HELOTIMORLESTE.COM - Hilang dua hari, pihak keluarga meminta bantuan kepada pihak kepolisian Samarinda untuk mencari keberadaan Muhammad Alfarizi, 19. Pencarian tidak sia-sia, ternyata remaja itu ditemukan meninggal dunia terbungkus karung di selokan jalan Cempaka, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat 27 Oktober 2023.
Dalam pencarian ini, polisi menggunakan metoda tracking melalui handphone. Hasilnya memberi petunjuk bahwa Alfa diketahui berada di jalan Dahlia, Kelurahan Bugis, kecamatan Samarinda Kota, tepatnya di sebuah pondok di belakang Dinas Perikanan Samarinda.
Alfa --panggilan akrab Muhammad Alfarizi-- diketahui meninggal dunia dan ditemukan di dalam selokan atau parit terbungkus karung di Jalan Cempaka, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota.
Baca juga: Juri Rampok Kemenangan Francis Ngannou atas Tyson Fury
Sebelum ditemukan meninggal dunia, mendiang meminta izin kepada orangtuanya pergi ke Jalan Lambung Mangkurat untuk memodifikasi motor merk Yamaha Mio Gear KT 5602 BAO warna abu-abu yang baru dibelinya.
Saat itu Alfa pergi bersama TS, temannya, namun setelah itu orangtuanya kehilangan komunikasi dengan sang anak yang merupakan anggota dari fans atau supporter sepakbola Bornoe FC tergabung dalam Curva Sud Samarinda Sezione Rimbawan itu.
Kabar hilangnya Alfa ramai beredar di media sosial Facebook dengan nama akun M Yusuf Rabu 25 Oktober 2023, malam lalu terkait orang hilang disertai foto Alfa.
Baca juga: Pendaki Gunung Rinjani Berusia 66 Tahun Meninggal Dunia, Netizen: Usianya Memang Sudah Sepuh!
Postingan itu bertuliskan “jika ada yang melihat anak ini, tolong hubungi saya, motornya Yamaha Mio Gear KT 5602 BA warna abu-abu,”.
Jumat 27 Oktober 2023, pagi tadi sekitar pukul 09.00 WITA dari informasi yang beredar baik di medsos maupun grup WhatsApp relawan, ditemukan jasad seseorang dalam karung di parit Jalan Cempaka berdekatan dengan Balaikota Samarinda.
Beredar pula rekaman kamera CCTV saat proses evakuasi jenazah dalam karung tersebut oleh pihak kepolisian Unit Jatanras dan relawan Inafis Polresta Samarinda, ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Wahab Sjahranie (AWS).
Baca juga: Pendaki Gunung Rinjani Berusia 66 Tahun Meninggal Dunia, Netizen: Usianya Memang Sudah Sepuh!
Saat dilakukan identifikasi awal diketahui jenazah tersebut diduga anak hilang yang sebelumnya pernah diposting di medsos Facebook. Jasad Alfa ditemukan terbungkus karung di dalam selokan pukul 05.40 WITA oleh warga yang melihat karung itu mengapung di atas parit.
Pihak keluarga pun segera mendatangi kamar jenazah RSUD AWS untuk memastikan jasad tersebut dan ternyata benar kalau jasad itu adalah anak yang hilang. Yang mengejutkan, jasad itu korban pembunuhan temannya sendiri.
Kepada Korankaltim.com, Amrullah, kakak kandung almarhum Alfa yang ditemui di kamar jenazah RSUD AWS mengatakan kejadian ini bermula saat pelaku berinisial TS, 17, tahun yang juga teman Alfa menghubungi adiknya melalui ponselnya, untuk minta diantarkan ke Jalan Lambung Mangkurat.
Baca juga: Orang Tua Pemain Sayap Liverpool Luis Diaz Diculik di Kolombia
Tetapi sebelum berangkat Alfa berpesan kepada keponakannya kalau dirinya lama pulang untuk menghubunginya agar bisa segera pulang ke rumah.
