Helo Timor Leste

Begini Derita Anak-anak Setelah Menyaksikan Sang Ayah Membunuh Mamanya di Manufahi, Lalu Mengubur di Lapangan Sepakbola

Selasa, 27 Jun 2023 12:43
    Bagikan  
ILUSTRASI
pixabay.com

ILUSTRASI - Ilustrasi pembunuhan

HELOTIMORLESTE.COM - Begini jika seorang gelap mata, pria bernisial CB (38) ini tega menghabisi istrinya, bernama Rozalina Costa kemudian menguburnya di sebuah lapangan sepakbola dekat rumah pelaku.

Peristiwa sadis itu terjadi pada 14 Februari 2023 ditempat kejadian di Riatu, Daisua, Pos Administratif Same, Kotamadya Manufahi, Timor Leste.

Akibat kematian Rozalia itu enam orang anak yang semuanya masih duduk dibangku sekolah, kini kehidupannya menjadi telantar.

Salah satu anak pertama Rozalina, Alicia mengaku sangat terpukul dan trauma ketika melihat sang ibu dibunuh ayahnya sendiri.

Baca juga: Tersangka Kasus Pembunuhan Siswi SMP Mojokerto, Mengaku Suka Mabok dan Bermain Wanita, 12 Kali Pembegalan

Tak sampai di situ, Alicia kini tak mau langi tinggal di rumahnya, akibat trauma yang mendalam hingga ia lahir ke rumah neneknya.

"Saat ini kami tinggal bersama nenek karena kami merasa takut dengan kejadian ini kami alami," kata Alicia kepada timorpost.com, Rabu (22/6/2023).

Alicia mengungkapkan akibat peristiwa itu ia bahkan merasa malu, merasa terpukul dan tidak berani ke luar rumah, karema menjadi perbincangan banyak orang.

"Bukan hanya rasa malu, merasa terpukul, mengurung diri dan menarik diri dan jadi buah bibir orang-orang disekitarnya," kata Alicia di Riatuto.

Akibat peristiwa itu kini keluarganya berantakan, terutama pikiran keenam anak Rozalia yang masih kecil-kecil itu.

Baca juga: Telanjur Ceraikan Istri Ternyata Sofi Menolak Diajak Nikah, Motif Pembunuhan Pemandu Lagu

Alicia menegaskan saat ini dirinya tidak bisa melanjutkan sekolah karena trauma, dan malu atas kejadian tersebut.

Sebelumnya Alicia duduk di bangku sekolah dasar EBF Maniku masuk pada tahun 2016.

Tak hanya dia yang sekarang memutuskan sekolah, adik-adiknya kini tidak lagi bersekolah karena malu, mereka kini lebih banyak mengurung diri di dalam rumah, karena takut ejekan dan buah bibir orang lain.

Baca juga: Gara-gara Perselisihan Balapan Burung Merpati Warga Portugal Tembak Mati Tiga Temannya, Kemudian Bunuh Diri

Akibat peristiwa itu, kondisi ekonomi keluarganya sekarang menjadi berantakan, tidak ada yang menopang dalam hidup kesehariannya.

"Kami sudah tua, dan khawati dengan masa depan anak-anak ini," ujar Paulino kakeknya yang kini mengasuk anak-anak Rozalia.

Kakek Paulino da Conceicao mengatakan kodnisi ekonominya juga pas-pasan sehingga dengan adanya anak-anak di rumahnya kini beban ekonomi keluarganya menjadi berat.

Apalagi menurut Paulino anak-anak sudah ada yang memasuki usia remaja, meskipun yang lain masih usia anak. "Pasti dengan peristiwa itu akan lebih paham dan tergoncang jiwanya, dan syok," jelas Paulino.

Apalagi kondisi rumah yang ia tempati bersama cucu-cucunya itu sudah amat buruk, dan kami ia mengandalkan bantuan pemerintah melalui program UNP-Uma Naroman ba Povu.

"Rumah kami sudah di survey dan kami masih harus menunggu kapan direaliasikan," kata Paulino. **