Helo Timor Leste

Prospek Kendaraan Listrik di Indonrsia 2024, Baca Dulu Sebelum Membeli

Ugu - Teknologi
Minggu, 3 Dec 2023 16:15
    Bagikan  
Kendaraan listrik
Istimewa

Kendaraan listrik - Prospek kendaraan listrik

HELOTIMORLESTE.COM -

Prospek kendaraan listrik di Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan akan semakin meningkat, utamanya saat ini Pemerintah Indonesia telah mencanangkan target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan penggunaan kendaraan listrik, bahkan telah memberikan insetif yang signifikant

Namu perlu Anda ketahui beberapa faktor yang mendukung dan menghambat pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia, termasuk di tahun 2024 antara lain:

Baca juga: Fakta Tentara Israel, Alquran Ada di Tangan Senjata di Tangan Lainnya Demi Tanah Air Israel

Faktor yang Mendukung

1. Program insentif pemerintah: Pemerintah Indonesia telah memberikan berbagai insentif, seperti pembebasan pajak, subsidi, dan aksesibilitas yang lebih baik bagi kendaraan listrik. Hal ini mendorong masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.

Bahkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan akan memberikan serangkaian insentif kendaraan listrik pada tahun 2024.

"Pemerintah memperkenalkan serangkaian insentif yang diarahkan, baik dari sisi supply maupun demand untuk menstimulus investasi dan penggunaan kendaraan listrik oleh masyarakat secara luas," ungkap Jokowi dalam rangka Penyampaian RUU APBN 2024 dan Nota Keuangan, di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu, (16/8/2023).

Baca juga: Toyota Berhasil Produksi Solid-State Batterey Tahan 1.200 km, Bakal Mengubah Gaya Mobil Listrik Dunia

2. Infrastruktur pengisian: Infrastruktur pengisian kendaraan listrik telah mulai berkembang di beberapa kota besar di Indonesia. Peningkatan jumlah stasiun pengisian daya akan memberikan rasa percaya diri bagi pemilik kendaraan listrik.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, sejauh ini terdapat 846 SPKLU di seluruh Indonesia. Di antaranya 620 SPKLU milik PLN, sedangkan sisanya milik agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM), yakni Hyundai 157 SPKLU, Mitsubishi 17 SPKLU, dan 52 SPKLU dari mitra lain.

3. Kesadaran akan lingkungan: Semakin banyak masyarakat yang peduli terhadap lingkungan dan mencari alternatif transportasi yang ramah lingkungan. Kendaraan listrik menjadi salah satu solusi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Baca juga: Mr Bean Sebut Mobil Listrik Tidak Kurangi Polusi, Ia Merasa Tertipu, Ini Penjelasannya

Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Jakarta berada di angka 156 AQI US pada Selasa (14/11/2023) pukul 07.00 WIB dan menempati peringkat ke-10 di dunia untuk yang paling tidak sehat, kendaraan listrik adalah salah satu solusinya.

4. Inovasi Industri Otomotif: Inovasi dalam desain, kinerja, dan fitur kendaraan listrik dapat memikat konsumen untuk beralih dari kendaraan konvensional.

Seperti garansi baterai seumur hidup, ini dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap mobil listrik.

Faktor yang Menghambat

1. Namun, perlu diingat harga yang relatif mahal, termasuk perawatan, adalah hal yang menghambat pertumbuhan kendaraan listrik.

Perlu diketahui meskipun harga baterai makin murah namun harga baterai separo dari harga kendaraan disamping itu ketahanan baterai hanya 4 tahun, bandingkan dengan ketahanan mesin pembakaran internal.

Meskipun beberapa bulan terakhir pabrikan mulai menawarkan garansi baterai seumur hidup, asal selaku dirawat di bengkel resmi.

Demikian pula harga bekas mobil listrik. Mobil bekas pasti mengalami depresiasi saat akan dijual. Namun, balai lelang JBA Indonesia menyebut penurunan harga mobil listrik lebih besar dibanding mobil internal combustion engine (ICE).

"Depreasiasinya lebih tinggi dibandingkan mobil pada umumnya. Jadi mobil biasa mobil depresiasi 25 persen pada tahun pertama. EV sendiri bisa 30 sampai 35 persen tingkat depresiasi pada tahun pertamanya," kata Wily Willim Head Fleet and Auction JBA Indonesia di Tangerang, Selasa, 28 November 2023.

2. Sikap dan persepsi konsumen terhadap kendaraan listrik, termasuk kekhawatiran terkait jarak tempuh dan keandalan, memainkan peran penting dalam adopsi teknologi ini.

3. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia diperkirakan belum stabil hingga belum mendukung daya beli konsumen terhadap kendaraan listrik.

Tetapi dengan upaya dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, prospek kendaraan listrik di Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan akan semakin baik. Dengan asumsi utamanya pembeli dari kalangan atas, yakni kendaraan listrik bukan sebagai kendaraan utama melainkan kendaraan kedua mereka.***