Helo Timor Leste

Coldplay Dukung Palestina Sejak 2011, Banyak yang Dikerjakan, Kini Diancam Dibakar di Indonesia

Aditya - Internasional
Minggu, 12 Nov 2023 23:31
    Bagikan  
Coldplay
Istimewa

Coldplay - Coldplay dukung Palestina merdeka

HELOTIMORLESTE.COM -

Ternyata banyak yang belum tahu bahwa Coldplay grup band Inggris adalah pendukung kemerdekaan Palestina sejak 2011 melalui karya-karya mereka.

Pada 2011, halaman resmi Facebook milik Coldplay memposting himbauan dan menyerukan agar para penggemar mereka mendengarkan lagu "Freedom for Palestine." 

Waktu itu Band Inggris Coldplay telah membuat marah penggemar Israel setelah mereka mendukung Palestina di balik lagu tentang “ketidakadilan” Israel dan pelanggaran hak asasi manusia.

undefined

Bahkan Coldplay sempat mengunjungi Palestina dan melakukan kolaborasi dengan band lokal di sana untuk menyuarakan kemerdekaan Palestina, beberapa tahun lalu.

Tidak berhenti di sini, pada 2017, Coldplay pernah pergi ke Palestina untuk mencari inspirasi dalam pembuatan lagu.

Baca juga: Aktivis Palestina Terkemuka Tanpa Jilbab Ini Ditangkap, Saat Umur 16 Berani Tampar Tentara Israel

Coldplay juga pernah berkolaborasi dengan grup musik asal Palestina, Le Trio Joubran. “Itulah sebabnya mereka datang ke sini,” kata Joubran.

“Mereka menginginkan lebih banyak emosi pada musiknya. Untuk melakukan itu Coldplay datang ke Palestina, yang merupakan sumber emosi dan spiritualitas.” pungkas Jourban

Pada akhirnya album Everyda Life menjadi album dimana semangat Palestina bersinar, akibatnya Coldplay selama bertahun-tahun menuai kemarahan penggemar pro Israel karena sikapnya terhadap Palestina.

Pada 2019, saat menggelar konser di Amman, Yordania, seorang penggemar meminta Chris pentolan Coldplay menyanyikan sebuah lagu untuk Gaza.

Baca juga: Kehebatan Barnabas Sobor Hingga Resmi Bergabung PSIS

Martin juga diminta memberikan pidato berisi solidaritas dengan Palestina. "Saya percaya setiap manusia memiliki hak hidup di bumi ini. Saya tidak setuju dengan penindasan dalam bentuk apa pun," kata Chris saat itu.

Sebelumnya Novel Bamukmin mengatakan, bahwa ada ancaman pembakaran dan perusakan panggung bila konser Coldplah tetap dilaksanakan, lantaran grub band asal Inggris tersebut membawa simbol-simbol LGBT.

"Tuntutan kita adalah, untuk membatalkan konser Coldplay yang sama sekali sampai saat ini, tidak ada jaminan untuk tidak ada kampanye LGBT," kata dia kepada wartawan, 10 November 2023.***