Helotimorleste- Girl group populer Oh My Girl baru-baru ini menjadi sorotan bukan karena penampilan mereka, melainkan karena insiden yang terjadi setelah pertunjukan mereka di festival universitas di Asan, Chungcheong Selatan pada tanggal 22 Mei.
Video yang dibagikan di media sosial Korea Selatan menunjukkan pembawa acara festival meminta penggemar pria Oh My Girl ke atas panggung dan mengumpulkan botol air bekas yang ditinggalkan oleh para anggota grup. Botol-botol ini kemudian dijadikan hadiah untuk pertunjukan bakat, di mana para penggemar harus berkompetisi untuk mendapatkan botol air bekas dari anggota favorit mereka.
Baca juga: Perkara Dugaan Penyerobotan Lahan oleh Pemerintah Desa Karangasem Grobogan
Pembawa acara dan para siswa yang terlibat dalam aksi ini langsung menuai kecaman online karena dianggap tidak pantas dan melecehkan. Sang pembawa acara, yang tidak disebutkan namanya, kemudian mengeluarkan permintaan maaf atas tindakannya.
"Saya pikir ini akan menjadi momen yang berkesan, tapi ternyata malah berakibat buruk. Beberapa peserta pertunjukan bakat mengharapkan hadiah lain dan terkejut menerima botol air bekas Oh My Girl," kata pembawa acara. "Ini karena penilaian saya yang buruk, mohon kritik saya, bukan para siswa."
Baca juga: Seperti Film, Kini Cip Elektronik Ditanam di Otak Pasien Parkinson
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), pihak penyelenggara festival, juga meminta maaf atas kejadian tersebut. Namun, permintaan maaf ini tidak cukup untuk meredakan kemarahan online. Kritik pedas terus mengalir di media sosial.
"Apakah ini standar festival universitas? Sangat rendah sekali," tulis salah satu komentar.
"Bagaimana cara berpikir mereka terhadap idola dan wanita sehingga melakukan hal seperti itu?" tanya komentar lainnya.
Di era di mana orang-orang rela membayar untuk air bekas mandi influencer, memberikan botol air bekas milik girl group mungkin tidak terdengar aneh bagi sebagian orang. Namun, dalam konteks ini, aksi tersebut dianggap tidak pantas dan mengeksploitasi para anggota Oh My Girl serta merendahkan para penggemarnya.
Kasus ini menjadi pengingat tentang pentingnya menghormati privasi dan batasan personal, terutama bagi para idola dan figur publik.***