Helo Timor Leste

Kesenian Khas Timor Leste yang Wajib Anda Ketahui, Mulai Dari Seni Tenun Hingga Berpantun

Dodo Hawe - Ragam
Selasa, 25 Jul 2023 23:01
    Bagikan  
TRADISI
istimewa

TRADISI - Salah satu pakaian tradisional Timor Leste yang banyak dipengaruhi budaya portugis, lokal dan indonesia

HELOTIMORLESTE.COM - Berbagai macam keunikan banyak ditemukan di Timor Leste. Mengingat Timor Leste merupakan sebuah negara yang memiliki berbagai macam komunitas, suku dan etnis yang tersebar di Bumi Lorosae.

Selain itu Timor Leste juga memiliki berbagai macam seni budaya yang khas dan unik. Berikut ini berbagai macam budaya khas yang ada di Timor Leste:

Tais tenun
Tais salah satu pakaian tradisional yang sakral, biasanya hanya digunakan oleh orang-orang tertentu, seperti raja (liurai), yang dikenakan dalam upacara-upacara penting.

Tais Timor Leste merupakan kain yang diproses dengan alat tenun tradisional dan bukan mesin, alat itu disebut dalam bahasa tetun bernama soru atau songket.

Melalui proses tenun akhir dibuat menjadi tais (pakaian) dengan aneka motif yang menunjukkan budaya dan identitas berbeda-beda di masing-masing daerah atau suku di Timor Leste.

Baca juga: Piala Dunia Wanita 2023: Budaya, Pemberdayaan, dan Persatuan Dikedepankan dalam Upacara Pembukaan di Auckland

Tais tenun, dibagi dua macam yakni tais feto (untuk perempuan) dan tais mane (untuk laki-laki).

Namaun dalam perkembangannya saat ini tais bukan saja sebagai pakaian tradisional masyarakat Timor -Leste.

Tetapi juga sebagai salah satu warisan budaya yang patut dipertahankan dan dikembangkan guna mempromosikan warisan budaya oleh masyarakat Timor Leste.

Seni tari
Suku-suku di Timor Leste juga memiliki berbagai macam tarian yang masing-masing memiliki makna tersendiri. Berikut adalah macam-macam tarian di Timor Leste:
Tari Lorsa, Tari Simu Surik, Tari Boot, Tari Likurai, Tari Tebe-Tebe, dan Tari Folklore.

Tari Likurai merupakan tarian yang paling popular sampai ditingkat nasional. Tarian ini dilakukan untuk menyambut para prajurit yang baru pulang dari medan pertempuran, juga untuk menyambut tamu agung yang datang.

Baca juga: Sejarah Timor Leste di Zaman Portugis Disebut Provinsi Seberang Laut Atau Ultramar Hingga Kebudayaan Megalitik

Seni Sastra
Di daerah dengan berbagai suku di Timor Leste juga memiliki budaya leterasi seni dan sastra.

Di Timor Leste juga terdapat syair-syair atau seni bertutur dalam bahasa daerah yang biasanya diucapkan pada upacara-upacara perkawinan, kelahiran anak hingga kematian.

Selain itu juga terdapat prosa rakyat, juga terdapat pada masyarakat saat ini yaitu cerita rakyat yang berhubungan dengan mitos dan legenda daerah masing-masing.

Seni sastra yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Dili dan Timor Leste pada umumnya.

Seni sastra ini, yang masih dilestarikan sampai sekarang adalah kanunuk (Pantun), Dadolik (Puisi), Aknanoik (Cerita), Baitoa (Nyanyian Sedih).

Jenis-jenis ini biasanya merupakan sastra lisan yang dituturkan oleh seorang Makoa pada acara adat tertentu.

Seni Kerajinan dan Industri kecil
Seni anyaman merupakan seni ketrampilan yang banyak dimiliki oleh masyarakat diberbagai suku di daerah Timor Leste.

Kerajinan anyaman dari tari agel, aneka kerajinan dari daun pandan maupun daun lontar, tenun ikat yang hasilnya disebut kain Tais, serta aneka ukiran dari kayu dan lainnya.

Selain anyaman kemudian juga adanya kerajinan industri kecil yang ada di Dili antara lain, gerabah, marmer hingga keramik.

Baca juga: Budaya Masyarakat Timor Leste Tak Bisa Lepas dari Aktivitas Seperti ini

Seni Suara
Masyarakat Timor Leste umumnya memiliki kemampuan dalam bersenandung, khususnya bernyanyi dan bermain musik.

Ini bisa dimaklumi mengingat Portugis sangat kental di Timor Leste hingga sejak lama masyarakat di Timor Leste sudah mengenal alat musik dan kesenian dalam seni suara.

Meski demikian alat musik tradisional kuno di timor leste juga berkembang cukup baik, seiring pengaruh budaya bermusik di masal kolonial.

Baca juga: Destinasi Wisata di Pulau Atauro Timor Leste dari Bawah Laut, Trakking hingga Menjelajah Budaya Desa

Bentuk seni musik yang paling kuno di distrik Dili adalah Maloi dan kore-metan. Maloi adalah nama suatu jenis nyanyian, yang diiring dengan alat musik Lakadou (alat musik yang di buat dari bambu).

Alat musik ini, dapat juga di iringi dengan alat musik kakeit (alat musik dari logam atau bambu) yang dimainkan dengan mulut dan jari.

Alat musik ini masih terkenal hingga sekarang adalah bernama kore-metan. Sebenarnya kore-metan adalah nama upacara adat yang menandai selesainya masa berkabung bagi suatu keluarga.

Masa berkabung biasanya berlangsung selama 1 tahun sebagai masa berkabung karena salah seorang anggota keluarga dekat meninggal. Kore yang berarti melepaskan, Metan berarti hitam. **