Helotimorleste- Peningkatan konflik global telah mendorong permintaan akan kapal induk. Diperkirakan industri kapal induk akan mengalami pertumbuhan sekitar 2% dari tahun 2023 hingga 2028, dengan kawasan Asia-Pasifik sebagai pasar yang berkembang paling pesat.
Kapal induk merupakan aset strategis yang sangat vital bagi negara-negara, memfasilitasi pendaratan dan lepas landas pesawat di tengah lautan, yang sangat krusial dalam setiap konflik bersenjata.
Awal mula kapal induk tercatat pada tahun 1910, ketika Eugene Ely, seorang pilot Amerika, berhasil terbang dari dek sebuah kapal penjelajah di Virginia dan mendaratkan pesawatnya di kapal perang di Teluk San Francisco pada tahun 1911. Kapal perang ini menjadi cikal bakal HMS Argus milik Angkatan Laut Inggris yang dikembangkan selama Perang Dunia I, dan USS Langley yang menjadi kapal induk pertama dalam armada Angkatan Laut AS pada tahun 1922.
Baca juga: Inilah Kehebatan Saab Gripen Dibandingkan Dassault Rafale
Namun, peran kapal induk dalam konflik militer baru benar-benar terlihat saat serangan Pearl Harbor pada tahun 1941. Sejak saat itu, kapal induk telah menjadi fokus pengembangan beberapa kekuatan angkatan laut dan dianggap sebagai platform dominan dalam peperangan laut.
Kapal induk modern tidak hanya lebih besar, tetapi juga dilengkapi dengan dek tempur yang kuat, teknologi elektromagnetik terkini, ketapel bertenaga uap, dan sistem sinyal pendaratan yang canggih untuk mengatasi tantangan berat dan kecepatan tinggi saat pendaratan pesawat. Ada juga berbagai jenis kapal induk yang tersedia di pasaran, termasuk kapal induk bertenaga nuklir, kapal induk helikopter, kapal induk multiguna, dan kapal serbu amfibi.
Huntington Ingalls Industries, Inc. (NYSE: HII) merupakan salah satu pemain kunci di industri ini, telah memproduksi beberapa kapal induk terdepan untuk Angkatan Laut AS selama bertahun-tahun, termasuk generasi terbaru kapal induk kelas -Gerald R. Ford- yang dirancang untuk mendukung operasi pertempuran laut Amerika di abad ke-21.
Baca juga: Mengapa Kapal Induk USS Gerald R Ford begitu mahal, Simak Penjelasannya
Kapal induk bertenaga nuklir ini sedang dikembangkan untuk menggantikan -kelas Nimitz-, dengan peningkatan fitur yang memungkinkan penempatan pesawat yang lebih banyak, awak kapal yang lebih sedikit, tenaga listrik yang lebih besar untuk sistem kapal, serta pengurangan biaya operasional.
Huntington Ingalls Industries, Inc. (NYSE: HII) telah memberikan kontribusi signifikan bagi kekuatan Angkatan Laut AS, tidak hanya dalam pembangunan kapal perang, tetapi juga dalam penyediaan layanan selama kapal induk beroperasi. Tahun 2023 menjadi tahun rekor bagi perusahaan dengan pendapatan mencapai $11,5 miliar, naik 7,3% dari tahun 2022.
Lockheed Martin Corporation (NYSE: LMT), juga berperan dalam memperkuat kekuatan angkatan laut AS dengan berpartisipasi aktif dalam pengujian laut yang melibatkan kapal induk. Laporan menyebutkan bahwa kapal induk -kelas CVN-79 Gerald R. Ford-, yang dijadwalkan beroperasi pada Juli 2025, akan dapat menempatkan jet tempur -F-35- milik Lockheed Martin Corporation (NYSE: LMT) dalam pemeliharaan mendatang.
Baca juga: Fakta Tentara Israel, Alquran Ada di Tangan Senjata di Tangan Lainnya Demi Tanah Air Israel
Keahlian -General Dynamics Corporation (NYSE: GD)- dalam membangun kapal perang untuk militer AS, khususnya kapal selam, telah mendapat pengakuan luas dari para ahli pertahanan. Perusahaan ini juga mendukung program kapal induk. Pada April 2023, General Dynamics Corporation (NYSE: GD) mendapatkan kontrak senilai $847 juta untuk perbaikan, pemeliharaan, dan modernisasi kapal induk Angkatan Laut AS.
Daftar -15 kapal induk terbesar di dunia- ini disusun berdasarkan bobot perpindahan dalam ton, dengan data yang diambil dari artikel Insider Monkey dan Yahoo Finance tentang -12 Negara Dengan Kapal Induk Terbanyak-. Jika ada dua kapal induk atau lebih dengan bobot perpindahan yang sama, kami memberikan peringkat berdasarkan kemampuan teknologi yang dimiliki.
