Helo Timor Leste

Seorang Balita di Kupang Meninggal Karena Rabies Digigit Anjing Gila, Jandrid Juga Digigit Tetapi Selamat

Dodo Hawe - Internasional
Selasa, 13 Jun 2023 12:29
    Bagikan  
RABIES
instagram @@bovhowitt

RABIES - Ilustrasi pencegahan penularan virus rabies dari anjing liar

HELOTIMORLESTE.COM - Penyebaran virus rabies di Provinsi Nusata Tenggara Timur (NTT) masih perlu diwaspadai. Kali ini seorang anak bernama Gina Angela Kbau (5) dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) NTT meninggal karena virus rabies.

Gina diketahui adalah warga Desa Kualin, Kecamatan Kualin diduga meninggal akibat gigitan anjing pada 14 April 2023 dan kemudian korban meninggal pada 11 Juni 2023.

Gina bukan yang pertama, ternyata sebelum Gina sudah ada korban meninggal yang diduga akibat rabies di daerah itu.

Hal ini dibenarkan oleh juru bicara penanganan Rabies Kabupaten TTS, Octas B Tallo, korban meninggal pada 14 April pukul 11.00 Wita.

Menurut Octas korban sebelumnya diantar orangtuanaya ke Puskesmas Kualin dengan luka robek di bagian wajah, telinga, tangan kiri hingga bagian punggung sebelah kiri.

Seperti dilansir tribunflores.com, luka yang dialami Gina adalah 2-3 cm, dengan kedalaman luka sekitar 1 cm.

Baca juga: Virus Rabies Sudah Sampai di Perbatasan Indonesia-Timor Leste, WHO Beri Bantuan Vaksin Sebanyak ini

Saat peristiwa terjadi Gina tinggal bersama kakeknya, yang terganggu pendengarannya, sehingga tidak mendengar suara gigitan anjing terhadap cucunya Gina.

Ada anjing tiba-tiba datang masuk kedalam rumah menggigit korban, korban juga mengalami luka disekujur tubuhnya serta tangan kiri korban sampai patah tulang.

Setelah menggigit korban, anjing kemudian berlari ke luar rumah menuju arah sekolah SMK Kualin.

Beruntung para siswa SMK Kualin, Jadrid Olla melihat mulut anjing dipenuh darah segar.

Dia pun kemudian berinisiatif melempar anjing tersebut, namun malah menyerang dan menggigit bagian paha.

Peristiwa itu diketahui teman-teman Jadrid, kemudian teman-teman korban melempari anjing tersebut sampai mati dan membuang bangkai anjing.

Diketahui dari warga bahwa anjing itu merupakan anjing liar tidak ada pemiliknya, anjing terlihat liar, tak terkendali dan tidak bisa diam.

Bocah malang Gina, kemudian di bawa ke Puskesmas oleh orangtuanya, hingga dilakukan perawatan medis dan sudah tertangani dengan baik.

Namun sayangnya pasca gigitan anjing itu, korban tidak pernah kontrol lagi, menurut ibunya korban dibawa kontrol ke RSUD SoE dan lukanya sudah sembuh.

Baca juga: Kasus Gigitan Anjing Rabies di Perbatasan, Masyarakat Timor Leste Jangan Panik

Beberapa kali petugas kesehatan sudah mendatangi rumah korban dan menjelaskan terkait virus Rabies, hingga mengkonfirmasi anaknya perlu adanya vaksin VAR terhadap korban.

Petugaspun akhirnya menyuntik vaksin VAR kepada Gina, yang dilakukan pada 6 Juni 2023 pukul 15.00 Wita, hingga konsultasi kesehatan terus berjalan.

Namun pada 9 Juni 2023 korban korban, korban menunjukkan tanda-tanda gejala khas rabies yakni takut air dan takut angin.

Setelah mengetahui gejala seperti itu, korban terus dalam pemantauan petugas kesehatan dan kondisi terakhir anak masih bisa berkomunikasi.

Dari hasil pemeriksaan korban mengalami demam dengan suhu 38 derajat cecius, takut air, takut udara, nyeri jika menelan dan nyeri tangan bekas patah.

Baca juga: Waspada, Wabah Rabies di NTT Bisa Menyebar ke Timor Leste

Karena kondisi korban tidak kunjung membaik, akhirnya Gina mendapat perawatan di Puskesmas Kualin hingga dirujuk ke RSUD SoE.

Namun sayang setelah menjalani perawatan selama 3 hari korban dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (11/6/2023) pukul 07.15 Wita.

Sementara korban Jadrid Olla, juga sudah mendapat pelayanan vaksin VAR Dosis 1 dan 2 pada 6 Juni 2023, hingga saat ini korban terus dipantau.

Per 12 Juni 2023 korban mendapat pemeriksaan dan tidak menunjukkan ada gejala dan keluhan apapun akibat gigitan anjing gila itu. **