Helo Timor Leste

Jasad Siswi SMP Dalam Karung Pelaku Teman Sekelas, Motif Diduga Malu Ditagih Uang Iuran Kelas

Rabu, 14 Jun 2023 16:25
    Bagikan  
Polisi Ringkus Dua Tersangka
tangkap layar [email protected]

Polisi Ringkus Dua Tersangka - Aparat polres Mojokerto akhirnya berhasil menungkap dan menangkap dua tersangka pembunuhan terhadap Aura Anjelie, 15, siswi kelas XII sebuah SMP di Sooko, Mojokerta yang jasada ditemukan di parit.

HELOTIMORLESTE.COM - Polisi akhirnya meringkus Mochammad Adi, 19,  dan AB, 15, tersangka pembunuhan terhadap Aura Anjelie, 15, siswi SMP asal desa Mojojajar, kecamatan Kemlagi, Mojokerto, Jawa Timur.

Untuk memperjelas perkara kriminal itu, polres Mojokerto menggelar konferensi pers atas penangkapan tersangka itu, di  mapolres Mojokerto Kota, Rabu, 14 Juni 2023.

Pembunuhan itu dilakukan AA, 15, warga dusun Kemlagi Barat, desa/Kecamatan Kemlagi, selaku teman kelas sekaligus mantan pacar korban.

Menurut keterangan polisi, lokasi pembunuahn di pekarangan belakang rumah teraangka MA, 19,  dengan cara mencekik leher korban sampai mati lemas.

Baca juga: Akibat Perubahan Iklim Udara Menjadi Bergelombang, Pesawat akan Sering Alami Turbulensi

Dalam kondisi sudah meninggal, tersangka melakukan perbuatan biadab denganc ara menyetubuhi. Akhirnya, pelaku pembuang jasad korbannya dibuang ke selokan di desa Mojoranu, kecamatan Sooko, kabupaten Mojokerto.

Setelah dibunuh, jasad siswa SMP di Mojokerto berinisial AE (15) ditemukan dalam kondisi terbungkus karung di dekat rel kereta api Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko pada Selasa 13 Juni 2023.

Kronologi Pembunuhan

Setelah ada laporan ditemukan jasad tersangka, maka polisi langsung bergera cepat langsung penyelidikan dan berhasil menanglap dua tersangka pelaku yakni AB (15) dan AD (19). Mereka berdua ditangkap  Senin, 12 Juni 2023, sekitar pukul 16.00 WIB.

Baca juga: Timor Leste dan Indonesia Tidak Termasuk Tujuan Wisata Termurah di Asia Tenggara, Berikut Daftarnya

“Jadi pelakunya satu dewasa dan satu anak-anak. Inisial yang pelaku anak AB, kemudian yang pelaku dewasa MA,” kata Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria di Mapolres Mojokerto, Selasa petang, 13 Juni 2023.

Menurut Wiwit, AB dendam kepada korban yang bendahara kelas karena ditagih iuran rutin kelas.

Petugas satreskrim polres Mojokerto Kota melakukan penggeledahan dan mengamanan barang bukti dari kasus pembunuhan siswi SMPN 1 Kemlagi, Aura Anjelie alias Rara (15). 

“Sementara ini yang kami dapatkan, yang bersangkutan katanya dendam kepada korban. Korban ini kan menjadi bendahara kelas, awalnya dia (pelaku) ditagih, dibangunkan, kemudian dia dendam,” ujar dia.

Baca juga: Jamaah Haji Korea Diimbau Hindari Unta Termasuk Susu dan Dagingnya

“Karena merasa tidak terima saat di kelas itu pelaku dibangunkan kemudian ditagih untuk membayar iuran kelas, urunan kelas kurang lebih selama dua bulan. Karena hal itu, pelaku dendam kepada korban,” lanjut Wiwit.

Wiwit mengatakan korban dihabisi MA dan rekannya di belakang rumah pelaku. Setelah itu mayatnya dibuang di parit di bawah rel kereta api. Diketahui sebelumnya, AB, 15, bocah kelas IX E di salah satu SMP Kemlagi ini menyimpan dendam yang begitu mendalam ke teman sekelasnya, AE, 15.

Dia jengkel ke bendahara kelas itu lantaran kerap ditagih tunggakan iuran kas kelas senilai Rp 40 ribu. Dia pun nekat membunuh mantan pacarnya itu lalu membuangnya ke parit dekat rel kereta api (KA).

