Helo Timor Leste

Jangan Mengonsumsi Suplemen Antioksidan, Gantilah dengan Makanan Seimbang

Satwika Rumeksa - Ragam -> Kesehatan
Selasa, 13 Feb 2024 12:05
    Bagikan  
Suplemen Antoksidan
Istimewa

Suplemen Antoksidan - Mengonsumsi antioksidn akan menyebabkan kelebihan antioksidan

HELOINDONESIA.COM - Antioksidan telah lama disebut-sebut sebagai molekul pelawan penyakit, dan mudah untuk berasumsi bahwa semakin banyak Anda mengonsumsinya, semakin sehat Anda.

Penelitian menunjukkan bahwa dosis yang lebih besar justru bisa berbahaya.

Antioksidan adalah senjata alami melawan molekul berbahaya yang disebut “radikal bebas”, yang terus-menerus diciptakan oleh tubuh saat sel melakukan tugasnya.

Molekul yang tidak stabil ini dapat merusak sel-sel kita dan menyebabkan penyakit seperti kanker seiring bertambahnya usia.

Beberapa antioksidan dibuat oleh tubuh, sementara yang lain – seperti beta-karoten dari wortel, likopen dari tomat, dan polifenol dari anggur – berasal dari makanan seseorang.

Semuanya dianggap mencegah dan membatasi kerusakan sel, atau "stres oksidatif", yang disebabkan oleh radikal bebas.

Namun mengingat semua manfaatnya, apakah mungkin mengonsumsi terlalu banyak antioksidan?

Baca juga: Aktris Penelope Cruz Alami Amaxophobia Sejak Kecil, Begini Cara Penyembuhannya

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang pola makannya kaya akan buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan yang kaya antioksidan cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular, kanker, dan kematian dini.

 Jadi mudah untuk berpikir bahwa meningkatkan asupan antioksidan – dengan mengonsumsi suplemen, misalnya – akan bermanfaat.

Namun dibandingkan dengan makanan, suplemen lebih memudahkan Anda melebihi dosis antioksidan yang dianjurkan, yang justru bisa berbahaya.

Efek samping dari dosis antioksidan tinggi berkisar dari ringan hingga sangat serius. Dalam kasus yang lebih ringan, beta-karoten dalam jumlah tinggi diketahui dapat mengubah kulit menjadi kuning atau oranye, yang secara visual mencolok tetapi tidak berbahaya.

Asupan vitamin C yang berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti diare, mual, dan kram perut.

Yang lebih serius lagi, beta-karoten dosis tinggi dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru dan penyakit kardiovaskular pada individu yang sudah berisiko tinggi terkena penyakit ini, seperti perokok aktif dan mantan perokok serta orang yang terpapar asbes.

Ada juga bukti dari penelitian pada hewan dan jaringan manusia yang menunjukkan bahwa antioksidan dapat mendorong pertumbuhan dan penyebaran beberapa jenis kanker.

Selain itu, suplemen vitamin E dosis tinggi telah terbukti berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti aspirin, warfarin, tamoxifen, dan siklosporin A. Suplemen tersebut juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian dini pada penderita penyakit kronis.

Baca juga: Pengukuran Lokasi Sesuai Jadwal di Lapangan Gas di Lepas Pantai Timor Leste

Studi-studi ini menunjukkan bahwa, ya, mengonsumsi antioksidan dalam jumlah berlebihan bisa berdampak buruk bagi Anda — tetapi mengapa? Salah satu alasannya adalah jumlah radikal bebas yang rendah sebenarnya bisa membantu.

“Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa radikal bebas memiliki peran bermanfaat dalam proses fisiologis,” Ismail Laher, seorang profesor farmakologi di Universitas British Columbia, mengatakan kepada Live Science melalui email.

Jangan Konsumsi Suplemen

Pada konsentrasi rendah, radikal bebas membantu pertumbuhan sel dan merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh terhadap penyakit. Mereka juga terlibat dalam metabolisme, atau pemecahan obat-obatan dan berpartisipasi dalam komunikasi sel ke sel.

Namun, “Jika terlalu banyak antioksidan yang dikonsumsi, proses normal dan penting ini dapat terganggu, sehingga menimbulkan efek yang tidak diinginkan,” James Kehrer, profesor emeritus dan dekan di Fakultas Farmasi dan Ilmu Farmasi Universitas Alberta dan asisten profesor di University of Alberta. Fakultas Farmasi Universitas New Mexico, mengatakan dalam email ke Live Science.

Bagaimana kita bisa memastikan untuk tidak overdosis antioksidan? Lewati suplemen, dan pertahankan pola makan sehat, saran Kehrer.

Baca juga: Obat Ajaib Penurun Berat Badan Bisa Juga Bisa Hentikan Penyakit Ginjal, Elon Musk Memakainya

“Ketika seseorang mengonsumsi makanan seimbang yang mencakup cukup buah dan sayuran, maka jumlah antioksidan yang dikonsumsi akan tepat,” kata Kehrer.

“Suplemen makanan jarang, jikapun pernah, diperlukan, kecuali jika pola makan yang tepat tidak ada dalam jangka panjang, atau pada beberapa jenis penyakit.”

Misalnya, Anda mungkin direkomendasikan suplemen jika Anda menderita ataksia dengan defisiensi vitamin E terisolasi (AVED), suatu kelainan neurodegeneratif bawaan yang langka.

Olahraga juga penting, kata Laher. Tubuh mampu menghasilkan antioksidannya sendiri, dan olahraga meningkatkan produksi antioksidan bawaan di otot, jantung, dan hati.

Jika Anda mempertimbangkan suplemen antioksidan, diskusikan dengan ahli kesehatan. Penting untuk mengetahui dosis suplemen dan kesesuaiannya dengan asupan makanan harian Anda, karena konsumsi berlebihan dapat menyebabkan keracunan.

Penting juga untuk mengetahui apakah suplemen dapat berinteraksi dengan obat yang Anda minum.

Terkait antioksidan, penting untuk mempertimbangkan konsep yang disebut "hormesis", yaitu ketika suatu zat dalam dosis rendah memberikan efek menguntungkan, namun dosis tinggi memberikan efek toksik. Atau, seperti yang dikatakan Kehrer, "Jika sedikit itu baik, lebih banyak TIDAK lebih baik."**