Helo Timor Leste

Ternyata di Arab Saudi Juga Ada Peringatan 17 Agustus, Sama Meriahnya dengan di Indonesia

Minggu, 20 Aug 2023 12:48
    Bagikan  
17 an di Arab Saudi
Istimewa

17 an di Arab Saudi - Perayaan memperingati berdirinya Kerajaan Saudi Arabia

HELOTIMORLESTE.COM -

Ternyata perayaan seperti 17 Agustus di Indonesia juga ada di Arab Saudi, namun tentu karena sistem pemerintahan di Arab Saudi adalah kerajaan maka warga dan penduduk di Arab Saudi merayakan Hari Berdirinya Kerajaan, bahkan selama berhari-hari untuk memperingatinya.

Hari Pendirian Saudi akan ditandai dengan hari libur resmi pada Rabu 22 Februari hingga 3 hari kedepan. Hari peringatan pendirian kerajaan ini pertama kali dirayakan tahun lalu dan sesuai dengan keputusan kerajaan telah menjadi hari libur umum tahunan.

Baca juga: Pelayanan Buruk Tidak Diberikan Makan Tiga Hari, Prayitno Jemaah Haji Asal Sidoarjo Gugat Kemenag Rp 1,1 Miliar

Sejarah "Hari Pendirian" kembali ke tiga abad yang lalu ketika negara Saudi pertama didirikan pada 1727 pada masa kepemimpinan Imam Muhammad bin Saud. Kerajaan memperingati pada tanggal 22 Februari, bertepatan dengan 2 Shaban, 1444 Hijriah, sebagai Hari Pendiriannya.

Acara peringatan ini diadakan di seluruh negeri, bahkan di ibu kota Riyadh di awali dengan menandai menara kota dihiasi dengan lampu hijau sebagai persiapan untuk liburan.

Ibu kota Kerajaan juga mengadakan parade dan pertunjukan langsung di lokasi-lokasi di seluruh kota. Keluarga keluar rumah dengan mengenakan pakaian tradisional berkumpul untuk menyaksikan parade dan pertunjukan warna-warni, sementara jalanan dipenuhi dengan perayaan.

Baca juga: Dubes UEA untuk Indonesia dan ASEAN Bertemu Presiden Ramos

Plaza Al-Kindi di Kawasan Diplomatik menampilkan pertunjukan musik souq tradisional secara live dan ada hidangan lokal untuk dicicipi pengunjung, acara ini dilaksanakan selama 2 hari.

Kementerian Kebudayaan juga mengadakan pertunjukan teater musikal yang menyoroti sejarah Arab Saudi Kementerian juga menyelenggarakan pawai di persimpangan Jalan Pangeran Turki Bin Abdulaziz Al-Awwal dan Jalan Raja Salman di Riyadh yang menampilkan kuda Arab, pakaian tradisional, dan pertunjukan penuh warna yang menyoroti tiga abad sejarah Kerajaan.

Ditampilkan juga Al-Liwan, acara budaya yang menampilkan pasar tradisional, seminar informatif, dan pertunjukan teater bersejarah, dipentaskan di 14 lokasi di seluruh Kerajaan secara bersamaan, termasuk Riyadh, Arar, Sakaka, Tabuk, Hail, Buraidah, Dammam, Madinah, Taif, Jeddah, Al -Baha, Abha, Jazan dan Najran.

Baca juga: Lomba Panjat Pinang Tandem Hulu Deliserdang, Eka Prasetya Tertimpa Kawan dari Atas Tewas di Lapangan

Sementara itu situs bersejarah Diriyah menyelenggarakan parade Hari Pendirian dan kegiatan keluarga lainnya di empat lokasi, termasuk JAX Park dan Riyadh Skate Park.

Salah satu perayaan yang paling populer adalah Majlis, sebuah acara pendidikan yang menyoroti warisan dan budaya Negara Saudi Pertama melalui ceramah, diskusi panel, dan lokakarya yang diselenggarakan di Perpustakaan Nasional Raja Fahd.

Perayaan udara pun juga dilakukan yakni Abdulrahman Saleh Al-Wohaibi, orang Saudi pertama yang menjadi pilot balon udara berlisensi di Kerajaan, bergabung dengan perayaan Riyadh, ia terbang tinggi di atas kota dalam penerbangan, Al-Wohaibi menggambarkan penerbangan balon itu sebagai tanda terima kasih kepada negaranya.

Baca juga: Ibu Dewi Peserta Lomba Balap Karung di Kerinci, Begitu Riang Gembira Pingsan Lalu Meninggal Dunia

Di tempat lain, Monteja, sebuah organisasi nirlaba bekerja sama dengan Swissotel Living Jeddah, menyelenggarakan bazaar keluarga yang menjual kerajinan tangan, makanan, dan minuman yang diikuti oleh 15 keluarga wiraswasta di restoran Quarter.

Acara ini bertujuan untuk menciptakan sebuah platform untuk memamerkan dan meningkatkan mata pencaharian mereka serta cara untuk mengembangkan bisnis mereka.

Maram Aldeen, manajer umum Monteja, berkata: “Hari Pendirian sangat spesial bagi kami, dan merayakan hari ini mencerminkan kecintaan kami pada negara tercinta. Melalui bazaar keluarga ini, kami percaya penting untuk bergandengan tangan dan memberikan kembali kepada komunitas kami dan memberdayakan keluarga-keluarga ini.”

Baca juga: Piala Dunia Wanita 2023: Peramal Berasparagus Ramalkan Inggris Juara Lewat Adu Penalti

Keluarga produktif adalah bagian penting dari ekonomi Kerajaan, dan mempromosikan mereka dapat menjadi titik awal yang sebenarnya untuk pengembangan industri usaha kecil dan menengah. Selain itu, ada lebih dari 4.000 keluarga di wilayah barat yang membutuhkan bantuan, ujarnya.

Tidak ketinggalan acara kuliner pun juga diadakan. Acara interaktif ini mengarahkan pengunjung ke salah satu hidangan tradisional Hijazi yang biasanya dibuat dalam cuaca dingin: “Madoos”, yang terbuat dari kaldu, bawang bombay, lentil, nasi dan jintan, dan dikonsumsi dengan ikan kering asin.

Baca juga: Bukti Baru Ada Siklus Basah-kering di Mars yang Dukung Munculnya Kehidupan

Pengunjung di kota tua juga dapat mencicipi susu di “gerbah”, sejenis botol kuno yang terbuat dari kulit kambing atau domba, yang digunakan untuk menyimpan atau mengangkut susu dan ghee.

Chon Yee, seorang turis Tiongkok yang mengunjungi Jeddah Al-Balad mengatakan kepada Arab News: “Ini adalah pertama kalinya saya di Arab Saudi; ini adalah area yang sangat bagus karena saya juga seorang pecinta sejarah.

Dia menambahkan: “Ini adalah hari ketiga saya berkunjung ke sini dan saya tidak pernah merasa cukup dengan bangunan menakjubkan ini, gaya unik dan jendela yang belum pernah saya lihat di tempat lain. Saya sangat senang bahwa Kementerian Kebudayaan membayar upaya untuk mempertahankannya.”***