Kapal induk disebut dengan bobot perpindahan (displacement tonnage) bukan bobot (weight) saja karena bobot perpindahan juga mengukur volume air yang dipindahkan oleh kapal saat mengapung, yang merupakan indikator yang lebih akurat dari keseluruhan ukuran dan muatan kapal. (ada massa jenis, besi berat sama, ada yang mengapung, ada tenggelam)
Baca juga: Kekerasan Seksual Digunakan Sebagai Senjata Perang
Mari kita simak daftar armada kapal induk terkemuka dunia berdasarkan bobot perpindahannya.
15. Atlantik
Negara: Brasil
Perpindahan: 21.500 ton
Atlantico adalah satu-satunya kapal induk di Amerika Selatan. Kapal perang ini awalnya dibuat dengan nama HMS Ocean dan digunakan oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris, sebelum diakuisisi oleh Brasil baru-baru ini pada tahun 2018. Negara tersebut berencana menggunakan kapal induk tersebut untuk mengoperasikan drone militer. Atlantico memiliki bobot perpindahan 21.500 ton.
14. Juan Carlos I
Negara: Spanyol
Perpindahan: 26.000 ton
Juan Carlos I adalah satu-satunya kapal induk yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Spanyol, dan dinamai menurut nama mantan raja negara tersebut. Ini adalah kapal perang terbesar yang pernah dibangun dalam sejarah Spanyol. Kapal induk ini ditenagai oleh sistem propulsi diesel-listrik, memiliki panjang sekitar 231 meter, dengan beam 32 meter, dan memiliki kemampuan melaju dengan kecepatan 21 knot.
13.Izumo
Negara: Jepang
Perpindahan: 27.000
Pemerintah Jepang pada tahun 2018 mengumumkan bahwa mereka akan mengubah Kaga dan Izumo , dua kapal induk helikopternya, menjadi kapal induk lengkap yang dilengkapi untuk memungkinkan jet seperti F-35 milik Lockheed Martin Corporation (NYSE:LMT) untuk mendarat dan lepas landas. Pada tahun 2021, pesawat tempur Marinir AS mendarat di Izumo , menandakan perubahan kemampuan kapal induk tersebut. Kapal ini mempunyai bobot perpindahan sekitar 27.000 ton.
12. TCG Anadolu
Negara: Turki
Perpindahan: 27.000 ton
Berikutnya dalam daftar kapal induk terbesar di dunia adalah TCG Anadolu milik Turkiye , satu-satunya kapal induk di Turki yang dilengkapi dengan kemampuan penerbangan. Kapal perang itu ditugaskan pada April 2023 dan dirancang berdasarkan model Juan Carlos I dari Spanyol . Kapal induk ini memiliki kecepatan maksimum 21 knot dan jangkauan 9.000 mil laut.
11. Cavour
Negara: Italia
Perpindahan: 28.100 ton
Italia adalah salah satu dari sedikit negara yang mengoperasikan dua kapal induk. Salah satunya adalah Cavour , yang diperkirakan memiliki bobot perpindahan lebih dari 28.000 ton, dan dilengkapi dengan senjata, peluncur umpan, dan beberapa sistem pertahanan jarak pendek. Kapal induk tersebut merupakan satu-satunya kapal perang Italia yang mampu meluncurkan dan memulihkan jet tempur F-35.
10. INS Vikrant
Negara: India
Perpindahan: 43.000 ton
INS Vikrant adalah kapal induk pertama yang dibangun di India. Kapal perang ini dibangun oleh Cochin Shipyard Limited dengan biaya sekitar $3,1 miliar. Kapal ini diperkirakan memiliki bobot perpindahan 43.000 ton dan mampu membawa hingga 40 pesawat militer, termasuk helikopter. Menurut pakar pertahanan, INS Vikrant lebih maju secara teknologi dibandingkan kapal induk India lainnya, INS Vikramaditya .
9. INS Vikramaditya
Negara: India
Perpindahan: 44.500 ton
INS Vikramaditya India adalah salah satu kapal induk terbesar di dunia , dengan tonase 44.500. Kapal perang ini bertugas di angkatan laut Soviet dan kemudian Rusia, sebelum dinonaktifkan pada tahun 1996 dan kemudian memasuki layanan Angkatan Laut India pada tahun 2013. Menurut Marine Insight, INS Vikramaditya dilengkapi untuk membawa sekitar 36 pesawat, dan memiliki daya tembak 61 pesawat. meter.
8. FS Charles de Gaulle
Negara: Perancis
Perpindahan: 45.000 ton
Berikutnya adalah satu-satunya kapal induk Perancis, FS Charles de Gaulle bertenaga nuklir , yang dianggap sebagai salah satu kapal perang paling ampuh dalam peperangan laut modern. Mesin perang raksasa ini mengerahkan berbagai pesawat militer, mulai dari jet tempur Rafale hingga pesawat E-2 Hawkeye dan helikopter serbu. Kapal induk ini memiliki bobot perpindahan 45.000 ton. Pemerintah di Paris berencana mengganti FS Charles de Gaulle pada tahun 2030-an dengan Porte-Avions Nouvelle Génération yang kemungkinan memiliki tonase 70.000.
