Helo Timor Leste

Gempa Dahsyat Maroko Telan 2.000 Korban Meninggal, WNI Selamat

Satwika Rumeksa - Internasional
Minggu, 10 Sep 2023 15:21
    Bagikan  
Reruntuhan
Abdelhak Balhaki/Reuters)

Reruntuhan - Penyelamat berdiri di atas reruntuhan mencari survivor

HELOTIMORLESTE.COM - Jumlah korban tewas akibat gempa kuat di Maroko sejauh ini telah melonjak menjadi lebih dari 2.000 orang, sementara korban luka serius mencapai 1.400 orang.

Kementerian Dalam Negeri Maroko melaporkan korban dengan kondisi serius berada di provinsi-provinsi di sebelah selatan Marrakesh.

Raja Mohammed VI mengumumkan tiga hari berkabung nasional dan memerintahkan untuk menyediakan tempat penampungan, makanan, dan bantuan lainnya bagi para korban yang selamat.

Banyak orang menghabiskan malam kedua di tempat terbuka.

Warga masih mencari para penyintas yang terkubur di lereng-lereng gunung di mana rumah-rumah yang terbuat dari batu bata lumpur, batu dan kayu rusak. Menara-menara masjid roboh akibat gempa yang mengguncang Jumat (8/9) malam. Kota tua bersejarah Marrakesh juga mengalami kerusakan yang meluas.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan 2.012 orang tewas dan 2.059 cedera, termasuk 1.404 orang dalam kondisi krisis. Badan Survei Geologi Amerika Serikat (U.S. Geological Survey/USGS) memgatakan gempa itu berkekuatan 6,8 skala Richter dengan pusat gempa terletak 72 kilometer (45 mil) barat daya Marrakesh.

Hari berkabung nasional

Di jantung kota tua Marrakesh, sebuah menara masjid roboh di lapangan Jemaa al-Fna. Id Waaziz Hassan, seorang warga Marrakesh mengatakan sejumlah rumah di kota tua yang padat permukiman itu roboh dan orang-orang menggunakan tangan kosong untuk menyingkirkan puing-puing sambil menunggu kedatangan alat berat.

Marrakesh juga masuk dalam daftar Warisan Dunia Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/UNESCO)

Maroko memberlakukan hari berkabung nasional selama tiga hari. Istana kerajaan mengumumkan, Sabtu (9/9), bendera nasional dikibarkan setengah tiang selama masa berkabung.

Angkatan bersenjata Maroko akan mengerahkan tim SAR ke sejumlah lokasi terdampak untuk menyediakan air, bahan makanan, tenda dan selimut, kata istana.

Gempa yang tercatat pada kedalaman 18,5 kilometer itu biasanya lebih merusak daripada gempa yang lebih dalam pada kekuatan yang sama. Menurut USGS, gempa itu adalah gempa paling mematikan sejak 1960 yang diperkirakan menewaskan lebih dari 12 ribu orang.

Dalam keterangan kepada media, Kedutaan Besar RI di Rabat menyatakan telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas Indonesia.

"Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban WNI. Delegasi Indonesia di Marakesh yang sedang mengikuti The 10th International Conference on UNESCO Global Geoparks 2023, juga terpantau aman," sebut KBRI Rabat.**