HELOTIMORLESTE.COM - Pengusiran diplomat Timor Leste oleh Myanmar yang kini dalam kekuasaan Junta Militer Myanmar menjadi berita hangat dan isu menarik di kawasan negara ASEAN.
Timor Leste yang baru bergabung denga negara-negara ASEAN dan menjadi anggota ke-11 kini di deadline hingga 1 September 2023, untuk meninggalkan Myanmar.
Lalu apa sebenarnya yang menjadi penyebab pengusiran diplomat Timor Leste oleh pemerintahan militer Myanmar yang mengambil alih melalui kudeta sejak 2021 lalu ini?
Seperti kita ketahui, Myanmar memerintahkan diplomat senior Timor Leste meninggalkan negaranya sebagai balasan atas tindakan Timor Leste yang bertemu dengan oposisi utama Myanmar.
Baca juga: Diplomat Timor Leste Diusir dari Myanmar, Pemerintah Dili Kutuk Tindakan Itu
Seperti diumumkan Kementerian Luar Negeri Myanmar, Minggu (27/8/2023) mengungkapkan Timor Leste telah menjalin hubungan dengan Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar yang kerap disebut sebagai pemerintah bayangan di Myanmar.
Menurut kantor berita AP disebutkan Kemenlu Myanmar mengatakan pihaknya memberi tahu kuasa usaha Kedutaan Besar Timor Leste di Yagon pada Jumat (25/8/2023) lalu.
Pengusiran diplomat itu merupakan negara asing pertama yang diusir Myanmar sejak kudeta penggulingan pemerintahan Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021.
Bahkan sejak saat itu, banyak negara telah menurunkan hubungan mereka dengan Myanmar dengan mengganti duta besar dengan diplomat lebih rendah.
Baca juga: Xanana: Tanpa Resolusi Konflik Myanmar, Timor Leste tak akan Masuk ke Blok ASEAN
Peristiwa kudeta itu memicu ketegangan di dalam negeri hingga memicu terjadinya perebutan kekuasaan yang terus meluas yang digambarkan pakar PBB sebagai perang saudara.
Sementara Timor Leste sendiri merupakan anggota baru ASEAN yang belum menjadi anggota penuh negara ASEAN, yang cukup vokal mengkritik penguasa militer Myanmar dan menunjukkan dukungan pada oposisi.
Hal itu, mungkin yang memicu kekecewaan penguasa militer Myanmar hingga puncaknya mengusir diplomat Timor Leste agar meninggalkan Myanmar.
Baca juga: Junta Myanmar Protes saat Timor Leste Menjamu Pejabat NUG
Pada acara pelantikan Pemerintahan Konstitusional ke-9, secara khusus Presiden Jose Ramos Horta mengundang Menlu Pemerintahan Persatuan Nasional, Zin Mar Aung hadir dalam pelantikan PM Kay Rala Xanana Gusmao.
Selanjutnya Menteri HAM Pemerintahan Persatuan Nasional Aung Myo Min juga diundang membuka program pelatihan HAM di Timor Leste, dimana dia bertemu dengan Presiden Jose Ramos Horta.
Hal itu juga yang membuat kemarahan pemerintahan militer Myanmar kebakaran jenggot.
Tindakan itu oleh Kemenlu Myanmar dianggap sebagai tindakan tidak bertanggungjawab yang dilakukan pemerintahan Timor Leste.
"Tindakan tersebut merugikan hubungan diplomat bilateral kedua negara, tetapi mendorong kelompok teroris untuk terus melakukan pelanggarannya di Myanmar," ujar Kemenlu Myanmar.
Baca juga: Duel Seru Timor Leste vs Myanmar, Klasemen Sementara, Jadwal Sepak Bola Laga SEA Games
Sementara pemerintah Timor Leste mengutuk keras tindakan pengusiran diplomatnya dari Myanmar itu, Timor Leste menegaskan kembali pentingnya mendukung pemulihan tatanan demokrasi di Myanmar.
Timor Leste menyatakan solidaritasnya dengan rakyat Myanmar sambil mendesak junta militer untuk menghormati hak asasi manusia dan mencari solusi damai. **