7. Laksamana Kuznetsov
Negara: Rusia
Perpindahan: 58.000 ton
Laksamana Kuznetsov Rusia adalah salah satu kapal induk terbesar di dunia dengan bobot perpindahan 58.000 ton. Namun, kapal perang yang ditugaskan pada tahun 1991, telah mengalami banyak kerusakan di laut dalam beberapa tahun terakhir, dan telah menjalani pemeliharaan dan perbaikan selama beberapa waktu hingga kini. Kapal induk ini memiliki jangkauan 8.500 mil laut dan dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan 29 knot.
6.Liaoning
Negara: Tiongkok
Perpindahan: 60.000 ton
Kapal induk Tiongkok Liaoning berada di posisi keenam dalam daftar, dengan bobot perpindahan 60.000 ton. Kapal perang ini awalnya direncanakan menjadi kapal induk kelas Laksamana Kuznetsov kedua untuk Angkatan Laut Soviet, namun kapal perang tersebut kemudian diakuisisi oleh Tiongkok setelah pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991. Liaoning mampu membawa sekitar 50 pesawat militer sekaligus. Memiliki panjang 304,5 meter dan lebar 75 meter.
5. Shandong
Negara: Tiongkok
Perpindahan: 70.000 ton
Kami memulai daftar kami dengan Shandong , yang merupakan kapal induk pertama yang dibangun di dalam negeri Tiongkok. Ditugaskan pada tahun 2019, kapal ini diproduksi oleh Industri Pembuatan Kapal Dalian. Kapal perang tersebut menggunakan sistem Short Take-Off But Arrested Recovery (STOBAR) untuk memudahkan peluncuran dan pendaratan pesawat militer.
Kapal ini dianggap sebagai kapal induk utama Tiongkok karena teknologi canggih dan kemampuan operasi tempurnya. Shandong memiliki panjang 305 meter, lebar 75 meter, dan bobot perpindahan 70.000 ton. Tiongkok juga sedang mengembangkan Fujian , kapal induk ketiganya, yang akan ditugaskan pada tahun 2025. Kapal perang tersebut kemungkinan memiliki bobot perpindahan 80.000 ton.
4. HMS Prince Wales
Negara: Inggris Raya
Perpindahan: 72.000 ton
HMS Prince of Wales adalah salah satu dari dua kapal induk kelas Queen Elizabeth yang dioperasikan oleh Royal Navy. Dek penerbangan kapal perang ini memiliki panjang 280 meter dan lebar 70 meter, setara dengan ukuran lebih dari tiga lapangan sepak bola. Menurut Royal Navy, kapal induk tersebut memiliki kemampuan bergerak 500 mil per hari. Kapal itu diperkirakan berumur 50 tahun.
3. HMS Ratu Elizabeth
Negara: Inggris Raya
Perpindahan: 72.000 ton
HMS Queen Elizabeth adalah kapal perang paling kuat yang pernah dibuat untuk Angkatan Laut Kerajaan Inggris, yang biasanya dilengkapi dengan 20-24 jet tempur, dengan kapasitas menampung hingga 40 pesawat. Kapal induk raksasa ini memiliki dek penerbangan seluas empat hektar, dan menurut Angkatan Laut Kerajaan Inggris, hanya dibutuhkan satu menit bagi empat jet tempur untuk berpindah dari hanggar ke dek. Kapal induk ini memiliki bobot perpindahan 72.000 ton.
2. USS Nimitz
Negara: Amerika Serikat
Perpindahan: 97.000 ton
Meskipun hanya segelintir negara yang memiliki kapal induk, dan sebagian besar hanya memiliki satu atau dua kapal induk, Amerika Serikat memiliki sebelas kapal induk – terbanyak di dunia. Sepuluh di antaranya termasuk dalam kelas kapal induk Nimitz, yang diberi nama sesuai dengan nama Laksamana Armada Chester W. Nimitz dari Perang Dunia II.
Kapal perang pertama diluncurkan pada tahun 1975, dan yang terakhir ditugaskan pada tahun 2009. Kapal induk bertenaga nuklir kelas Nimitz memiliki bobot perpindahan 97.000 ton dan dek penerbangan seluas 4,5 hektar yang memungkinkan kapal membawa hingga 60 pesawat. Kapal perang raksasa tersebut mampu melaju dengan kecepatan maksimal 30 knot.
1. USS Gerald R. Ford
Negara: Amerika Serikat
Perpindahan: 100.000 ton
Gerald R. Ford adalah kapal induk terbesar di dunia, dengan bobot perpindahan 100.000 ton, yang memungkinkan kapal perang tersebut membawa lebih dari 75 pesawat militer. Kelas Ford adalah versi perbaikan dari kapal induk kelas Nimitz, dan AS berencana memiliki setidaknya empat kapal perang tersebut.
Kapal pertama, CVN-78, dibeli dengan biaya sebesar $13,3 miliar pada tahun 2008 dan mulai beroperasi pada bulan Desember 2021. Kapal induk ini berbahan bakar dua reaktor nuklir, dan dilengkapi dengan daya listrik yang lebih tinggi dari sistem kapal. Tiga kapal induk lainnya – CVN-79, CVN-80, dan CVN-81, dijadwalkan mulai beroperasi masing-masing pada tahun 2025, 2028, dan 2032.**