Helo Timor Leste

Ilmuwan Jepang: Tanaman Ternyata Berkomunikasi Satu Sama Lain

Satwika Rumeksa - Teknologi -> Sains
Rabu, 24 Jan 2024 14:19
    Bagikan  
Komunikasi
pexels.com

Komunikasi - Komunikasi antartanaman rumit dan sulit diamati

HELOINDONESIA.COM - ilmuwan Jepang telah berhasil memfilmkan tanaman berkomunikasi dan memperingatkan tanaman lain tentang potensi bahaya secara real-time, membuat terobosan dalam pengamatan yang pertama kali didokumentasikan pada awal tahun 1980an.

Diterbitkan di jurnal Nature Communications pada bulan Oktober 2023, tim peneliti, yang dipimpin oleh ahli biologi molekuler Masatsugu Toyota dari Universitas Saitama Jepang, berhasil menangkap tanaman yang tidak rusak dan mengirimkan respons pertahanan ke tanaman di dekatnya setelah merasakan senyawa organik yang mudah menguap (VOC), yang diproduksi oleh tanaman lain sebagai respons terhadap kerusakan mekanis atau serangan serangga.

Tim yang terdiri dari Yuri Aratani, seorang Ph.D. mahasiswa di universitas tersebut, dan Takuya Uemura, seorang peneliti pascadoktoral, memasang pompa udara ke wadah berisi daun dan ulat bulu, serta ke ruangan lain yang berisi Arabidopsis thaliana, gulma umum dari keluarga mustard.

Baca juga: Piala Asia 2024: Jepang Diramal Hanya Menang 2-1 atas Indonesia

Arabidopsis dimodifikasi secara genetik untuk membuat sel-selnya berpendar hijau setelah mendeteksi ion kalsium, yang berfungsi sebagai pembawa pesan stres. Tim kemudian menggunakan mikroskop fluoresensi untuk memantau sinyal yang dikeluarkan tanaman tidak rusak setelah menerima VOC dari daun yang rusak.

Komunikasi tumbuhan pertama kali diamati dalam sebuah penelitian pada tahun 1983, yang kemudian memicu diskusi di komunitas ilmiah.

“Kami akhirnya mengungkap kisah rumit tentang kapan, di mana, dan bagaimana pabrik merespons ‘pesan peringatan’ di udara dari tetangga mereka yang terancam,” kata Toyota mengenai penelitian mereka baru-baru ini.

“Jaringan komunikasi yang sangat halus ini, yang tersembunyi dari pandangan kami, memainkan peran penting dalam melindungi pabrik-pabrik di sekitarnya dari ancaman yang akan terjadi pada waktu yang tepat.”**