Helo Timor Leste

Wuling Menjawab Kritikan Anies Baswedan Terkait Insentif dan Emisi Mobil Listrik

Ugu - Teknologi
Kamis, 11 May 2023 22:20
    Bagikan  
Wuling Menjawab Anies
Wuling Menjawab Anies

Wuling Menjawab Anies - Wuling Menjawab Anies

HELOTIMORLESTE.COM | Teknologi - Seperti diketahui calon presiden Anies Baswedan mengkritik kebijakan subsidi kendaraan listrik yang dilakukan pemerintah, bahkan ia menilai kendaraan listrik memiliki jejak emisi tinggi.

Terkait pernyataan Anies, SGMW Motor Indonesia (Wuling) pun merespon. Menurut Wuling justru sebaliknya dan mobil listrik kini dijadikan solusi dunia menekan emisi sektor transportasi.

Baca juga: Bantu Timor Leste di ASEAN Apa Untungnya Bagi Indonesia? Lihat Penderitaan Warga Perbatasan

Wuling mengatakan bahwa tren global saat ini menuju keberlanjutan (energi) dan penurunan emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

"Banyak negara di seluruh dunia telah menetapkan target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca mereka dan mobil listrik dianggap sebagai salah satu solusi penting untuk mencapai target tersebut," kata Dian Asmahani, Brand and Marketing Director Wuling, Rabu (10/5) dikutip dari CNN.

Menurut Wuling saat ini banyak negara di dunia mendukung transisi ke mobil listrik, dengan melalui kebijakan insentif (termasuk subsidi).

Baca juga: Adere Ba ASEAN No Atende Simeira Iha Labuan Bajo, PM Timor-Leste Apresia Governu Indonézia No Prezidente Jokowi

"Banyak negara di seluruh dunia mendukung transisi ke mobil listrik dan memberikan insentif untuk membeli mobil listrik karena emisi dari mobil listrik jauh lebih rendah dibandingkan dengan mobil yang menggunakan bahan bakar fosil sehingga diharapkan dapat memperbaiki kualitas udara," ucap dia.

Pernyataan Anies Kritik Pemerintah

Pernyataan Anies soal emisi mobil listrik merupakan kritik buat pemerintah yang sudah memberi subsidi pembelian kendaraan listrik di Indonesia.

Anies mengatakan kebijakan itu tidak tepat, ia menilai dorongan pemerintah melalui subsidi bantuan itu supaya masyarakat beralih ke kendaraan listrik tidak serta merta membuat lingkungan jadi makin baik.

Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyarankan pemerintah lebih dulu membenahi sektor transportasi umum. Anies mengklaim jejak karbon seseorang saat menggunakan kendaraan pribadi listrik lebih tinggi ketimbang angkutan umum mesin konvensional.

"Kalau kami hitung apalagi ini, contoh ketika sampai pada mobil listrik, emisi karbon mobil listrik per kapita per kilometer sesungguhnya lebih tinggi daripada emisi karbon bus berbahan bakar minyak," kata Anies, beberapa hari yang lalu.

Baca juga: Bermaksud Membully Anies Baswedan, Ruhut Sitompul Dirujak Warganet Gegara Keliru Soal Nama

Anies beranggapan bus bisa memuat banyak orang, sementara mobil hanya segelintir. Di sisi lain, menurut Anies subsidi pembelian mobil listrik justru hanya akan menambah kemacetan di jalan.

"Pengalaman kami di Jakarta, ketika kendaraan pribadi berbasis listrik dia tidak akan menggantikan mobil yang ada di garasinya, dia akan menambah mobil di jalanan, menambah kemacetan di jalanan," ujar Anies.

Subsidi pembelian kendaraan listrik telah diumumkan pemerintah pada 20 Maret, dan diklaim telah berjalan sejak 1 April. Subsidi atau yang disebut insentif, berupa potongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari sebelumnya 11 persen jadi 1 persen.

Saat ini baru dua mobil listrik mendapatkan subsidi itu, yaitu Air EV dan Hyundai Ioniq 5. Kuota unit bersubsidi sampai akhir tahun ini sebanyak 35.900 unit.***