"Iki (nama keponakan Alfa) telepon ke Alfa, ngomong dengan nada pura-pura marah-marah, terus Alfa bilang :iya bentar-bentar ki”.
Ternyata setelah itu WhatsApp Alfa sudah tidak aktif lagi. Malam itu ibunya sudah nangis-nangis adik say aini tidak pulang-pulang," paparnya.
Pihak keluarga pun meminta bantuan kepada pihak kepolisian untuk mencari keberadaan Alfa. Setelah itu dilakukan tracking melalui handphone ternyata Alfa diketahui berada di Jalan Dahlia, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota, tepatnya di sebuah pondok di belakang Dinas Perikanan Samarinda.
"Hasil tracking ponsel ternyata berhenti di Jalan Dahlia itu, tidak lama kami melihat TS lewat, terus kami buntutin sampai ke jalur dua, sampai ke Timbau di Tenggarong. Disana kami lihat motornya ditutupi dengan spanduk jualan orang. Kami curiga, knalpotnya juga masih hangat, ternyata dia (TS) bersembunyi di WC (toilet), kemudian langsung kami bawa," ujar Amrullah lagi.
Berdasarkan interogasi kepolisian TS mengaku memukuli Alfa beberapa kali menggunakan batu kerikil hingga tak sadarkan diri.
"Saat saya tanya-tanya dia tidak mengaku, pas diinterogasi polisi baru dia jujur, jadi hanya dipukuli berkali-kali malam itu di markasnya Jalan Dahlia," sebutnya.
Dari interogasi itu juga diketahui motif TS melakukan pemukulan berujung pembunuhan lantaran iri melihat sepeda motor milik Alfa yang sudah dimodifikasi. "Pengakuannya gara-gara iri, motor Alfa karena memang dimodif sedikit, dia juga mau, karena tidak punya akhirnya melakukan dengan cara itu," jelas Amrullah.
Baca juga: Francis Ngannou Jatuhkan Tyson Fury, Tapi Malah Kalah Angka setelah Keputusan yang Mengejutkan
TS sendiri adalah teman Alfa saat di SMK 15. "Pernah satu SMK, tetapi TS ini setahun keluar sekolah. Dia bukan warga M Said, dari luar, warga tidak ada yang kenal," tutup Amrullah.
"Hasil tracking ponsel ternyata berhenti di Jalan Dahlia itu, tidak lama kami melihat TS lewat, terus kami buntutin sampai ke jalur dua, sampai ke Timbau di Tenggarong," kata Amrullah menjelaskan.
"Disana kami lihat motornya ditutupi dengan spanduk jualan orang. Kami curiga, knalpotnya juga masih hangat, ternyata dia (TS) bersembunyi di WC (toilet), kemudian langsung kami bawa," ujarnya seperti diwartakan situs korankaltim.com.
Polisi segera menangkap dan melakukan interogasi terhadap TS. Saat diinterogasi, dia mengaku memukuli Alfa beberapa kali menggunakan batu hingga tak sadarkan diri.
Baca juga: Xavi Pelatih Barcelona Tampar Dua Kali Vinicius saat El Classico
"Saat saya tanya-tanya dia tidak mengaku, pas diinterogasi polisi baru dia jujur, jadi dipukuli berkali-kali malam itu di markasnya Jalan Dahlia," sebutnya.
Dari interogasi itu juga diketahui motif TS melakukan pemukulan berujung pembunuhan, lantaran iri melihat sepeda motor milik Alfa yang sudah dimodifikasi.
"Pengakuannya gara-gara iri, motor Alfa karena memang dimodif sedikit, dia juga mau, karena tidak punya akhirnya melakukan dengan cara itu," jelas Amrullah. TS sendiri adalah teman Alfa saat di SMK 15.
"Pernah satu SMK, tetapi TS ini setahun keluar sekolah. Dia bukan warga M Said, dari luar, warga tidak ada yang kenal," tutup Amrullah. ***