Helo Timor Leste

Cintya Harus Merangkak Jajakan Rempeyek Keliling Kampung, Mengais Sesuap Nasi di Surabaya

Ugu - Ragam
Sabtu, 22 Jul 2023 11:42
    Bagikan  
JUALAN REMPEYEK DI SURABAYA
@kumparancom/tiktok.com @ceritaharuharini

JUALAN REMPEYEK DI SURABAYA - Beginilah kondisi Cintya Afriani Amala, 17 tahun, dalam kondisi disabilitas harus mencari sesuai nai untuk keluarga dengan cara berjualan rempeyek keliling kampung di kawasan Kendangsari, Surabaya.

HELOTIMORLESTE.COM - Sebuah video membikin hati ini menjadi terenyuh, miris, ketika seorang remaja putri dalam kondisi disabilitas harus menjalankan tugasnya mencari sesuap nasi, berjualan rempeyek di sepanjang kawasan Surabaya, Jawa Timur

Tampak dalam video itu seorang remaja putri disabilitas bernama Cintya Afrianti Amala (17), berjalan merangkak di pinggir jalan raya di Surabaya sembari berjualan peyek yang dikalungkan di lehernya. ⁠

"Sedih banget liat anak itu jual peyek, nyeret badannya, kakinya sampe lecet berdarah," tulis narasi dalam video yang diunggah akun TikTok @/ceritaharuhariini, seperti diunggah kembali oleh akun instagram @kumparancom, sejak Jumat 21 Juli 2023.

Baca juga: Dua Wanita Telanjang Diarak di Lapangan Lalu Diperkosa Secara Massal, Modi: Mempermalukan India



Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun bergerak dengan memberikan perhatian kepada keluarga Cintya, yang merupakan warga Kendangsari Gang 7 Sekolahan, kecamatan Kendangsari, Surabaya.

Selama ini Cintya menderita penyakit yang menyebabkan kakinya lumpuh, sehingga dia tidak mampu berjalan tegak. Bahkan untuk berjalan dia harus bertumpu pada kedua lutut, serta kedua tanggannya.

Dia tidak menggunakan kursi roda, sehingga kemana-mana berjalan dengan bertumpu pada ketua lutut dan kedua tangannya.

Baca juga: Piala Dunia Wanita 2023: Bisa Nonton Gratis dan Jadwal Pertandingan

Itu pun masih diberi beban harus mencari sesuap nasi untuk menghidupi dirinya dengan sanga ayah  yang saat ini dalam kondisi sakit berat.

Karena harus bergerak jauh, lututnya bisa berdarah-darah. Dia jualan rempeyek buatan ibunya, yang dikalungkian pada lehernya untuk bisa mendapatkan sesuap nasi. Tapi kini jualannya pun sudah berhenti.

Ayahnya saat ini hanya bisa terbaring di tempat tidur, karena menderita sakit otak. Butuh pertolongan dan uluran tangan siapapun yang ingin membantu keluarga ini. ***