Helotimorleste - Jutaan pengguna iPhone di Amerika Serikat menggugat Apple atas tuduhan praktik monopoli. Gugatan ini mengikuti langkah serupa yang dilayangkan oleh pemerintah AS.
Steve Berman, salah seorang pengacara dari firma Hagens Berman Sobol Shapiro mengatakan "Kami senang pemerintah AS sepakat dengan pendekatan kami," kata Berman.
Baca juga: Cerita Gokil, Pekerja Koplak Ini Bikin Viral Tembok Besar China dengan Terobosan, Auto Digas Polisi
Reuters menulis ada tiga gugatan class action telah diajukan ke pengadilan federal di California dan New Jersey. Para penggugat menuduh Apple menaikkan harga iPhone dan produk lainnya melalui praktik monopoli.
Tuduhan Monopoli
Para pemilik iPhone mengklaim Apple melanggar Undang-Undang Antitrust dengan:
- Menghambat perkembangan teknologi aplikasi pesan, dompet digital, dan lainnya.
- Memaksa pengembang aplikasi untuk menggunakan sistem pembayaran Apple App Store.
- Menerapkan komisi tinggi untuk pembelian dalam aplikasi.
Baca juga: Dokter Ini Menjadi Sangat Berbelas Kasih Setelah Meneliti 5000 Kasus Hidup Setelah Kematian
Gugatan Sebelumnya
Gugatan ini bukan yang pertama kali dihadapi Apple. Pada Februari 2024, hakim menolak permintaan Apple untuk membatalkan gugatan serupa terkait App Store.
Firma hukum Hagens Berman Sobol Shapiro, yang mewakili para penggugat dalam gugatan baru ini, sebelumnya berhasil memenangkan US$ 550 juta dari Apple dalam kasus kebijakan toko aplikasi dan penetapan harga ebook.
Dampak Gugatan
Jika gugatan ini berhasil, Apple dapat dipaksa untuk mengubah praktik bisnisnya dan membayar ganti rugi kepada para penggugat. Hingga saat ini, Apple belum memberikan komentar resmi terkait gugatan terbaru ini.**