HELOTIMORLESTE.COM - Pada tanggal 24 Juni 2024, “Kabel Kapal Selam Selatan Timor-Leste” (TLSSC) mendarat di Stasiun Pendaratan Kabel di Bebonuk, Dili. Proyek terobosan ini menghubungkan Timor-Leste ke Darwin, Australia, menandai langkah penting dalam transformasi digital negara ini dan menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan infrastruktur dan modernisasi.
TLSSC merupakan kemajuan yang signifikan bagi Timor-Leste, sebuah negara kepulauan yang terletak di Asia Tenggara, timur laut Australia, dengan jumlah penduduk sekitar 1,3 juta jiwa.
Sejak meliberalisasi sektor telekomunikasi pada tahun 2012, Timor-Leste telah mengalami peningkatan jangkauan layanan seluler di seluruh kotamadya, mencapai 96% dari populasi pada tahun 2015.
Meskipun ada kemajuan ini, negara tersebut masih mengandalkan satelit yang mahal untuk konektivitas internasional. Pemerintah menyadari keterbatasan ini dan memutuskan pada tahun 2016 untuk berinvestasi dalam sistem kabel serat optik internasional untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Prabowo Subianto Setelah Operasi Kaki Kiri Tampak Sudah Bisa Berjalan Normal
Pada acara pers, Perdana Menteri Gusmão menyoroti peran TLSSC dalam merangsang kegiatan ekonomi, mempromosikan diversifikasi, dan menciptakan lapangan kerja. Kabel serat optik, yang mampu mentransfer data pada 27 terabit per detik, merupakan peningkatan signifikan dari penggunaan saat ini sebesar 20-30 Gbps.
Dengan panjang 607 km, termasuk tujuh repeater dan Unit Cabang Greater Sunrise yang berdedikasi, kabel tersebut memastikan koneksi internet yang cepat dan aman ke pusat-pusat utama seperti Darwin, Sydney, dan Los Angeles.
Proyek tersebut terwujud melalui kolaborasi Alcatel Submarine Networks, Vocus, dan Pemerintah Australia, dengan Duta Besar Australia Caitlin Wilson dan Wakil Presiden ASN Marc Genot memuji manfaat masa depan inisiatif tersebut bagi penduduk Timor.**