Helo Timor Leste

Beli Rudal Atmaca, Indonesia Juga Lirik Rudal Antikapal YJ-12E China

Satwika Rumeksa - Internasional -> Asia Pasifik
Selasa, 9 Jul 2024 18:43
    Bagikan  
Rudal China
Istimewa

Rudal China - Rudal antikapal buatan China

HELOTIMORLESTE.COM - Indonesia telah memberikan kontrak kepada perusahaan lokal, PT Republik Defensindo, untuk mengakuisisi 45 unit rudal antikapal 'Atmaca' yang diproduksi oleh Roketsan, sebuah perusahaan asal Turki.

Jakarta muncul sebagai negara asing di luar Turki yang memanfaatkan rudal antikapal.

Turki mengembangkan rudal antikapal 'Atmaca' untuk mengurangi ketergantungan pada rudal antikapal 'Harpoon' buatan Amerika.

Seperti dilansir Defence Security Asia kemarin, Turki pada awalnya akan melengkapi 12 kapal perangnya dengan rudal antikapal 'Atmaca', dan upaya untuk mengganti rudal antikapal 'Harpoon' akan diperluas ke platform lain.

Rudal antikapal 'Atmaca' berbobot 750 kg dan dipandu oleh Sistem Navigasi Inersia (INS) dan Sistem Pemosisian Global (GPS), dengan kemampuan jangkauan 220 km.

Selain akuisisi rudal antikapal 'Atmaca' dari Turki, ada juga laporan yang menunjukkan minat Indonesia untuk memperoleh sistem rudal antikapal pantai YJ-12E yang diproduksi oleh China.

Sistem rudal antikapal pantai YJ-12E mirip dengan Brahmos buatan India, yang diakuisisi oleh Filipina, dan Naval Strike Missile yang dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Kongsberg dari Norwegia.

Baca juga: WHO Kelurkan Peringatan Jangan Pakai Rice Cooker, Dapat Sebabkan Kanker

Sistem rudal antikapal pesisir YJ-12E adalah varian ekspor dari rudal YJ-12B yang digunakan oleh militer Cina dan merupakan versi rudal YJ-12 yang banyak digunakan di negara-negara besar Asia.

Dengan kecepatan Mach 3, rudal YJ-12E dipandu oleh sistem BeiDou dan pencari radar aktif.

Indonesia tidak hanya bermaksud memperoleh sistem rudal antikapal pantai YJ-12E, tetapi badan penelitian dan pengembangan pertahanan nasionalnya juga berencana memproduksi komponen atau keseluruhan sistem rudal berpemandu di dalam negeri.

Menurut surat kabar nasionalis China, Global Times, sistem rudal antikapal pantai YJ-12E memiliki kecepatan dan kemampuan untuk menembus sistem pertahanan udara musuh sambil mengenai sasarannya.

“Membeli senjata dari Tiongkok mungkin tidak bertujuan untuk memodernisasi militer suatu negara, tetapi lebih sebagai langkah politik, sebagai jaminan kepada Tiongkok bahwa Indonesia bukanlah ancaman,” menurut seorang analis regional yang dikutip oleh South China Morning Post.

Ia mencontohkan Malaysia yang membeli empat kapal patroli kelas Keris dari China, dilihat sebagai upaya dan komitmen untuk mengatasi serangan di wilayah maritimnya tanpa tampak konfrontatif terhadap Beijing.

Namun, banyak pihak mempertanyakan usulan Indonesia untuk membeli persenjataan dari China, mengingat masih adanya sengketa wilayah antara Beijing dan Jakarta di Laut China Selatan, khususnya di sekitar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang kaya akan sumber daya minyak dan gas di Kepulauan Natuna.**