Helo Timor Leste

Fakta Tentara Israel, Alquran Ada di Tangan Senjata di Tangan Lainnya Demi Tanah Air Israel

Minggu, 3 Dec 2023 12:36
    Bagikan  
IDF
Istimewa

IDF - IDF terdiri dari yaitu Yahudi Israel, Druze, Muslim, Arab, Badui dan Kristen semuanya bersaudara.

HELOTIMORLESTE.COM -

Anggota Knesset Arab-Israel, Hanin Zoabie mengatakan selama ini masyarakat dunia mungkin salah paham terkait tentara Israel yang sebenarnya. Kebanyakan orang mengira bahwa pasukan pertahanan ini didominasi oleh warga Yahudi.

Memang benar bahwa pada awalnya tentara Israel dahulu terdiri dari organisasi Haganah, Palmach, Lehi dan Irgun saat kemerdekaan Israel.

Setelah itu perdana menteri pertama Israel David Ben-Gurion memutuskan untuk menyatukan angkatan tunggal dengan pembentukan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada 26 Mei 1948, dilansir dari Al Majalla.

Baca juga: China Dukung Gencatan Senjata Sejati dan Abadi, Israel Hamas, Gak Kaleng-kaleng

Namun, IDF kini berkembang tidak hanya mewakili warga Yahudi saja. Saat ini, IDF mewakili seluruh bangsa, yaitu Yahudi Israel, Druze, Muslim, Arab, Badui dan Kristen semuanya bersaudara.

Namun dari kelompok tersesebut Suku Druze menjadi pendaftar tertinggi IDF di Israel karena "Perjanjian Darah" pada 1956. Lebih dari 80 persen pria Druze mendaftarkan diri sebagai tentara IDF.

Menurut CNN, Pemerintah Israel pun memisahkan kelompok tersebut dari kelompok Palestina, dan disebut sebagai orang Arab Israel

Baca juga: Coldplay Dukung Palestina Sejak 2011, Banyak yang Dikerjakan, Kini Diancam Dibakar di Indonesia

Kelompok tersebut dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir bertambah banyak hingga jumlahnya seperlima dari populasi Yahudi. Kini baik pria dan wanita Arab Israel yang banyak yang mendaftar ke IDF meningkat secara signifikan

"Merupakan suatu kehormatan, memegang senapan serbu di satu tangan dan Alquran di tangan lainnya, untuk membela tanah air saya, Israel" kata Sersan Emad, pemuda Arab Israel.

Baca juga: Ramai-ramai Boikot Situs Porno Milik Orang Yahudi, Rabi yang Nyleneh

Sebagian dari orang Arab Israel merasa memiliki dan setia terhadap Israel yang menjadi pendorong mereka bergabung dengan IDF.

"Karena ini adalah tanah air saya, saya adalah bagian dari negara ini dan saya ingin berkontribusi." ungkap Sersan Sami Heib, pria 20 tahun.

"Saya dibesarkan dengan nilai-nilai Islam, dan nilai-nilai itu mengajarkan saya bahwa kesetiaan terhadap tanah air adalah sesuatu yang sakral dan merupakan suatu kewajiban. Inilah sebabnya saya membawa senjata saya untuk membela Israel." kata Perwira Anas Safedi.***