Helo Timor Leste

Indahnya Taman Nasional Bali Barat-2Habis): Keindahan Pulau Menjangan

Satwika Rumeksa - Ragam -> Traveling
Minggu, 4 Aug 2024 20:34
    Bagikan  
Indah
Gandhi Wasono

Indah - Terumbu karang indah di Pulau Menjangan

HELOTIMORLESTE.COM - Daya tarik Taman Nasional Bali Barat (TNBB) tak hanya burung dan aneka satwa lainnya tetapi ada satu kawasan lain yang menjadi tujuan wisatwan lokal maupun mancanegara yakni Pulau Menjangan. Di pulau Menjangan selain bisa menikmati pulau beserta isinya bisa juga melakukan diving atau snorkeling di laut yang memiliki keindahan luar biasa. 

Pulau Menjangan yang luas 62 hektare dan berjarak 6 kilometer dari pelabuhan Lalang dan membutuhkan waktu sekitar 15 menit naik speed boat secara lansekap sangat menarik. 

Dari bukit pulau yang terbetuk dari gumpalan batu karang itu akan terlihat laut lepas dan pulau Bali dari ketinggian. Bahkan jika pagi hari akan bisa menikmati matahari terbit dengan aneka burungnya yang menghuni pulau tersebut. 

Sesuaidengan namanya di pulau tersebut terdapat binatang rusa atau menjangan sekitar 100-an ekor. Rusa yang tinggal disana ada dua jenis. Ada yang begitu terlihat orang bergegas cepat lari masuk hutan. “Tetapi ada yang justru agak jinak, bahkan kadang ada yang bisa diajak foto segala,” kata Baihaqi Wiratama, guide senior yang biasa membawa tamu ke pulau Menjangan.

Dibutuhkan waktu sekitar dua jama lamanya untuk berjalan keliling melalui jalan setapak di pulau tersebut. Layaknya pulau dewata, di Pulau menjangan juga berdiri pura tua yang yang sangat bersejarah yang dijadikan umat Hindu sembahyang bernama pura Gajah Mada.

Yang tak kalah menariknya pulau Menjangan adalah view bawah airnya. Oleh para penyelam, pemandangan bawah air-nya selain coralnya yang indah beraneka warna juga menjadi tempat berbagai macam jenis ikan yang sangat indah termasuk penyu.  

Bahkan di salah satu spot terdapat bangkai kapal Jepang yang karam di kedalaman sekitar 50 meter. “Tetapi untuk sampai pada kedalaman 50 meter dibutuhkan teknik selam tersendiri yang tidak semua penyelam bisa melakukan,” kata Baihaqisering dilibatkan oleh Badan Konservasi Sumber Daya Aalam (BKSDA) untuk melakukan konservasi terumbu karang yang rusak.  

Bagi mereka yang tidak bisa diving juga bisa menikmati dengan cara snorkeling. Dengan air lautnya yang jernih bak kaca dengan snorkeling sudah bisa melihat dengan jelas bagaimana keindahan ribuan ikan beriringan diantara batu karang yang berwarna-warni.

Nara Sumber
Sehaterakan Desa Penyangga

Sementara pada 24 Juli 2024 TNBB mengadakan pelatihan kepada masyarakat yang tinggal di kawasan TNBB dengan tema : Peningkatan Kapasitas Kelompok di Desa Penyangga, Desa Gilimanuk, Melaya, Belimbing Sari dan Ekasari. 

Dalam pelatihan yang diikuti oleh sekitar 30 orang tersebut menghadirkan dua orang pembicara, Nurdin Razak, seorang ahli ekowisata dan Gandhi Wasono, jurnalis yang sering melakukan reportase di beberapa Taman Nasional di Indonesia.

Ali Purwanto, menjelaskan acara tersebut sebagai refreshing atau penyegaran karena pada tahun 2018 sudah pernah dilakukan kegiatan serupa. Saat itu TNBB memberangkatkan Lurah Gilimanuk dan Kepala Desa Sumber Kelampok serta Belimbing Sari beserta masyarakat di desa tersebut yang bergerak di ekowisata untuk belajar secara langsung ke Ecolodge milik Nurdin Razak di Baluran, yang menjadi pusat pelatihan ekowisata.

Ali menegaskan TNBB menyelenggarakan kegiatan tersebut sebagai upaya mendorong masyarakat yang ada di kawasan penyangga untuk memanfaatkan TNBB secara positif. “Banyak yang bisa dilakukan masyarakat, misalnya menjadi pemandu wisata yang ingin melihat dari dekat keindahan TNBB atau pemandu fotografer alam liar yang ingin mengabadikan keragaman hayati yang ada di dalam TNBB. 
Jadi selain habitat di dalamnya tetap terjaga dengan baik masyarakat yang ada di kawasan penyangga secara ekonomi juga ikut sejahtera,” terang Alimenjelaskan.
Ali sengaja menghadirkan Nurdin sebagai instruktur karena Nurdin memiliki kapasitas yang cukup di bidang ekowisata. Selain pendidik, praktisi, juga fotografer alam liar yang sudah menjelajah di 27 Taman Nasional di Indonesia. 
Foto Bersama

Sementara Gandhi Wasono lanjut Ali,berbagi pengalaman ketika melakukan reportase di beberapa Taman Nasional di kawasan Indonesia Timur. Ketika menjelajah tidak hanya merekam flora dan fauna yang ada di dalamnya tetapi bagaimana masyarakat di desa penyangga selain aktif ikut merawat keragaman hayati juga menjadikan hutan dengan segala potensinya sebagai sumber ekonomi.

Nurdin Razak dalam sesi tersebut mengajak para peserta meningkatkan kemampuan untuk memberikan pemasukan secara ekonomi. Banyak ragam materi yang diberikan, mulai menggali potensi TNBB yang bisa disajikan untuk wisatawan sampai diajari membuat program perjalanan wisata untuk turis yang berkunjung ke TNBB. “Keindahan alam TNBB sangat luar biasa. Hutan dengan flora fauna yang sangat beragam serta keindahan laut yang sangat luar biasa.Sayang jika secara ekonomi tidak dimanfaatkan maksimal,” papar Nurdin.(Gandhi Wasono)