HELOTIMORLESTE.COM - Santos menandatangani perjanjian dengan empat pelanggan potensial untuk penyimpanan CO2 di proyek penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) Bayu-Undan di lepas pantai Timor-Leste.
Perusahaan energi Australia telah melaksanakan kesepakatan dengan potensi proyek gas hulu dan gas alam cair di lepas pantai Northern Territory dan di Darwin, serta konglomerat energi dan industri Korea Selatan.
Perjanjian tersebut menunjukkan bahwa permintaan penyimpanan CO2 di CCS Bayu-Undan dapat mencapai lebih dari sepuluh juta ton per tahun.
Direktur pelaksana dan CEO Santos Kevin Gallagher mengatakan: “Peningkatan penyebaran CCS sangat penting untuk mencapai tujuan iklim dunia dan melaksanakan MoU ini menunjukkan permintaan dasar yang kuat untuk CCS dan penerimaan luas CCS sebagai strategi dekarbonisasi.
Baca Juga: CEO Timor Gap Harapkan Keputusan Proyek Gas Great Sunrise pada November 2023
“Dengan permintaan transportasi dan penyimpanan CO₂ yang kemungkinan besar akan tumbuh, kami akan terus bekerja dengan Pemerintah Timor Leste dan Australia untuk segera mengembangkan kerangka peraturan dan fiskal serta persetujuan yang diperlukan untuk mendukung pengembangan CCS Bayu-Undan.”
Proyek CCS Bayu-Undan terletak di dalam Hub Santos Darwin dan Bayu-Undan, yang merupakan bagian dari strategi CCS tiga hub perusahaan.
Strategi tersebut mencakup proyek CCS Moomba yang sedang dibangun, yang telah selesai 60 persen. Injeksi pertama di Moomba CCS akan dilakukan pada tahun 2024.
Bayu-Undan CCS akan menawarkan penyimpanan CO₂ permanen di reservoir gas habis. Perusahaan energi Australia itu diharapkan membuat keputusan investasi akhir pada CCS Bayu-Undan pada 2025.**