Helo Timor Leste

Elon Musk Memuji Sekaligus Ketar-ketir Hadapi Gempuran Mobil Listrik China

Ugu - Ekonomi
Minggu, 26 May 2024 13:02
    Bagikan  
Elon Musk
Istimewa

Elon Musk - Market share Tesla digerogoti oleh mobil listrik China

Helotimorleste- Elon Musk, CEO Tesla, raksasa otomotif listrik global, melontarkan pujian atas kekuatan industri otomotif China dalam sebuah pernyataan mengejutkan pada Januari 2024.

Ia memprediksi bahwa tanpa hambatan perdagangan, perusahaan mobil China berpotensi "menggulingkan" sebagian besar pesaingnya di seluruh dunia.

“Pengamatan kami secara keseluruhan adalah perusahaan otomotif Tiongkok adalah perusahaan otomotif paling kompetitif di dunia,” kata Musk seperti dikutip majalah Fortune. “Tanpa penetapan hambatan perdagangan, mereka mungkin akan mengalahkan sebagian besar pesaing mereka di dunia.”

Baca juga: Viral Adik Via Vallen, Bolehkan Barang Gadai Dijual Tanpa Ijin, AA Afandi Menjawab

Pernyataan ini menandakan perubahan signifikan dari pandangan Musk sebelumnya. Di tahun 2011, ia meremehkan kualitas mobil China, dan baru pada Mei 2023 ia mengakui keunggulan kompetitif kendaraan listrik BYD. Kini, Elon bahkan memperkirakan bahwa sembilan dari sepuluh perusahaan mobil teratas di masa depan akan berasal dari China.

Kebangkitan BYD, yang mengalahkan Tesla sebagai penjual EV terbesar di dunia pada kuartal terakhir 2023, menjadi bukti nyata kekuatan industri otomotif China.

Baca juga: Kemerdekaan ke-22: Timor-Leste Akan Pimpin Ketahanan Energi di Kawasan Indo-Pasifik

Faktor lain yang mendorong dominasi mereka adalah:

- Dukungan pemerintah: Subsidi besar dari pemerintah China membantu perusahaan seperti BYD mencapai harga yang lebih kompetitif.

- Fokus pada teknologi: Investasi besar dalam R&D memungkinkan perusahaan China untuk mengembangkan teknologi EV yang mutakhir.

- Pasar domestik yang besar: Pasar domestik China yang besar memberikan basis pelanggan yang luas bagi perusahaan EV China.

Kemajuan pesat China ini menimbulkan kekhawatiran di negara-negara Barat. Uni Eropa meluncurkan investigasi anti-subsidi terhadap EV China, dan Amerika Serikat menaikkan tarif impor suku cadang mobil China.

Tesla, meskipun masih pemimpin industri EV global, mengalami perlambatan pertumbuhan dan menghadapi persaingan ketat dari BYD dan perusahaan China lainnya. Hal ini memaksa Tesla untuk memangkas harga di pasar China yang penting.

BYD bahkan mengalahkan Tesla pada kuartal terakhir tahun lalu, selain perusahaan mobil besar lainnya seperti Guangzhou Automobile Group, Weilai, Xpeng, Xiaomi Mobile Phones dan Wuling yang ageresif di Indinesia memberikan persaingan dan tantangan bagi Tesla.***