Helo Timor Leste

Anggota Parlemen Nasional Mempertanyakan Diskriminasi Karyawan di Bank BRI Timor Leste

Dodo Hawe - Ekonomi
Selasa, 23 Apr 2024 05:12
    Bagikan  
BRI
istimewa

BRI - Ilustrasi gedung BRI Cabang Timor Leste.

HELOTIMORLESTE.COM - Anggota Parlemen Nasional dari Partai CNRT, Natalino do Santos, mempertanyakan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Timor Leste yang mereka anggap melakukan diskriminasi terhadap pekerja Timor Leste yang bekerja di lembaga tersebut.

"Keprihatinan warga Timor yang bekerja di bank umum, khususnya BRI, sungguh mereka menyayangkan karena BRI tidak menghargai warga Timor yang memberikan jasanya di BRI," ujar Natalino dalam sidang paripurna Parlemen Nasional, Senin (22/4/2024).

Bahkan menurutnya pekerja Timor mengalami ketidakadilan ketika di hari besar tidak mendapat THR, itu berbeda dengan pegawai dari warga negara Indonesia.

Baca juga: Rakyat Timor Leste Bakal Lebih Sejahtera, Kata Asian Development Bank

Lebih lanjut Natalino mengatakan beberapa pegawai bank perempuan hamil di BRI meminta cuti melahirkan sebelum tanggal perkiraan melahirkan, namun pihak bank tidak mengabulkannya dan bersikeras agar mereka tetap bekerja hingga waktu melahirkan tiba.

Natalino menekankan bahwa bank sentral harus meninjau kembali perlakuan terhadap pegawai warga Timor yang bekerja di bank-bank komersial di tanah Timor Leste.

Berdasarkan perjanjian dengan BRI, hanya WNI yang memegang jabatan manajer yang harus berjumlah minimal enam orang.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Timor Leste 2024 hingga 2025 Menurut Bank Dunia Dipengaruhi Sektor Ini

Namun kenyataannya, WNI mendominasi jabatan tersebut sedangkan warga Timor Leste tidak mempunyai kesempatan untuk memperolehnya.

"Saya mohon kepada pemerintah, khususnya SEFOPE, untuk memperhatikan permasalahan pekerja Timor di bank umum, agar hak-haknya dapat terjamin karena mereka juga berkontribusi," ujarnya seperti dilansir timorpost.com, Senin (22/4/2024).

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Timor Leste Menurut Analisa Bank Dunia, Simak Penjelasannya

Sementara Wakil Menteri Urusan Parlemen, Adérito Hugo da Costa menjelaskan pihaknya akan mencatat masalah ini dan mengirimkannya ke otoritas terkait untuk mendapat perhatian.

Hingga saat ini pihak BRI belum memberikan keterangan terkait permasalahan itu. **