Helo Timor Leste

Terkait Kapal Haksolok, PM Xanana Siap Bertanggungjawab Jika Terjadi Inkonsisten

Dodo Hawe - Nasional
Rabu, 19 Jul 2023 18:48
    Bagikan  
KAPAL HAKSOLOK
CNRT media center/ facebook

KAPAL HAKSOLOK - Polemik Kapal Haksolok di Timor Leste segera berakhir, setelah kapal yang dipesan di Portugal sudah mendekati penyelesaian

HELOTIMORLESTE.COM - Dalam debat program Pemerintahan PM Kay Rala Xanana Gusma di Gedung Parlemen Nasional ternyata juga disinggung masalah polemik Kapal Haksolok yang kini mendekati penyelesaikan itu.

Namun seperti dilaporkan kantor berita Tatoli, dalam perdebatan itu PM Xanana menyatakan siap berbertanggung jawab, jika dalam proses konstruksi Kapal Haksolok terjadi inkonsisten.

"Saya siap," ujar PM Xanana menjawab salah satu anggota Parlemen dari Fraksi Partai FRETILIN, Maria Ana Bela Sávia, Selasa (18/2023).

Baca juga: Proses Konstruksi Kapal Haksolok Akan Selesai November 2023, Dilakukan Tes Sebelum Dikirim ke Timor Leste

Maria Ana Bela mempertakan polemik tentang proses Kapal Haksolok, yang akan selesai dalam waktu dekat ini.

Dalam perdebatan itu Maria Ana melontarkan terkait masalah audit atas proses pemesanan Kapal Haksolok di Portugal.

Saat itu Maria mengatakan jika akan melakukan audit atas proses Kapal Haksolok, maka harus melakukannya terlebih dahulu pada Pedro Lay (Mantan Menteri) dan Anda (Xanana Gusmão).

Maria mengatakan jika, akan melakukan audit, dirinya minta audit terlebih dahulu pada Xanana Gusmão dan Pedro Lay.

Baca juga: Berlinang Air Mata Xanana Ucapakan Terima Kasih Kepada Anggota Parlemen Nasional Timor Leste

"Karena, bukti penandatanganan siapa saja yang menandatangani ada disini. Jadi, saya akan menyerahkan dokumen ini," beber Maria Ana Bela Sávia.

Politisi dari Fraksi Partai Fretilin itu menyampaikan jika pada waktu itu, Pemerihan PM Xanana yang memulai untuk pemesanan kontrak.

"Anda yang memulai dan ini merupakan hasil lanjutan yang dilakukan oleh Mari Alkatiri (Mantan Ketua RAEOA-Daerah Administratif Spesial Oeccuse Ambeno)," jelasnya.

Sementara polemik mengenai kapal Haksolok merupakan masalah publik, menurut data kontrak dengan Kapal Haksolok dilakukan dimasa pemerintahan PM Xanana Gusmao.

"Menurut Data kontran dengan Kapal Haksolok dilakukan oleh Anda (Xanana Gusmão) sebagai Perdana Menteri waktu itu dan Pedro Lay sebagai Menteri Transportasi dan Komunikasi pada waktu itu juga," jelasnya.

Baca juga: Foto PM Xanana dan Presiden Naik Kendaraan Umum, Meramaiakn Sosmed Timor Leste

Sementara, Mari Alkatiri hanya melanjutkan kontrak yang telah disepakati.

"Jadi, publik harus mengetahui bahwa anda berdua yang mengambil keputusan waktu itu," ujar anggota Parlemen Nasional Maria Ana Bela Sávia.

Seperti diberitakan sebelumnya Kapal Haksolok telah diresmikan pada 26 Mei 2017 di Kota Figuerra da Foz, Potugal, saat itu Mari Alkatari, mantan perdana menteri Timor Leste, yang menjabat sebagai presiden Otoritas Daerah Administratif Khusus Oecusse-Ambeno, berada di sana.

Rencananya kapak akan tiba bulan Oktober 2017, namun karena ada masalah pelik diperusahaan itu menyebabkan kapal tidaik pernah bersandar di Pelabuhan Dili, Timor Leste.

Baca juga: PM Jepang Kishida Ucapkan Selamat Pada Kay Rala Xanana Gusmao

Hingga kabar terakhirnya kini Kapal Haksolok sudah mendekati penyelesaian, sehingga tidak lama lagi kapal akan tiba di Timor Leste, setelah progres pembuatannya tertunda beberapa tahun.

Proyek pembangunan Kapal Haksolok sendiri menghabiskan anggaran senilai 13,7 juta euro, dengan kapasitas mampu memuat 400 orang penumpang dan 26 kendaraan ringan.

Sedangkan proses konstruk Kapal Haksolok ditandatangani pada tahun 2014 antara pemerintah Timor Leste dan perusahaan Portugal.

Baca juga: 120 Hari Kerja Pemerintahan Baru Xanana, Janjikan Subsidi Kepada Media Online di Timor Leste

Kapal Haksolok diharapkan dapat menjadi alat transportasi untuk menghubungkan daerah kantong Oecusse-Ambeno ke ibu kota Dili, pulau Ataúro dan lokasi utama di pantai utara Timor Leste, yaitu Pante Makassar, yang merupakan kota terpadat di wilayah itu.

Kapal feri Haksolok ini memiliki makna Kebahagiaan dalam bahasa Tetum, memiliki panjang 73 meter dan lebar 12 nerer dan merupakan kapal besar pertama yang meninggalkan bekas Galangan Kapal Angkatan Laut Mondego, Potugal.,

Kapal Haksolok pembangunannya sempat terhenti selama lima tahun, (sejak 2018, karena kesulitan keuangan dan hutang kepada kreditur, selain kerusakan galangan kapal akibat Badai Leslie, yang membawa perusahaan ke proses revitalisasi khusus, disetujui oleh pengadilan pada tahun 2020 ), terancam menjadi ikon, dalam arti buruk, penurunan pembuatan kapal di Figueira da Foz. **