’’Motif sementara, yang bersangkutan dendam kepada korban yang menjadi bendahara kelas. Merasa tidak terima ketika dibangunkan di kelas dan ditagih iuran kas kelas selama 2 bulan yang nilainya seminggu Rp 5 ribu, jadi ada tunggakan Rp 40 ribu,’’ ungkap Kapolresta.

Baca juga: Atta Halilintar Dapat Info dari Intel, Oknum Guru Pembully dengan Kata Idiot dan Down Syndrome

Pelaku kemudian menjual ponsel milik korban senilai Rp 1 juta dan hasilnya dibagi dia.

“Ponsel ditemukan di salah satu warga dan warga ini membeli handphone dari konter. Dari konter ini lah, ia menerima (membeli) handphone dari terduga pelaku, (penjual) dari pelaku yang anak-anak,” kata Wiwit.

Dari pengembangan kasus tersebut, polisi akhirnya menemukan jenazah korban yang dinyatakan hilang selama sebulan.

Sebelumnya, AE dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak hari Senin tanggal 15 Mei lalu. Berdasarkan keterangan keluarga, saat itu korban sempat berpamitan hendak pergi ke pasar malam menggunakan motor Honda Beat nopol S 2855 TL.

Akan tetapi, sekitar pukul 19.12, ibu korban sempat menghubungi korban via chat Whatsapp (WA).

Mengabarkan jika ada tugas dari guru sekolah yang harus dikerjakan. Hanya saja, pesan tersebut ternyata sudah tak ada respons, termasuk jaringan telepon seluler yang sudah tidak aktif.

Baca juga: Kristy Sword Sebut Orang Timor Menghabiskan Waktu Dengan Hal Tidak Berguna, Maka Kaum Muda Harus Banyak Belajar

Kedua orang tuanya sempat mencari keberadaan AE, termasuk bertanya ke teman dekatnya D yang sempat diakui AE pergi bersama malam itu. Akan tetapi, hasilnya nihil.

“Kita lakukan penyelidikan, akhirnya didapatlah terduga pelaku. Pertama satu orang, kemudian kita kembangkan akhirnya tadi malam (Selasa dinihari) kita bisa menemukan jenazah anak yang hilang ini,” lanjut dia.

Pihak kepolisian mengatakan korban dibunuh MA tak lain merupakan teman satu kelas korban.

Dari informasi yang dihimpun, korban sempat berpacaran dengan korban saat masih duduk kelas VII dan sudah putus.

Ayah korban, Atok Utomo, 35, mengaku tidak menyangka putrinya meninggal secara tidak wajar akibat perbuatan teman sekolahnya sendiri.

Apalagi pelaku dikenal akrab dengan keluarganya saat korban masih duduk di kelas VII.

"Pelaku itu sering titip sepeda di sini, biasanya kalau titip sepeda saat saya sedang bekerja. Jadi yang lebih kenal (pelaku) adalah istri saya. Sekolahnya kan dekat sini," jelas Atok, ketika ditemui di rumah duka  Selasa, 13 Juni 2023.

Baca juga: Kristy Sword Sebut Orang Timor Menghabiskan Waktu Dengan Hal Tidak Berguna, Maka Kaum Muda Harus Banyak Belajar

Atok mengungkapkan, dari informasi teman sekelasnya diketahui bahwa korban dengan pelaku dulu pernah berpacaran. Pelaku juga sempat meminta kembali menjalin hubungan dengan korban.

"Dari teman-teman sekolahnya begitu, istilahnya mantan kalau sebutan anak-anak sekarang. Kemarin juga ada yang bilang pernah 'ditembak' lagi, cuma (korban) menolak karena pelaku sudah berpacaran sama teman dekat Rara juga," bebernya.

Karena itu Atok berharap kasus yang menimpa anak sulungnya diusut tuntas meskipun pelaku anak di bawah umur.

Dan pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus ini ke satreskrim polres Mojokerto Kota hingga pelaku diseret ke meja hijau dan dihukum setimpal karena telah merenggut nyawa anak gadisnya.

"Meskipun berat berupaya untuk ikhlas, sesuai hukum yang berlaku saya serahkan sepenuhnya ke kepolisian. Harapan saya, ini selesai tuntas biar jelas semuanya, motifnya apa," ucap Atok. ***