Helo Timor Leste

Begini Kronologi Kecelakaan WNTL di Korsel, Ternyata Pekerja Ilegal yang Mengonsumsi Alkhohol

Dodo Hawe - Nasional -> Peristiwa
Kamis, 3 Aug 2023 21:08
    Bagikan  
TKP
facebook/ antony lay

TKP - Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan yang menewaskan dua warga Timor Leste, di Daego, Korea Selatan, 29 Juli 2023 lalu.

HELOTIMORLESTE.COM - Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah yang dialami tiga pekerja Timor Leste yang mengalami musibah kecelakaan di Daego, Korea Selatan (Korsel) pada 29 Juli 2023 lalu.

Para korban kecelakaan lalu lintas itu adalah warga Ainaro, Timor Leste dan warga Baucau diketahui sebelumnya sudah mengonsumsi alkohol saat mengendarai sepeda motor yang melaju di jalan raya, pada tengah malam itu.

Ketiga Warga Negara Timor Leste (WNTL) itu awalnya beriringan mengendarai dua kendaraan sepeda motor yang melaju di jalan raya di wilayah Daego, Korsel, kemudian mengalami kecelakaan beruntun di tengah jalan.

Di dalam perjalanan pengendara pertama yang berada di depan menabrak sebuah drum yang merupakan pembatas di jalan raya di wilayah itu.

Baca juga: Jangan Terulang! Insiden Kecelakaan Warga Ainaro, Timor Leste yang Tewas Kecelakaan di Kota Daego Korsel Diduga Pengaruh Alkohol

Kemudian pengendara kedua yang berboncengan tak bisa menghindari kecelakaan pengendara di depannya, hingga sepeda motor yang mereka kendarai menabrak pengendara pertama, hingga ketiga pengendara itu berjatuhan ke jalan beraspal.

Namun tak sampai di situ, kecelakaan ini diperparah adanya mobil taksi yang juga melaju di belakang para korban kecelakaan itu.

Sesaat setelah para pengedara terjatuh di aspal jalan raya, taksi yang berada dibelakangnya kemudian menabrak dua korban itu.

Akibatnya, keduanya korban tidak bisa tertolong dan meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP), keduanya menghembuskan nafas terakhirnya sebelum dilarikan ke rumah sakit.

Baca juga: Pulang Mediasi dengan Pendeta, Lady Nayoan- Rendi Kjaernett Alami Kecelakaan di Tol Jati Bening

Sementara pengendara sepeda motor yang ada di depan mengalami luka yang cukup serius kini di rawat di rumah sakit.

"Sang pengemudi pertama mengalami luka dan saat ini sudah dirawat di rumah sakit, tetapi mereka bertiga semuanya adalah tenaga kerja WNTL yang sudah keluar dari sistem atau pekerja ilegal di Korsel," kata Sekretaris Negara urusan Pelatihan Profesional dan Ketenagakerjaan (SEFOPE-tetun), Rogério Araujo Mendonça seperti dilansir kantor berita Tatoli, Kamis (3/8/2023).

Disebutkan kedua korban meninggal pertama diketahui warga Kotamadya Ainaro, Gracildo Soares da Silva yang sudah bekerja di Korsel sejak tahun 2012 lalu.

Baca juga: Usai Lomba Tingkat Nasional, Rombongan Pelajar Al Kautsar Bandar Lampung Kecelakaan di Desa Pasuruan

Sementara korban meninggal kedua adalah Florindo de Araujo juga sama-sama dari Ainaro mulai bekerja sejak tahun 2016 lalu.

Sedangkan untuk korban luka-luka yang masih dirawat di rumah sakit di Daego diketahui adalah Rui Fernandi da Silva dari Kotamadya Baucau, bekerja di Korsel sejak 2018 lalu.

Sementara menurut informasi dari atase kepolisian Korsel, Rogério Araujo menjelaskan jika identifikasi sudah selesai dilakukan, diketahui para pekerja itu merupakan pekerja ilegal atau mereka sudah keluar dari sistem pemantauan pemerintah Korsel.

Baca juga: Rombongan Pesilat Banten Alami Kecelakaan Beruntun di Tol, Berangkat ke Upacara HUT ke-77 Polri di GBK

"Kepolisian Korsel sudah selesai melakukan identifikasi, tetapi untuk proses pemulangan harus menunggu keputusan Pemerintah Korsel karena para korban kecelakaan adalah tenaga kerja ilegal yang sudah keluar dari sistem pemantauan pemerintah," ungkap Rogério Araujo, Rabu (3/8/2023).

Dikatakan Rogério Araujo, jika para pekerja asing yang sudah keluar dari sistem pemantauan pemerintah Korsel dan Timor Leste akan mendapati kesulitan untuk penanganannya termasuk kepulangan jenazah.

Untuk proses pemulangan jenazah korban menurut Rogerio menunggu keputusan pemerintah Korsel karena ada undang-undang yang mengatur.

Baca juga: Kecelakaan Kereta di India: Lebih dari 288 Orang Tewas dan 650 orang Luka-luka

"Meski demikian, Pemerintah Timor Leste melalui SEFOPE dan Duta Besar serta Atase di Korsel akan terus berkoordinasi untuk mencari solusi, pemulangan jenazah," jelas Rogerio.

Untuk itu ia meminta kepada para tenaga kerja Timor Leste di Korsel agar tidak mengambil keputusan diluar ketentuan sitem pemantauan pemerintah Korsel, misalnya dengan tidak memperpanjang paspor atau ketentuan lainnya, karena bisa merugikan diri sendiri.

Baca juga: Sekitar 358.000 Pria Korea selatan Membeli Seks Setiap Hari, Susah Diberantas

Duta Besar Korsel di Timor Leste, Shin Mantaek ikut berduka cita dan percaya pemerintah Timor Leste akan berupaya dan mencari solusi untuk kepulangan jenazah warga negaranya.

Menurut data yang diperoleh dari SEFOPE saat ini warga Timor Leste yang tidak masuk dalam sistem pemantauan pemerintah setempat mencapai 1.000 orang. **