HELOINDONESIA.COM - Garda Revolusi Islam Iran mengatakan mereka menyerang "pusat-pusat spionase" dan "perkumpulan kelompok teroris anti-Iran" dengan rudal balistik di dekat kota utara Erbil, Irak, menurut laporan media negara Iran yang dikutip oleh Reuters pada Senin malam.
"Tidak ada fasilitas AS yang terkena dampak dari rudal balistik Iran" yang mengenai fasilitas di Erbil, Irak, kata pejabat pertahanan AS kepada The War Zone pada hari Senin. "Tidak ada korban atau kerusakan pada infrastruktur" di fasilitas AS yang berada di kota tersebut di wilayah otonom semi-Kurdi.
Ledakan terdengar dan terlihat sekitar 40 kilometer di sebelah timur laut Erbil, kata tiga sumber keamanan, di daerah dekat konsulat AS serta tempat tinggal warga sipil.
Tepatnya apa sasaran-sasaran itu masih tidak jelas dan ini tentu bukan kali pertama wilayah ini menjadi sasaran langsung oleh rudal Iran. Wilayah ini dilaporkan diserang oleh rudal-rudal Iran pada Maret 2022.
Baca juga: Piala Asia 2024: Negara-negara Asia Tenggara Belum Mencetak Poin, Kalah Melulu
Namun, serangan hari ini terjadi saat ketegangan mencapai puncaknya dalam beberapa tahun terakhir. Serangan pada 7 Oktober oleh Hamas terhadap Israel dan perang yang terjadi telah memperparah ketegangan yang sudah memanas di Timur Tengah.
Selain itu, krisis di sekitar Laut Merah telah berubah menjadi konflik tembak-menembak antara pejuang Houthi yang didukung Iran di Yaman dan Amerika Serikat serta Britania Raya yang sepertinya tidak akan segera berakhir.
Pemilik bisnis Kurdi Peshraw Dizayee, yang rumahnya terkena serangan rudal balistik IRGC telah meninggal, menurut sumber berita Rudaw Bahasa Inggris.
Media resmi Iran mengklaim serangan terhadap Irbil ditujukan ke markas besar Mossad Israel di sana.
"Pasukan Pengawal Revolusioner mengumumkan penghancuran rudal Baran dan penghancuran markas mata-mata rezim Zionis (Mossad) di Wilayah Kurdistan Irak," media resmi Tasnim News Iran melaporkan di Twitter.
Baca juga: Gol Tunggal Marselino Ferdinan Bikin Tim Singa Mesopotamia Irak Terkejut, Foto Nan Indah
Pasukan Garda Revolusi Islam (IRGC) juga menyerang Negara Islam di Suriah sebagai respons terhadap serangan mematikan yang dilakukan oleh ISIS di dekat makam mantan komandan IRGC, Qassem Soleimani, awal bulan ini, laporan media negara Iran melaporkan, menurut Times of Israel.
Serangan di Aleppo, Suriah terjadi sekitar waktu yang sama dengan laporan serangan IRGC di Kurdistan Irak.
Serangan di Aleppo itu diklaim sebagai serangan terpanjang yang pernah dilakukan oleh Iran dan merupakan tampilan jelas dari kemampuan rudal balistik mereka.**