Helo Timor Leste

Ternyata Beda, dalam Konflik Palestina Israel, Rabi Yahudi Ini Melawan Gerakan Zionisme dan Pendudukan

Minggu, 5 Nov 2023 11:13
    Bagikan  
Rabi Yisroel Dovid Weiss,
Istimewa

Rabi Yisroel Dovid Weiss, - Beda antara Isreal Zionis dengan Iman Yudaisme

HELOTIMORLESTE.COM -

Dari konflik Israel-Palestina ternyata ada satu suara yang yang memandang dari sudut yang tak terduga, suara itu berasal dari Rabi Yisroel Dovid Weiss dari Organisasi Internasional Yahudi Melawan Zionisme, ia mengkritik tidak hanya tindakan negara Israel di Palestina, namun juga fondasi Zionisme itu sendiri.

Benturan Iman dan Politik

Weiss menarik garis tegas antara Yudaisme sebagai agama dan Zionisme sebagai ideologi politik, dengan alasan bahwa keduanya tidak sejalan. Bagi Weiss, Yudaisme adalah tentang menjaga hubungan dengan Tuhan dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip etika yang terkandung dalam Sepuluh Perintah Allah.

Baca juga: Biar Gak Kudet, Perhatikan Kendaraan Tentara Israel Bukan SUV, Tapi MRV hingga ULAV

Sebaliknya, Zionisme adalah proyek politik yang mengutamakan penguasaan wilayah dan ambisi manusia dibandingkan perintah Tuhan. Proyek Zionis, dalam pandangan Weiss, tidak hanya gagal mematuhi prinsip-prinsip etika Yudaisme tetapi juga mengakibatkan penganiayaan terhadap orang-orang Arab dan Muslim di Palestina.

Penderitaan Orang Arab dan Muslim

Mulai dari pembongkaran rumah hingga pembangunan pemukiman ilegal, keadaan saat ini di Palestina sangat meresahkan Weiss. Dia melihat pembatasan ketat terhadap pergerakan dan akses terhadap sumber daya yang diberlakukan oleh pemerintah Israel sebagai pelanggaran terhadap prinsip-prinsip penting keadilan dan kasih sayang yang menjadi inti Yudaisme.

Tembok pemisah, pos pemeriksaan, dan pembatas telah menghambat akses warga Palestina terhadap layanan-layanan penting dan menghambat pembangunan ekonomi mereka, sehingga menambah beban perjuangan mereka sehari-hari.

Baca juga: Alasan Tentara Israel Suka Pakai Topi Koki Ketimbang Helm Baja Biasa

Pemberontakan Melawan Tuhan

Menurut Ayesha Mumtaz, Bnn.Network, Argumen Weiss yang menentang konsep negara Yahudi didasarkan pada keyakinan agama bahwa negara tersebut mewakili pemberontakan langsung terhadap Tuhan.

Ia berpendapat bahwa negara Yahudi secara inheren mendiskriminasi warga negara non-Yahudi, sehingga melemahkan prinsip-prinsip kesetaraan dan keadilan. Alih-alih mendirikan negara Yahudi, Weiss menganjurkan Palestina yang demokratis dan inklusif, tempat warga dari semua agama bisa hidup bersama dalam damai.

Baca juga: Perang Hamas - Israel Kian Melebar, Mia Khalifa Bintang Porno Bela Hamas, Playboy Merespon Keras

Visinya tentang Palestina yang damai bukan hanya bersifat politis; dia berdoa untuk itu dengan sungguh-sungguh. Weiss mengakui penderitaan dan ketidakadilan yang dihadapi rakyat Palestina dan menyerukan diakhirinya penindasan terhadap mereka. Kata-katanya merupakan seruan solidaritas, mendesak masyarakat di seluruh dunia untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina demi penentuan nasib sendiri dan keadilan.

Kesimpulannya, kritik Rabbi Weiss terhadap tindakan Negara Israel di Palestina menawarkan perspektif unik mengenai konflik tersebut. Dengan menyoroti ketidaksesuaian antara Yudaisme sebagai agama dan Zionisme sebagai ideologi politik, Weiss meminta perhatian pada perlunya keadilan, kasih sayang, dan hidup berdampingan secara damai. Pesannya mengingatkan kita bahwa kita perlu mengkaji secara kritis tindakan entitas politik dan kepatuhan mereka terhadap prinsip-prinsip etika.***