HELOTIMORLESTE.COM - Berbeda dengan saat melawan Ekuador Garuda Muda U-17 punya rasa percaya diri. Permainan cepat dimainkan oleh Garuda, namun Panama siap dengan menahan serangan dengan baik.
Bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/11/2023), Indonesia bermain di bawah tekanan sepanjang babak pertama. Anak asuh Bima Sakti kalah penguasaan bola ketimbang Panama.
Ji Da Bin dan Kafiatur Rizky sempat melepaskan tembakan jarak jauh, namun arahnya tak jelas. Panama sendiri juga cukup kesulitan meski menguasai banyak bola.
Beberapa kali Panama mendapat kesempatan lewat tendangan bebas di area pertahanan Indonesia. Namun, beberapa percobaannya bisa dimentahkan barisan belakang tuan rumah.
Menjelang laga bubar, Indonesia akhirnya kebobolan juga. Oldemar Castillo membobol gawang Indonesia lewat sontekan di kotak penalti. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum, Indonesia tertinggal dari Panama.
Baca juga: Pramugari yang Melakukan Ini Pada Bayi Penumpang yang Kelaparan Patut Mendapat Gelar Pahlawan
Babak kedua dimulai dan lagi-lagi Arkhan Kaka berhasil membuat gol. Indonesia bisa menyamakan skor selepas jeda.
Berawal dari pelanggaran Kevin Walder kepada Habil Akbar, tendangan bebas didapat Indonesia.
Kemudian, crossing bisa dilepaskan Welber Jardim dan disambar Arkhan Kaka dengan kepalanya. Gol, bolanya masuk bola ke gawang Panama. Skor menjadi 1-1, Timnas Indonesia U-17 menyamakan skor atas Panama U-17.
Penguasaan bola Panama lebih unggul yaitu 57 Persen sementara Indonesia 43 persen. Kendati demikian Indonesia unggul shots on target, Indonesia 4 Panama 2.
Panama untuk menghambat serangan Indonesia menerima tiga kartu kuning sementara Indonesia 1. Sedangkan tendangan sudut Inonesia 2 Panama mendapatkan 6, artinya memang Panama lebih banyak menyerang.
Baca juga: Klinsmann Tidak Anggap Enteng Singapura dan China di Kualifikasi Piala Dunia
Peluang Indonesia untuk terus melaju ke babak selanjutnya terbuka jika Indonesia berhasil menundukkan Maroko.. Namun di grup ini Maroko punya peringkat jauh lebih baik dari Indonesia.
Maroko peringkat 13 sedangkan Indonesia di peringkat 145, peringkat yang sangat jauh. Maroko kalah 0-2 saat menghadapi Ekuador, padahal indonesia mampu menahan Ekuador.
Namun bola bundar, logika semacam itu harus dibuktikan di lapangan. Semoga Timna U-17 berhasil menorehkan sejarah di Kota Pahlawan kali ini.**