Helo Timor Leste

Disumpah di Bawah Quran, Bacaleg PDI-P Sekotong: Tuduhan Bebuat Asusila pada Anak Kandung adalah Hoaks

Selasa, 25 Jul 2023 21:22
    Bagikan  
SUMPAH DI BAWAH QURAN
tangkap layar video@berbagiinfonewsbin

SUMPAH DI BAWAH QURAN - Bacaleg PDIP, Sekotong, Lombok Barat, diambil sumpahj menggunakan Alquran di sebuah rumah sakit untuk memastikan bahwa dirinya tidak pernah melakukan perbuatan asusila terhadap anaka kandungnya. Kasus itu bermula dari pengeroyokan dan oenganiayaan terhada

HELOTIMORLESTE.COM - Disumpah menggunakan Alquran, seorang kader PDI-P Lombok Barat inisial SH, 50, secara tegas menyatakan tidak pernah berbuat atau melakukan tindak asusial apalagi pemerkosa anak kandungnya. 

Sumpah itu dilakukan di rumah sakit, saat SH masih dalam perawatan, akibat luka-luka berat yang dialaminya saat dikeroyok dan dihajar oleh massa.

Sumpah dilkasanakan Sabtu sore 22 Juli 2023, disaksikan oleh pengurus DPD PDIP NTB mengambil tindakan sumpah terhadap SH yang masih terbaring di RSUD Tripat Gerung.

“Saya bersumpah, saya bersih, tidak pernah melakukan tuduhan yang dialamatkan pada saya berupa pelecehan seksual atas anak saya. Baik berupa pemerkosaan, menghamili atau pelecehan seksual lainnya,” tegas SH.

Baca juga: Anang Hermansyah Mengikuti Dirinya di PDIP, Kridayanti Langsung Buka Suara

SH mengatakan bahwa apa yang dikatakan pada sumpahnya itu tidak benar, ia siap menanggung akibatnya.

Dia juga menyadari, apa yang dikatakannya itu memiliki konsekuensi besar.

“Saya siap tanggung dunia akhirat,” katanya.

Pengambilan sumpah itu dipimpin ketua baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDIP provinsi NTB TGH Subki As-Sasaki, disaksikan Ketua DPD PDIP NTB H. Rachmat Hidayat, beberapa Pengurus DPC PDIP Lombok Barat, serta pihak keluarga dan kuasa hukum SH.

“Kami sebagai saudara seiman, saudara seorganisasi, tentu tidak ingin tuduhan ini berlarut-larut,” ujarnya.

Baca juga: Wanita Cantik Merampas dan Menggondol Mobil Patroli Tol Becakayu, Diduga Keras Alami Stress

Karena itulah, pihaknya mengambil tindakan sumpah kepada SH berdasarkan sumpah Islam.

TGH Subki mengatakan, sumpah yang diucapkan SH memiliki dampak yang ditanggung oleh yang disumpah. Jika kata sumpah yang diucapkan tidak benar, maka berdampak buruk bagi SH.

“Disaksikan oleh Allah dan ada dampak yang ditanggung pastinya, itu sangat berat dan konsekwensinya tinggi,” katanya. 

Pengambil sumpah ini untuk memberikan pengakuan kuat oleh SH, yangf sudah menjadi korban penganiayaan oleh wargan dan tetangagnya

Sumpah tersebut dibimbing oleh salah satu anggota fraksi lainya dan ditirukan oleh terduga dengan disaksikan keluarga dan anggota fraksi lainya.

Baca juga: Marah Sambil Mengancam Gunakan Pisau, Anak Kandung Tewas di Tangan Ayah dan Kakakmnya

Seperti diunggah oleh akun istagram @berbabgiinfonewsbin, Selasa 25 Juli 2023, tampak 


SS (50), akhirnya angkat bicara soal insiden penganiayaan berat yang dialami Selasa, 18 Juli 2023 lalu. Bakal Calon Anggota Legislatif (Caleg) PDI Perjuangan ini mengaku jadi korban kabar hoaks.

Kuasa Hukum keluarga SS, Tohri Azhari mengungkapkan, kliennya yang diduga melakukan persetubuhan terhadap anak kandungnya adalah fitnah.

Ia menjelaskan rangkaian kejadian berawal, ketika salah satu anak laki laki SS diduga diculik dan intimidasi oleh salah seorang oknum warga.

Setelah diculik, anak SS dipaksa melaporkan ke Polres Lombok Barat. Isi laporan, bahwa telah terjadi persetubuhan yang dilakukan bapaknya terhadap adiknya.

Baca juga: Australia Terkendala Bahasa untuk Lebih Efektif Membantu Timor Leste

“Ini bisa dikatakan penculikan, diculik oleh salah seorang oknum untuk dibawah ke rumah seseorang di sebuah rumah di Sekotong, setelah dibawah ke sana bukan hanya diinterogasi, tetapi diarahkan juga ke Polres untuk membuat laporan. Dan anak ini bingung, apa yang akan dilaporkan? .Tetapi atas tekanan oleh oknum, anak ini terpaksa membuat laporan,” jelas Tohri, dikutip dari wawancara Diki Jurnalis Channel, Rabu, 19 Juli 2023.

Karena tidak pernah ada kejadian, apalagi pengakuan dari putri SS soal dugaan persetubuhan.

“Jadi pengakuan pelecehan seksual itu tidak pernah, dia hanya pernah bercerita saya ini sedang dirusak sama bapak saya itu pengakuannya, yang dirusak ini bukan berarti merusak secara seksual, akan tetapi karena ada keinginan dari anaknya yang tidak pernah ditepati oleh bapaknya, jadinya hatinya itu rusak karena bapak saya ini,” papar Tohri.

Baca juga: Singapura akan Membuka Kedutaan di Timor Leste, Pererat Kerjasama


“Rusak hati saya ini sama bapak saya, akan tetapi orang-orang menterjemahkah lain (pelecehan seksual, red),” terangnya.

Ditanya terkait oknum yang melakukan penculikan tersebut, ia tidak bisa menjelaskan detail.

Tapi, ia mendesak Polisi untuk melakukan penyelidikan dan menangkap oknum tersebut.

Kesadaran Pemilih Perempuan Dinilai Penting untuk Minimalisir Politik Uang

“Itu yang sementara belum kami sebutkan oknum orang itu, biarkan Polisi yang bekerja melakukan penyelidikan, akan tetapi kami telah menyiapkan bukti-bukti dan saksi-saksi untuk keperluan polisi,” tandasnya. ***