Helo Timor Leste

Bukan Penjegalan, Fahri Hamzah Sebut Anies Baswedan Salah Strategi

Selasa, 13 Aug 2024 07:48
    Bagikan  
Fahri Hamzah
IG Gelora

Fahri Hamzah - Lebih mementingkan kader

Helotimorleste- Wakil Ketua Partai Gelora, Fahri Hamzah, menanggapi terkait potensi kegagalan Anies Baswedan untuk lolos dalam Pemilihan Gubernur Jakarta. Fahri percaya bahwa perlu dilakukan refleksi terkait pencalonan Anies, yang menurutnya masih bergantung pada popularitas.

Menurut Fahri bahwa sistem tiket (rekomendasi partai) menjadikan popularitas bukan hal yang terpenting, "Bung Anies Baswedan itu juga perlu refleksi, perlu introspeksi. Karena sistem tiket yang ada sekarang ini, itu menyebabkan popularitas itu sebenarnya jadi nggak ada gunanya," kata Fahri di Media Center Partai Gelora, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (12/8/2024).

Dia menjelaskan bahwa skema tiket partai saat ini menentukan nominasi dalam kontes politik. Dia menyatakan bahwa tiket dari partai membuat popularitas bisa tidak dipertimbangkan utamanya pada kontestasi DKI (Jakarta)

Baca juga: Alasan Prabowo Subianto Berkantor di IKN Setelah Resmi Dilantik Menjadi Presiden RI

"Sumber tiket ini kan tidak mempertimbangkan popularitas, pada akhirnya gitu. Ada waktunya dipertimbangkan, ada waktunya tidak dipertimbangkan. Kalau dugaan saya dalam kerangka DKI, popularitas tidak akan dipertimbangkan," ungkap Fahri.

Fahri menegaskan bahwa orang-orang saat ini cenderung mengalihkan dukungan politik kepada kader partai politik tertentu daripada popularitas, terutama dalam konteks pemilihan calon. Sedangkan Anies Baswedan tidak ada kejelasan berasal dari kader mana,

"Sekarang kan menjadi ambigu. Anies Baswedan itu kader siapa, kader partai mana? Akhirnya orang lari ke partainya. Yang dibilang kader internal, kader inti, kader utama, segala macam itu. Mengalahkan popularitas." jelas Fahri.

Baca juga: Yakin Dukungan Partai Tetap Solid di Pilkada Jakarta 2024, Anies Baswedan Halu

Menurut Fahri fenomena ini adalah masalah pragmatisme dalam pemilihan , bukan masalah penjegalan. "Nggak ada (penjegalan). Ini soal pragmatisme di dalam pemilihan tiket saja," jelas dia.

Fahri Mengecam Perlakuan terhadap Anies

Fahri juga menyoroti bahwa partai yang mendukung Anies dalam Pemilihan Presiden 2024 hanya demi mempertahankan partainya agar perolehan suara tidak berkurang.

"Dulu orang mungkin ada perlu popularitas. Saya mengatakan, saya tuduh, partai-partai yang mengambil Anies Baswedan dulu itu dalam rangka bertahan. Supaya partainya nggak hilang. Dia ambil itu limpahan suara kanan untuk partai mereka," tegas Fahri.

Namun setelah pemilihan selesai Anies Baswedan tidak diperlukan lagi oleh partai partai tersebut. "Sekarang setelah selesai Pemilu, Anies Baswedan tidak diperlukan lagi. Kan begitu mereka itu kan berpikirnya. Nggak ada kepentingannya lagi untuk Anies Baswedan." ungkap Fahri.

Baca juga: Rekoñese Sinal Problema 7 ho Transmisaun Automátika, Oinsa Halo Manutensaun Hodi Evita Estragus

Bagi Fahri Hamzah, hal ini sudah lama ia ketahui bahwa kejadian akhirnya akan seperti ini."Kalau kita mah sudah tahu dari awal akan begini. Gitu loh. Mudah-mudahan pada tobat," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa PKS mencabut dukungan kepada Anies Baswedan setelah diberi waktu tenggat 40 hari, Anies gagal untuk mencari 4 kursi tambahan.

Sementara itu Nasdem juga belum memberikan rekomendasi, malah mempertimbangkan calon calon lain seperti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok atau Ridwan Kamil.***