Pop, Pamer 6 Anak-anaknya yang Bakat Seniman
Untuk Pertama Kalinya dalam 40 Tahun, Korea Absen di Sepakbola Putra Olimpiade, Kalah Mirip Skor Badminton 11-10 atas Indonesia
Humor Si Sugi, Anda Akan Tertawa Setelah Berpikir, Tapi Jangan Lambat Mikirnya
Diobati Dokter Wanita Menurunkan Angka Kematian Pasien Lebih Rendah
Monica Seles Juara 9 Grand Slam: Setelah Insiden Penikaman Saya Hidup dalam Film Berbeda
Dua Pelatih Top Korea Beradu, Semoga Indonesia yang Menang