Helo Timor Leste

Seperti Film, Kini Cip Elektronik Ditanam di Otak Pasien Parkinson

Ugu - Ragam
Rabu, 29 May 2024 13:29
    Bagikan  
Cip untuk Parkinson
Freepik

Cip untuk Parkinson - Cip ditanam di otak manusia untuk pasien Parkinson

Helotimorleste- Seorang neurolog lulusan program doktoral Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Dr. dr. Rocksy Fransisca V. Situmeang, Sp.S., menjelaskan ada pengobatan canggih untuk mengatasi penuaan saraf di otak (Parkinson), yaitu dengan menanamkan cip di otak pasien.

"Pemasangan cip dilakukan melalui operasi Deep Brain Stimulation (DBS). Kami menstimulasi area-area tertentu di otak untuk menormalkan kembali produksi dopamin, sehingga gejala-gejala yang dialami pasien Parkinson menjadi lebih baik," ujar Rocksy saat ditemui usai mengisi seminar tentang sklerosis multipel di Jakarta, Selasa, 28 Mei 2024.

Baca juga: Jokowi Sebut Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), Dipotong dari Gaji, Ini Aturannya

Rocksy menambahkan, cip yang ditanam berukuran sangat halus, sehalus rambut manusia. Cip tersebut mengalirkan listrik dengan voltase, ampere, dan kecepatan denyut yang dapat diprogram sesuai kebutuhan untuk menstimulasi produksi dopamin di area otak yang sebelumnya kurang produktif pada pasien Parkinson. Pemrograman cip sudah diatur sebelum penanaman.

"Setelah ditanam, cip-nya sebenarnya tidak perlu dikeluarkan. Kecuali ada masalah ya, misalnya ada infeksi atau ada kabelnya yang putus, kalau itu baru kami keluarkan. Tapi kalau aman-aman saja, enggak perlu dikeluarkan," kata Rocksy.

Baca juga: dr Aswadi Sebut Akupuntur Bisa Digunakan Untuk Pendamping Pengobatan Diabetes

"Cip yang ditanam tidak perlu dikeluarkan, kecuali jika ada masalah seperti infeksi atau kabel yang putus. Jika tidak ada masalah, cip tersebut dapat tetap terpasang," jelas Rocksy.

Stimulasi dari DBS terbukti dapat memperbaiki gejala pada pasien Parkinson. Misalnya, jika sebelumnya pasien harus mengonsumsi 10 butir obat agar dapat berjalan, maka dengan DBS, obatnya dapat dikurangi menjadi hanya 3 butir.

Baca juga: Manfaat Minyak Ikan bagi Kulit dan Mengatasi Jerawat

Selain itu, pasien yang sebelumnya mengalami tremor hebat juga dapat merasakan penurunan tremor setelah operasi. Begitu pula dengan pasien yang memiliki gangguan gerak tubuh, DBS dapat membantu meningkatkan aktivitas atau mengurangi gangguannya.

Menurut dr. Frandy Susatia, Sp.S, RVT, dokter spesialis saraf di RS Siloam Kebon Jeruk, DBS sebaiknya dilakukan pada tahap awal penyakit Parkinson agar tidak semakin parah.

Baca juga: Viral Adik Via Vallen, Bolehkan Barang Gadai Dijual Tanpa Ijin, AA Afandi Menjawab

"Jika DBS dilakukan pada pasien tingkat lanjut parkinson, terdapat risiko tinggi dalam operasi, kualitas hidup pasien juga sudah menurun (tidak bisa bergerak, tidak bisa menelan),” tambah dr Frandy dikutip dari Antara, Jumat (17/5) lalu.

Terdapat tiga tujuan utama DBS, yaitu mengurangi komplikasi motorik, mengurangi dosis obat yang dikonsumsi, dan mengatasi tremor. Perawatan Parkinson umumnya memerlukan pendekatan multidisiplin dengan melibatkan kerja sama antara dokter, terapis fisik, terapis okupasi, dan tim medis yang komprehensif.

Setiap pasien Parkinson memiliki kebutuhan khusus, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis Parkinson untuk menentukan strategi pengobatan terbaik.***