Helo Timor Leste

Pengebom B-52 Nyaris Tabrakan dengan Jet Tempur China di LCS

Satwika Rumeksa - Internasional
Jumat, 27 Oct 2023 13:01
    Bagikan  
PENGEBOM B-52
Tech. Sgt. Nichelle Anderson/USAF

PENGEBOM B-52 - U.S. Air Force B-52H Stratofortress

HELOTIMORLESTE.COM - Seorang pilot pesawat tempur Tiongkok hampir menabrak pesawat pengebom B-52 Amerika Serikat di atas Laut Cina Selatan (LCS) dalam sebuah pencegatan malam hari pada hari Selasa, menurut Komando Indo-Pasifik AS.

Pilot Tiongkok "menunjukkan kemampuan mengudara yang buruk" dalam jet J-11-nya, terbang dalam jarak hanya 10 kaki dari pesawat pengebom B-52 "dengan kecepatan tinggi yang tidak terkendali," sehingga membuat kedua pesawat berada dalam bahaya tabrakan, demikian menurut para pejabat A.S.

"Pencegatan RRT dilakukan pada malam hari, dengan jarak pandang terbatas, dengan cara yang bertentangan dengan aturan dan norma keselamatan udara internasional," ungkap rilis berita dari Komando Indo-Pasifik.

Baca juga: Pasca Koser di Tasimalaya Musisi Ahmad Dhani Minta Maaf ke Masyarakat Khusus TNI AU, Ini Masalahnya

"Kami prihatin bahwa pilot ini tidak menyadari betapa dekatnya dia dengan kemungkinan terjadinya tabrakan," ungkap rilis tersebut.

Jet China

Menurut Komando Indo-Pasifik, tabrakan nyaris terjadi pada Selasa (9/10) merupakan kejadian terbaru dari serangkaian lebih dari 180 "perilaku tidak aman, tidak profesional, dan perilaku lain yang berusaha mengganggu kemampuan Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk melakukan operasi dengan aman" sejak musim gugur tahun 2021.

Baca juga: Hong Kong Bayar Orang Tua Baru Rp5 Juta untuk Punya Anak, Warga Keberatan

Pekan lalu, Pentagon merilis video dan deskripsi dari 15 kasus terbaru yang disebutnya sebagai "perilaku operasional yang memaksa dan berisiko" oleh Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok terhadap pesawat terbang A.S., meskipun tidak satu pun dari kasus itu melibatkan pesawat tempur Tiongkok yang mengganggu pesawat pengebom A.S.

Tak satu pun dari 15 kasus perilaku pilot RRT yang "berisiko dan koersif" yang dirilis oleh PACOM minggu lalu melibatkan pesawat pengebom A.S., demikian menurut seorang pejabat AS.**