Helo Timor Leste

Bella Hadid Menerima Ratusan Ancaman Pembunuhan saat Perang Hamas Berkecamuk

Satwika Rumeksa - Hiburan
Selasa, 31 Oct 2023 04:59
    Bagikan  
Bella Hadid
Instagram @bellahadid

Bella Hadid - Bella Hadid dapat ancaman pembunuhan karena bela Palestina

HELOTIMORLESTE.COM - Lebih dari tiga minggu setelah perang yang sedang berlangsung di Israel, banyak bintang Hollywood yang telah mengungkapkan pendapat dan keberpihakan mereka, kecuali satu tokoh penting: model Bella Hadid.

Hadid, yang mengidentifikasi dirinya sebagai orang Palestina dan vokal dalam mendukung "Gerakan Pembebasan Palestina", telah sering mengutuk Israel dan secara aktif berpartisipasi dalam demonstrasi menentang negara tersebut.

Namun, sejak perang dimulai, ia absen dari media sosial, membuat banyak orang bertanya-tanya tentang sikapnya, terutama setelah keluarganya mengomentari situasi di awal-awal konflik.

Hadid akhirnya memecah kebisuannya dengan sebuah unggahan panjang di Instagram, yang terutama berfokus pada Jalur Gaza dan serangan-serangan di Gaza, dan hampir tidak menyinggung tindakan brutal yang dilakukan oleh Hamas di Israel serta para sandera Israel yang masih ditawan di Gaza.

Baca juga: Bahaya yang Perlu Diketahui Jika Anda Merokok di Pagi Hari

'Keluarga saya merasa tidak aman'

"Menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan kerumitan dan teror dalam dua minggu terakhir ini sangat menantang. Perhatian dunia sekali lagi beralih ke situasi yang merenggut nyawa tak berdosa dan berdampak pada keluarga selama beberapa generasi," Hadid memulai, mengakui ancaman yang telah ia dan keluarganya terima.

Ia mengatakan bahwa, "Setiap hari, saya menerima ratusan ancaman pembunuhan, nomor telepon saya dibocorkan, dan keluarga saya merasa tidak aman."

Namun, ia menambahkan bahwa ia menolak untuk diam dan ketakutan bukanlah sebuah pilihan.

"Masyarakat dan anak-anak Palestina, khususnya di Gaza, tidak bisa diam saja. Hati saya sakit karena rasa sakit dan trauma yang saya saksikan, mengingatkan saya pada trauma generasi dalam warisan Palestina saya.

Ketika saya melihat dampak dari serangan udara di Gaza, saya menangis bersama para ibu yang kehilangan anak-anak mereka dan anak-anak yang menangis sendirian. Saya berduka untuk para ayah, saudara laki-laki, saudara perempuan, paman, bibi, dan teman-teman yang telah tiada dan tidak akan pernah berjalan di bumi ini lagi."

Baca juga: Stroke Lebih Sering Terjadi dan Serius Pada Wanita , Begini Cara Memahami Risiko

Hadid juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Israel yang terkena dampak serangan 7 Oktober, dengan mengatakan bahwa ia turut berduka untuk keluarga Israel yang bergulat dengan rasa sakit dan konsekuensi dari peristiwa tersebut. Ia juga mengutuk semua tindakan terorisme terhadap warga negara, di mana pun lokasinya.

'Tidak ada anak yang boleh dipisahkan dari keluarga mereka'

"Menyakiti perempuan dan anak-anak tidak akan membantu perjuangan pembebasan Palestina. Saya sangat yakin bahwa tidak ada anak yang boleh dipisahkan dari keluarga mereka, baik untuk sementara maupun untuk selamanya. Hal ini berlaku bagi warga Israel dan Palestina."

Melanjutkan kritiknya terhadap Israel, Hadid menggemakan pesan-pesan Gerakan Pembebasan Palestina, dengan mencatat bahwa sangat penting untuk memahami kesulitan yang dihadapi oleh warga Palestina, yang sering kali mendapati diri mereka dicap sebagai teroris yang menentang perdamaian.

Ia mengatakan bahwa narasi ini merugikan, memalukan, dan salah.

Baca juga: Pastor Australia Ini Kocak di Sosmed yang Dinilai Negatif, Maukah Anda Menjadi Pengikutnya?

"Ayah saya dan keluarganya diusir dari rumah mereka di Palestina, menjadi pengungsi yang jauh dari tanah air mereka. Keluarga saya telah menyaksikan 75 tahun kekerasan terhadap warga Palestina, termasuk invasi pemukim brutal yang menyebabkan kehancuran seluruh komunitas, pembunuhan berdarah dingin, dan penggusuran paksa.

Semua agama mengupayakan perdamaian, tetapi pemerintah yang korup melakukan dosa yang paling besar."

Ia mengatakan bahwa semua orang diciptakan oleh Tuhan.

Ia juga menyoroti bahwa di Gaza terdapat krisis kemanusiaan yang mendesak dan membutuhkan perhatian. Keluarga-keluarga membutuhkan akses ke air dan makanan. Rumah sakit membutuhkan bahan bakar untuk mengoperasikan generator dan merawat yang terluka. Perang memiliki aturan, dan aturan itu harus diikuti.

"Kita harus mendesak para pemimpin kita untuk tidak mengabaikan kebutuhan mendesak masyarakat di Gaza dan memastikan bahwa warga sipil Palestina yang tidak berdosa tidak dilupakan sebagai korban perang ini. Saya berdiri bersama kemanusiaan, percaya bahwa perdamaian dan keamanan adalah milik kita semua," pungkas Hadid.**