Helo Timor Leste

Matsutake Jamur Termahal di Dunia, Siapa Tahu Bisa Jadi Ide Bisnis

Ugu - Ekonomi
Rabu, 26 Jun 2024 16:33
    Bagikan  
Jamur termahal
Istimewa

Jamur termahal - Jamur Mattake

Helotimorleste- Matsutake, atau jamur mattake, bisa ditemukan di Semenanjung Korea, Tiongkok, dan Amerika Serikat. Tapi, yang benar-benar bikin wow itu yang tumbuh di Jepang, terutama di sekitar Kyoto. Walau jamur impor bisa kamu beli sekitar $100 (Rp1,6 juta) per kg, yang asli Jepang harganya bisa sepuluh kali lipat!

Biar nggak ketuker sama yang impor, di Jepang ada aturan kalau jamur impor harus dicuci bersih sebelum dijual, sementara yang lokal bisa kelihatan lebih kasar dan kotor. Jamur matsutake Jepang dihargai banget karena aromanya yang kuat, teksturnya yang kayak daging, dan rasanya yang enak banget.

Baca juga: 25 Juni Adalah Hari Vitiligo Sedunia: Mengenal Vitiligo dan Cara Merawatnya

Kenapa harganya bisa mahal banget? Pertama, jamur ini langka banget. Dalam 70 tahun terakhir, panen tahunannya turun sampai 95 persen, jadi makin susah dicari. Ditambah lagi, matsutake cuma dipanen sekali setahun, sekitar September atau Oktober, dan ada ancaman cacing invasif yang bisa ngerusak habitat mereka. Makanya, harga matsutake bisa mahal banget.

Kurang dari 1.000 ton matsutake ditemukan setiap tahun. Mereka tumbuh di pohon pinus merah dan harus dicari di alam liar oleh orang-orang yang benar-benar tahu cara mencarinya. Karena warnanya coklat, mereka seringkali menyatu dengan dedaunan musim gugur, jadi kalau nggak tahu tempatnya, kamu bisa lewat begitu saja tanpa nyadar.

Baca juga: Hermes Mencari Ahli Waris Rp180 T, Tidak Menikah Tidak Punya Anak, Mau?

Budidaya matsutake secara artifisial nggak berhasil sejauh ini karena mereka punya hubungan simbiosis dengan pohon pinus merah dan sangat sensitif terhadap perubahan cuaca. Kalau terlalu panas atau terlalu kering, hasil panen bisa gagal. Ini bikin harga matsutake bisa naik sampai $1000 (Rp16 juta) per kg.

Matsutake Jepang disajikan di restoran mewah di seluruh Jepang, baik dalam sup, dengan nasi, atau dipanggang di atas arang dan disajikan dengan garam. Jadi, apakah matsutake sepadan dengan harganya yang gila-gilaan? Itu subjektif sih. Kalau orang mau bayar mahal buat menikmati rasa dari jamur yang makin langka, siapa kita buat ngelarang?.***