Helo Timor Leste

Inses Ayah dan Anak 7 Bayi Dikubur Hidup-hidup, Pelaku: Atas Saran Dukun Pesugihan dari Klaten

Kamis, 29 Jun 2023 13:52
    Bagikan  
Atas Saran Dukun Pesugihan
tangkap layar video@kumparancom

Atas Saran Dukun Pesugihan - Tersangka pelaku inses dan poembunuhan tujuha bayi anak kadung sekaligus cucunya di Purwokerto, Banyuwmas, Jawa Tengah, ditangkap polisi. Tersangka mengaku tindakan itu dilakukan atas saran dukun pesugihan dari Klaten.

HELOTIMORLESTE.COM - Rudi, 57, pelaku inses di Purwokerto, mengaku nekat melakukan hubungan badan dengan anaknya setelah bertemu seorang paranormal alias dukun pesugihan dari Klaten, Jawa Tengah. 

Menurut Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu, seperti diunggaha akun instagram @kumparancom, Kamis 29 Juni 2023, disebutkan bahwa di tahun 2011 Rudi sempat merantau ke Klaten dan bertemu dengan paranormal itu.⁠

"Kemudian (paranormal itu) memberikan saran kepada dia, bahwa apabila ingin kaya, maka dia harus melakukan persetubuhan terhadap anak kandungnya," kata Edy di Mapolres Banyumas, Jawa Tengah, Senin 27 Juni 2023.

Baca juga: Pak RT Minta Rp 100 Juta untuk Sembelih Sapi Kurban Dewi Perssik, Lho Nggeser Urusan Politik Ganjar-Anies



Tak cuma itu, menurut keterangan Rudi, jika anaknya hamil dan melahirkan, maka bayi hasil hubungan terlarang itu harus dikubur hidup-hidup.

Ritual ini harus dilakukan beberapa kali agar berhasil. Meski sudah mendengar pengakuan dari tersangka, namun Edy mengaku pihaknya masih akan mendalami lebih lanjut keterangan tersebut.⁠

Sebelunnya diwartakan bahwa warga menemukan tujuh bayi kerangka hasil hasil inses ayah dan anak di kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, diduga dikubur hidup-hidup sesaat setelah dilahirkan.

Namun polisi masih mendalaminya, karena ada perbedaan keterangan antara tersangka R, 57,  dan anaknya E, 26,

Baca juga: Dua Kecelakaan KA Lawan Mobil di Perlintasan tanpa Plang Terjadi di Tebingtinggi dan Banyuwangi

Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu mengatakan, ada pengakuan berbeda antara keduanya mengenai cara pembunuhan bayi-bayi tersebut.

"Ada perbedaan keterangan antara R dan E. Menurut E setelah lahir (bayi) dikubur hidup-hidup, sedangkan keterangan R dibekap dulu baru dikubur," ungkap Edy saat pers rilis di mapolresta, Selasa 17 Juni 2023.

Untuk mengungkap hal itu, kata Edy, polisi telah bekerja sama dengan dokter forensik dari RSUD Margono Soekarjo Purwokerto.

Baca juga: Tak Tahan Melawan Teror Penagih Utang Pinjol. Suami Istri di Banyuwangi Nekad Bunuh diri

"Penyelidikan ini masih berproses, akan kami dalami lebih lanjut," ujar Edy.

Namun dari keterangan R dan E, kata Edy, pembunuhan dilakukan sejak 2013 sampai 2021.

Diberitakan sebelumnya, pengakuan R total ada tujuh bayi yang telah dibunuh sesaat setelah dilahirkan anaknya dengan cara dibekap mulutnya.***